iPhone Menko Airlangga Diretas Hacker Israel? Ini Kata Jubir Kementerian

Jum'at, 30 September 2022 - 16:24 WIB
loading...
iPhone Menko Airlangga...
Aksi hacker menyasar para pejabat tinggi pemerintahan dan militer. Foto/pexels/nikita belokhonov
A A A
JAKARTA - Aksi peretasan dan pembobolan data kian marak, kali ini targetnya adalah para pejabat penting di pemerintahan. Sejumlah pejabat tinggi di pemerintahan dan militer Indonesia disebut-sebut ikut menjadi target dari software mata-mata (spyware) yang dirancang oleh perusahaan mata-mata asal Israel .

Baru-baru ini, ponsel pintar milik Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dikabarkan menjadi target upaya peretasan menggunakan spyware buatan perusahaan negara Israel. Hal itu disampaikan oleh kantor berita Reuters.

Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara (Jubir) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Alia Karenina mengatakan bahwa Menko Airlangga menggunakan beberapa ponsel untuk beragam keperluannya. Itu pun bukan hanya ponsel bermerek iPhone.

Alia menuturkan, akun email resmi Airlangga juga tidak diinstal ke dalam ponsel pribadi miliknya. Hingga hari ini juga tidak ada notifikasi dari Apple atau kiriman spyware ke email politisi Golkar itu.

"Akun email resmi Menko Perekonomian (official email account) tidak diinstal dalam handphone pribadi Menko Airlangga. Sampai saat ini tidak ada notifikasi ataupun kiriman file spyware ke email resmi tersebut," terang Alia melalui keterangan tertulis, Jumat (30/9/2022).



Sebelumnya, Reuters mengabarkan lebih dari selusin pejabat sipil dan militer Indonesia menjadi target software mata-mata yang didesain oleh perusahaan Israel.

Enam dari pejabat dan penasihat yang menjadi target menyatakan kepada Reuters bahwa mereka menerima email dari Apple Inc pada November 2021.

Isinya menyatakan bahwa Apple menduga para pejabat itu menjadi "target dari serangan yang disponsori oleh negara".

Upaya peretasan ke iPhone para pejabat itu menggunakan ForcedEntry, software yang dikembangkan oleh NSO Group.



Peranti lunak ini memanfaatkan celah di iPhone sehingga bisa mengakses data tanpa membutuhkan respons pengguna.

Dikutip dari situs Kaspersky, spyware merupakan perangkat lunak berbahaya yang dirancang untuk masuk dan mengumpulkan data pribadi di perangkat elektronik target untuk kemudian mengirimkannya ke pihak ketiga tanpa persetujuan pemiliknya.



Sejumlah peneliti keamanan siber dan Apple mengatakan para penerima peringatan itu menjadi target ForcedEntry.

Itu merupakan software yang digunakan oleh perusahaan pengintai siber asal Israel, NSO Group. Kelompok yang sama yang menerbitkan software Pegasus.

Perusahaan tersebut biasa membantu agen mata-mata asing untuk secara jarak jauh atau remot mengambil alih kontrol iPhone tanpa terdeteksi. Perusahaan siber Israel lainnya, QuaDream, telah mengembangkan software serupa.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1461 seconds (0.1#10.140)