Selain Indonesia, Ini 4 Negara ASEAN yang Pernah Berutang ke China
loading...
A
A
A
JAKARTA - China , negara maju yang memiliki sejumlah pengaruh cukup besar di kancah internasional. Dengan predikat kreditur resmi terbesar di dunia , Beijing cukup ‘dermawan’ ketika memberikan pinjaman kepada negara lain.
Uniknya, jangkauan pinjaman China telah tersebar di penjuru dunia, termasuk salah satunya di kawasan Asia Tenggara . Untuk Indonesia sendiri, China memang memberi pinjaman, namun bukan yang terbesar.
Baca juga : Kesepakatan Utang, China Ambil Alih Pengiriman Minyak Venezuela
Menurut laporan Statistik Utang Luar Negeri Indonesia September 2022, pinjaman China ke Indonesia per bulan Juli adalah sekitar USD20,83 miliar atau sekitar Rp316 triliun (kurs Rp15.171 per USD).
Lantas, negara ASEAN manakah yang pernah berhutang ke China selain Indonesia. Berikut beberapa diantaranya!
1. Laos
Laos menjadi negara Asia Tenggara pertama dalam daftar ini. Dikutip dari laman Nikkei Asia, negara ini sedang berada dalam fase yang tidak menguntungkan. Cadangan devisa terkuras senilai USD18 miliar dan utang luar negerinya tidak berkelanjutan.
Adapun sebagian besar utang tersebut adalah pinjaman yang diberikan China untuk proyek infrastruktur skala besar, seperti kereta api yang bernilai miliaran dollar. AidData, sebuah laboratorium penelitian di AS menghitung besaran utang resmi Laos ke Beijing mencapai USD5,57 miliar dalam kurun 2000 hingga 2017.
Tak sampai disitu, Laos juga memiliki tingkat eksposur utang tersembunyi yang mencapai USD6,69 miliar atau sekitar 35 persen dari PDB. Secara keseluruhan, paparan utang negara ini terhadap China berkisar USD12,2 miliar atau setara 64,8 dari PDB.
2. Vietnam
Berbeda dengan negara lain, Vietnam diketahui menghindari proyek BRI China. Akan tetapi, negara ini disebut menjadi penerima lebih dari USD16,3 miliar dalam pembiayaan berbagai proyek Beijing sejak tahun 2000 hingga 2017.
Dikutip dari laman The Diplomat, Vietnam merupakan penerima pinjaman Official Other Flows (OOF) terbesar kedelapan China dalam kurun waktu 2000-2017. Selain itu, mereka juga menjadi penerima terbesar ke-20 dari konsesi ODA China dengan jumlah USD1,37 miliar.
Baca juga : Negara-negara Ini Disebut-sebut Jadi Korban Jebakan Utang China
3. Myanmar
Saat kunjungan Xi Jinping ke Myanmar pada Januari 2020, mereka menawarkan tentang kemungkinan kerja sama proyek CMEC. Adapun CMEC sendiri adalah proyek infrastruktur strategis termasuk jalan, kereta api, dan pelabuhan yang akan menghubungkan kedua negara.
Dikutip dari laman The Diplomat, sebelumnya Myanmar juga telah menandatangani sebuah MoU untuk membentuk CMEF pada September 2018 dan Januari 2020. Beberapa bulan setelah penandatanganan, muncul kekhawatiran ketergantungan ekonomi Myanmar kepada China.
Pada 8 Juni 2020, Auditor Jenderal Maw Than memperingatkan pemerintah tentang ketergantungan negara pada pinjaman China yang berbunga tinggi. Saat itu, utang Myanmar sendiri mencapai sekitar USD10 miliar, dan sekitar USD4 miliar diantaranya berasal dari China.
4. Kamboja
Kamboja menjadi negara ASEAN berikutnya yang pernah berhutang ke China. Dikutip dari laman Cambodianess, China menyumbang 42,7 persen utang luar negeri Kamboja yang berada di angka USD9,5 miliar per 31 Desember 2021.
Akan tetapi, dalam hal ini Perdana Menteri Hun Sen mengklaim bahwa Kamboja tidak akan jatuh ke perangkap utang siapapun, termasuk China. Selain itu, dia juga menyebut bahwa Beijing bukanlah satu-satunya pemberi pinjaman, karena masih ada negara lain seperti Jepang, Korea, hingga Bank Dunia.
Uniknya, jangkauan pinjaman China telah tersebar di penjuru dunia, termasuk salah satunya di kawasan Asia Tenggara . Untuk Indonesia sendiri, China memang memberi pinjaman, namun bukan yang terbesar.
Baca juga : Kesepakatan Utang, China Ambil Alih Pengiriman Minyak Venezuela
Menurut laporan Statistik Utang Luar Negeri Indonesia September 2022, pinjaman China ke Indonesia per bulan Juli adalah sekitar USD20,83 miliar atau sekitar Rp316 triliun (kurs Rp15.171 per USD).
Lantas, negara ASEAN manakah yang pernah berhutang ke China selain Indonesia. Berikut beberapa diantaranya!
1. Laos
Laos menjadi negara Asia Tenggara pertama dalam daftar ini. Dikutip dari laman Nikkei Asia, negara ini sedang berada dalam fase yang tidak menguntungkan. Cadangan devisa terkuras senilai USD18 miliar dan utang luar negerinya tidak berkelanjutan.
Adapun sebagian besar utang tersebut adalah pinjaman yang diberikan China untuk proyek infrastruktur skala besar, seperti kereta api yang bernilai miliaran dollar. AidData, sebuah laboratorium penelitian di AS menghitung besaran utang resmi Laos ke Beijing mencapai USD5,57 miliar dalam kurun 2000 hingga 2017.
Tak sampai disitu, Laos juga memiliki tingkat eksposur utang tersembunyi yang mencapai USD6,69 miliar atau sekitar 35 persen dari PDB. Secara keseluruhan, paparan utang negara ini terhadap China berkisar USD12,2 miliar atau setara 64,8 dari PDB.
2. Vietnam
Berbeda dengan negara lain, Vietnam diketahui menghindari proyek BRI China. Akan tetapi, negara ini disebut menjadi penerima lebih dari USD16,3 miliar dalam pembiayaan berbagai proyek Beijing sejak tahun 2000 hingga 2017.
Dikutip dari laman The Diplomat, Vietnam merupakan penerima pinjaman Official Other Flows (OOF) terbesar kedelapan China dalam kurun waktu 2000-2017. Selain itu, mereka juga menjadi penerima terbesar ke-20 dari konsesi ODA China dengan jumlah USD1,37 miliar.
Baca juga : Negara-negara Ini Disebut-sebut Jadi Korban Jebakan Utang China
3. Myanmar
Saat kunjungan Xi Jinping ke Myanmar pada Januari 2020, mereka menawarkan tentang kemungkinan kerja sama proyek CMEC. Adapun CMEC sendiri adalah proyek infrastruktur strategis termasuk jalan, kereta api, dan pelabuhan yang akan menghubungkan kedua negara.
Dikutip dari laman The Diplomat, sebelumnya Myanmar juga telah menandatangani sebuah MoU untuk membentuk CMEF pada September 2018 dan Januari 2020. Beberapa bulan setelah penandatanganan, muncul kekhawatiran ketergantungan ekonomi Myanmar kepada China.
Pada 8 Juni 2020, Auditor Jenderal Maw Than memperingatkan pemerintah tentang ketergantungan negara pada pinjaman China yang berbunga tinggi. Saat itu, utang Myanmar sendiri mencapai sekitar USD10 miliar, dan sekitar USD4 miliar diantaranya berasal dari China.
4. Kamboja
Kamboja menjadi negara ASEAN berikutnya yang pernah berhutang ke China. Dikutip dari laman Cambodianess, China menyumbang 42,7 persen utang luar negeri Kamboja yang berada di angka USD9,5 miliar per 31 Desember 2021.
Akan tetapi, dalam hal ini Perdana Menteri Hun Sen mengklaim bahwa Kamboja tidak akan jatuh ke perangkap utang siapapun, termasuk China. Selain itu, dia juga menyebut bahwa Beijing bukanlah satu-satunya pemberi pinjaman, karena masih ada negara lain seperti Jepang, Korea, hingga Bank Dunia.
(bim)