5 Perusahaan yang Mengembangkan Kendaraan Masa Depan, Nomor 4 Punya Logo yang Khas
loading...
A
A
A
JAKARTA - Seiring berkembangnya zaman, bentuk transportasi semakin berkembang. Bloomberg New Energy Finance (BNEF) memprediksi penjualan mobil listrik akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang.
Harga bahan bakar minyak yang semakin melambung membuat minat akan kendaraan listrik semakin meningkat. Pada tahun 2025, kendaraan listrik diperkirakan mencapai 23% dari penjualan kendaraan secara global, dan total penjualannya akan naik dari 6,6 juta di 2021 menjadi 20,6 juta pada 2025.
China dan Eropa merupakan negara dengan penyumbang penjualan kendaraan listrik paling tinggi. Sejauh ini, China telah memiliki 685.000 bus listrik yang telah beroperasi dan 195 juta kendaraan roda dua listrik.
Berikutnya, pasar dari kendaraan listrik akan terus meningkat seiring dengan regulasi yang berlaku, permintaan konsumen yang sudah mulai mencari energi alternatif, dan banyaknya model kendaraan listrik yang memasuki pasar. Melihat popularitasnya yang terus meningkat, kendaraan listrik sudah seperti gambaran akan kendaraan masa depan.
Maka dari itu, tidak heran jika banyak perusahaan kendaraan mulai beralih pada pengembangan dan produksi kendaraan listrik. Berikut sederet perusahaan yang sedang melakukan pengembangan pada kendaraan masa depan.
1. Hyundai
Sesuai visinya, progress for humanity, Hyundai mendedikasikan dirinya untuk produk dengan teknologi terbaru untuk menjadi produsen solusi mobilitas cerdas. Pada Hyundai N-Day 2022 yang diadakan pada Juli lalu, perusahaan asal Korea Selatan ini memperkenalkan sederet konsep mobil yang sedang dikembangkannya. Salah satu yang diperkenalkan adalah N Vision 74. Desain mobil ini mengambil konsep dari Hyundai Pony Coupe 1974 yang dirancang oleh Giorgetto Giugiaro.
N Vision 74 menjadi mobil masa depan Hyundai yang menggabungkan sistem bahan bakar hidrogen dengan teknologi electric vehicle (EV). Kapasitas tangki hidrogen sebesar 4,2 kg dengan waktu pengisian bahan bakar hanya 5 menit.
N Vision 74 mampu melaju dengan kecepatan maksimal lebih dari 250 km/jam dengan jarak tempuh lebih dari 600 km. Kini, mobil terobosan Hyundai tersebut sedang dalam masa uji coba untuk memaksimalkan kemampuan pada arena pacuan. Di sisi lain, Hyundai akan mengambil langkah awal dengan meluncurkan produk EV terbarunya ke pasar global. IONIQ 5 N, mobil listrik pertama Hyundai Motor Company akan masuk ke pasar global pada tahun 2023.
2. Lamborghini
Dalam rangka pengurangan emisi CO2, Lamborghini akan melakukan proses evolusi pada bisnis otomotif mereka. Melansir dari Auto Car, CEO Lamborghini Stephan Winkelmann akan melakukan hibridasi pada semua lini produk di tahun 2023 hingga 2024.
Produsen supercar asal Italia ini juga mengonfirmasi mengenai kendaraan listrik pertamanya. Mobil tersebut akan diluncurkan pada tahun 2028 dengan dengan wujud crossover atau SUV tipe 2+2 yang diorientasikan untuk keluarga.
Di tahun ini, Lamborghini sendiri akan merilis dua produk plug-in hybrid terbarunya, yaitu Lamborghini Huracán dan Lamborghini Urus. Setelah rilisnya produk hybrid tersebut, perusahaan akan mengubah seluruh lini produk Lamborghini ke sistem hybrid pada tahun 2023 dan 2024.
3. Toyota
Toyota telah mengumumkan perilisan kendaraan listrik pertamanya. Kendaraan tersebut akan menjadi produk hybrid dan akan mulai dijual pada tahun 2025. Dalam inovasi terbarunya, Toyota menggunakan baterai solid state yang memungkinkan waktu pengisian lebih cepat dengan rentang pemakaian yang lebih lama. Proyek kendaraan hybrid ini sudah dimulai pada tahun 2020.
Menjadi pelopor awal dari elektrifikasi kendaraan, Toyota memulai langkah baru dengan mengeluarkan prototipe 15 mobil listrik baru. Baterai solid state yang dipakai oleh Toyota sendiri memiliki kualitas yang jauh lebih baik jika dibandingkan dengan baterai lithium-ion yang umum dipakai pada EV saat ini. Namun begitu, baterai ini juga memiliki harga yang lebih mahal. Oleh karena itu, untuk menekan biaya produksi, Toyota menerapkan sistem hybrid pada produknya.
4. Apple
Selama ini masyarakat umum mengenal Apple sebagai perusahaan elektronik. Kini perusahaan telah berekspansi ke industri otomotif. Berita tentang mobil perusahaan yang memiliki lambang khas apel itu sudah beredar sejak 2014 ketika CEO Apple Tim Cook dikabarkan menyetujui sebuah proyek produksi mobil bernama Titan. Proyek tersebut diketahui melibatkan lebih dari 1.000 ahli dan insinyur mobil.
Selain fokus pada self-driving dengan interior tanpa kemudi, fokus proyek ini juga pada sistem mengemudi hands-free. Untuk dayanya, Apple sedang mengembangkan desain baterai yang tahan lama. Diperkirakan, mobil tersebut akan diluncurkan pada 2025.
5. Tesla
Generasi kedua Tesla Roadster yang seharusnya dirilis pada 2021 lalu mengalami pengunduran menjadi tahun 2023. Dengan kecepatan tertinggi hingga 402,3 km/jam, Tesla Roadster menjadi salah satu mobil listrik tercepat di dunia. Melansir dari Financial Times, CEO Tesla Elon Musk membagikan aspirasi Tesla yaitu mencapai 20 juta kendaraan listrik pada tahun 2030.
Elon Musk menjelaskan bahwa tujuannya adalah mempercepat munculnya energi berkelanjutan dan itulah mengapa Tesla ingin membuat mobil bertenaga listrik sebanyak mungkin. Meskipun optimistis dengan 20 juta kendaraan listriknya, Elon Musk tetap memiliki kekhawatiran dengan tantangan yang ada, yaitu bahan baku baterai.
Harga bahan bakar minyak yang semakin melambung membuat minat akan kendaraan listrik semakin meningkat. Pada tahun 2025, kendaraan listrik diperkirakan mencapai 23% dari penjualan kendaraan secara global, dan total penjualannya akan naik dari 6,6 juta di 2021 menjadi 20,6 juta pada 2025.
China dan Eropa merupakan negara dengan penyumbang penjualan kendaraan listrik paling tinggi. Sejauh ini, China telah memiliki 685.000 bus listrik yang telah beroperasi dan 195 juta kendaraan roda dua listrik.
Berikutnya, pasar dari kendaraan listrik akan terus meningkat seiring dengan regulasi yang berlaku, permintaan konsumen yang sudah mulai mencari energi alternatif, dan banyaknya model kendaraan listrik yang memasuki pasar. Melihat popularitasnya yang terus meningkat, kendaraan listrik sudah seperti gambaran akan kendaraan masa depan.
Maka dari itu, tidak heran jika banyak perusahaan kendaraan mulai beralih pada pengembangan dan produksi kendaraan listrik. Berikut sederet perusahaan yang sedang melakukan pengembangan pada kendaraan masa depan.
1. Hyundai
Sesuai visinya, progress for humanity, Hyundai mendedikasikan dirinya untuk produk dengan teknologi terbaru untuk menjadi produsen solusi mobilitas cerdas. Pada Hyundai N-Day 2022 yang diadakan pada Juli lalu, perusahaan asal Korea Selatan ini memperkenalkan sederet konsep mobil yang sedang dikembangkannya. Salah satu yang diperkenalkan adalah N Vision 74. Desain mobil ini mengambil konsep dari Hyundai Pony Coupe 1974 yang dirancang oleh Giorgetto Giugiaro.
N Vision 74 menjadi mobil masa depan Hyundai yang menggabungkan sistem bahan bakar hidrogen dengan teknologi electric vehicle (EV). Kapasitas tangki hidrogen sebesar 4,2 kg dengan waktu pengisian bahan bakar hanya 5 menit.
N Vision 74 mampu melaju dengan kecepatan maksimal lebih dari 250 km/jam dengan jarak tempuh lebih dari 600 km. Kini, mobil terobosan Hyundai tersebut sedang dalam masa uji coba untuk memaksimalkan kemampuan pada arena pacuan. Di sisi lain, Hyundai akan mengambil langkah awal dengan meluncurkan produk EV terbarunya ke pasar global. IONIQ 5 N, mobil listrik pertama Hyundai Motor Company akan masuk ke pasar global pada tahun 2023.
2. Lamborghini
Dalam rangka pengurangan emisi CO2, Lamborghini akan melakukan proses evolusi pada bisnis otomotif mereka. Melansir dari Auto Car, CEO Lamborghini Stephan Winkelmann akan melakukan hibridasi pada semua lini produk di tahun 2023 hingga 2024.
Produsen supercar asal Italia ini juga mengonfirmasi mengenai kendaraan listrik pertamanya. Mobil tersebut akan diluncurkan pada tahun 2028 dengan dengan wujud crossover atau SUV tipe 2+2 yang diorientasikan untuk keluarga.
Di tahun ini, Lamborghini sendiri akan merilis dua produk plug-in hybrid terbarunya, yaitu Lamborghini Huracán dan Lamborghini Urus. Setelah rilisnya produk hybrid tersebut, perusahaan akan mengubah seluruh lini produk Lamborghini ke sistem hybrid pada tahun 2023 dan 2024.
3. Toyota
Toyota telah mengumumkan perilisan kendaraan listrik pertamanya. Kendaraan tersebut akan menjadi produk hybrid dan akan mulai dijual pada tahun 2025. Dalam inovasi terbarunya, Toyota menggunakan baterai solid state yang memungkinkan waktu pengisian lebih cepat dengan rentang pemakaian yang lebih lama. Proyek kendaraan hybrid ini sudah dimulai pada tahun 2020.
Menjadi pelopor awal dari elektrifikasi kendaraan, Toyota memulai langkah baru dengan mengeluarkan prototipe 15 mobil listrik baru. Baterai solid state yang dipakai oleh Toyota sendiri memiliki kualitas yang jauh lebih baik jika dibandingkan dengan baterai lithium-ion yang umum dipakai pada EV saat ini. Namun begitu, baterai ini juga memiliki harga yang lebih mahal. Oleh karena itu, untuk menekan biaya produksi, Toyota menerapkan sistem hybrid pada produknya.
4. Apple
Selama ini masyarakat umum mengenal Apple sebagai perusahaan elektronik. Kini perusahaan telah berekspansi ke industri otomotif. Berita tentang mobil perusahaan yang memiliki lambang khas apel itu sudah beredar sejak 2014 ketika CEO Apple Tim Cook dikabarkan menyetujui sebuah proyek produksi mobil bernama Titan. Proyek tersebut diketahui melibatkan lebih dari 1.000 ahli dan insinyur mobil.
Selain fokus pada self-driving dengan interior tanpa kemudi, fokus proyek ini juga pada sistem mengemudi hands-free. Untuk dayanya, Apple sedang mengembangkan desain baterai yang tahan lama. Diperkirakan, mobil tersebut akan diluncurkan pada 2025.
5. Tesla
Generasi kedua Tesla Roadster yang seharusnya dirilis pada 2021 lalu mengalami pengunduran menjadi tahun 2023. Dengan kecepatan tertinggi hingga 402,3 km/jam, Tesla Roadster menjadi salah satu mobil listrik tercepat di dunia. Melansir dari Financial Times, CEO Tesla Elon Musk membagikan aspirasi Tesla yaitu mencapai 20 juta kendaraan listrik pada tahun 2030.
Elon Musk menjelaskan bahwa tujuannya adalah mempercepat munculnya energi berkelanjutan dan itulah mengapa Tesla ingin membuat mobil bertenaga listrik sebanyak mungkin. Meskipun optimistis dengan 20 juta kendaraan listriknya, Elon Musk tetap memiliki kekhawatiran dengan tantangan yang ada, yaitu bahan baku baterai.
(uka)