8 Saham yang Menang dan Bertahan Sepanjang Corona Menerjang

Jum'at, 03 Juli 2020 - 20:25 WIB
loading...
8 Saham yang Menang...
Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 berdampak signifikan terhadap perekonomian global, apalagi dalam negeri. Dampak signifikan terhadap perekonomian di luar maupun dalam negeri, terlihat dari banyaknya perusahaan global dan lokal yang terpukul.

Nah syukurnya, pandemi justru membuatbeberapa perusahaan dari sejumlah sektor yang tak ikut terdampak parah. Alhasil, saham-saham mereka masih terbilang kinclong, ya seperti ada berkah di balik pandemi.

Analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta Utama, mengatakan ada beberapa jenis saham yang kebal dari dampak virus Corona, baik di tingkat global maupun lokal. Salah satunya adalah saham sektor industri farmasi dan teknologi.

"Tidak semua sektor usaha terbebani virus Corona. Ada juga yang untung, seperti farmasi dan teknologi yang selalu menguat," kata Nafan saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Jumat (4/7/2020).

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan sektor yang tumbuh positif di tengah hantaman virus Corona, antara lain jasa logistik dan komunikasi, makanan dan minuman, farmasi, dan tekstil. Produksi mereka tetap tinggi, sehingga kekurangan bahan baku.

"Ketika bicara APD dan masker, yang menjadi hambatan adalah bahan baku karena dari Korea Selatan diproyeskikan habis dua minggu ke depan. Saat ini, sedang dipikirkan untuk menciptakan bahan laku lokal yang certified WHO untuk APD," katanya beberapa waktu yang lalu.

Makanya, menurut Nafan Aji, ketika saham-saham sektor lain "terinfeksi", ada delapan sektor saham yang justru "imun" dari dampak Corona. ( Baca juga:Kinerja Emiten Kesehatan Diyakini Positif di Tengah Covid-19 )

Berikut 8 Saham, baik global maupun lokal, yang imun terhadap Corona:

1. Facebook Inc. (FB)
Harga saham Facebook Inc. (FB) berhasil reli 16,34% sejak awal tahun. Kenaikan ini terjadi terutama setelah Facebook merilis laporan keuangan kuartal pertamanya yang berhasil membukukan pendapatan sebesar US$4,9 miliar, naik 101,8% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (YoY).

Kenaikan pendapatan FB dapat diatribusikan karena selama "terkuncinya" masyarakat karena adanya karantina wilayah (lockdown), maka jenis media yang paling sering digunakan untuk berkomunikasi adalah sosial media, baik itu Facebook, Instagram, maupun Whatsapp. Naiknya pengunaan sosial media tentunya meningkatkan jumlah iklan yang menjadi sumber utama pendapatan FB.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1653 seconds (0.1#10.140)