Sinergi Dibutuhkan untuk Ciptakan UKM Mebel yang Berkualitas
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sinergi sejumlah pihak, terutama pemerintah, pelaku usaha, dan perguruan tinggi, diyakini mampu menghasilkan usaha kecil menengah ( UKM ) mebel yang berkualitas. Ketua Umum Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Dedy Rochimat menyatakan, peran perguruan tinggi dibutuhkan untuk keperluan penelitian dan pengembangan (research and development/RND). Perguruan tinggi juga diharapkan dapat memunculkan SDM tangguh di bidang permebelan.
"Kita masih kekurangan SDM kayu, apalagi menengah ke atas. Kita harus bikin secepat-cepatnya. Sumber daya Indonesia ini luar biasa. Kita akan gali semuanya, tentukan arahan dan strateginya," kata Dedy dalam pengukuhan pengurus Dewan Pengurus Pusat (DPP) Asmino di Kantor Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta, dikutip Kamis (29/9/2022).
Sekretaris Jenderal DPP Asmindo Agustinus Purna Irawan menambahkan, tidak hanya perguruan tinggi, pihaknya juga tak menutup kemungkinan melirik sekolah menengah kejuruan (SMK) guna memenuhi kebutuhan SDM.
"Kita lihat seberapa besar mereka melakukan proses pembelajaran yang sesuai kebutuhan industri. Makanya, nanti dalam program ada penetapan kualitas SDM sebagai prioritas," ujar Agustinus yang juga Rektor Universitas Tarumanagara (Untar).
Selain itu, sebagai upaya menghasilkan produk yang dapat diterima di pasar lokal dan internasional, riset memainkan peranan penting. Pasalnya, produk harus disesuaikan dengan perkembangan zaman.
"Kolaborasi riset dalam prototype juga sangat penting, untuk menjaga kualitas ketika masuk pasar nasional ataupun ekspor," jelas dia.
Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki berharap agar industri furnitur tidak hanya dominan di pasal lokal, melainkan juga dapat bersaing di pasar global. Dia menyontohkan, UKM-UKM mebel di China sudah mampu menembus pasar global.
"Mereka juga sudah lebih dahulu menguasai pasar dalam negeri. Kita harus seperti itu, dan harus menjadi strategi kita ke depan," pungkas Teten.
"Kita masih kekurangan SDM kayu, apalagi menengah ke atas. Kita harus bikin secepat-cepatnya. Sumber daya Indonesia ini luar biasa. Kita akan gali semuanya, tentukan arahan dan strateginya," kata Dedy dalam pengukuhan pengurus Dewan Pengurus Pusat (DPP) Asmino di Kantor Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta, dikutip Kamis (29/9/2022).
Sekretaris Jenderal DPP Asmindo Agustinus Purna Irawan menambahkan, tidak hanya perguruan tinggi, pihaknya juga tak menutup kemungkinan melirik sekolah menengah kejuruan (SMK) guna memenuhi kebutuhan SDM.
"Kita lihat seberapa besar mereka melakukan proses pembelajaran yang sesuai kebutuhan industri. Makanya, nanti dalam program ada penetapan kualitas SDM sebagai prioritas," ujar Agustinus yang juga Rektor Universitas Tarumanagara (Untar).
Selain itu, sebagai upaya menghasilkan produk yang dapat diterima di pasar lokal dan internasional, riset memainkan peranan penting. Pasalnya, produk harus disesuaikan dengan perkembangan zaman.
"Kolaborasi riset dalam prototype juga sangat penting, untuk menjaga kualitas ketika masuk pasar nasional ataupun ekspor," jelas dia.
Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki berharap agar industri furnitur tidak hanya dominan di pasal lokal, melainkan juga dapat bersaing di pasar global. Dia menyontohkan, UKM-UKM mebel di China sudah mampu menembus pasar global.
"Mereka juga sudah lebih dahulu menguasai pasar dalam negeri. Kita harus seperti itu, dan harus menjadi strategi kita ke depan," pungkas Teten.
(uka)