Penghasilan Masih Pas-pasan, Kalangan Menengah juga Butuh Stimulus Perumahan

Jum'at, 30 September 2022 - 23:01 WIB
loading...
Penghasilan Masih Pas-pasan,...
Kelas menengah dinilai perlu juga mendapat stimulus perumahan. Foto/AliMasduki/MPI
A A A
JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( PUPR ) pada 2023 akan menambah jumlah kuota penerima bantuan pembiayaan perumahan melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan ( FLPP ) menjadi 220 ribu unit. Penambahan kuota akan diikuti dengan penambahan anggaran menjadi Rp25,1 triliun di 2023.

Baca juga: Masuk Generasi III, Tarif Tol Serbaraja dan Cibitung-Cilincing Mahal: Rp1.500 per Km

Marine Novita, Country Manager Rumah.com, menyambut baik berbagai kebijakan dan stimulus dari pemerintah untuk sektor properti perumahan, terutama untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Namun penyaluran stimulus tersebut dinilai perlu perluasan subsidi untuk kelas menengah.

"Perlunya perluasan mengingat kelas menengah selama ini tidak terjangkau fasilitas subsidi namun penghasilannya masih pas-pasan untuk mencicil rumah non-subsidi. Apalagi berdasarkan data pencarian properti di Rumah.com terlihat bahwa minat konsumen terhadap properti harga menengah terus meningkat," kata Marine, Jumat (30/9/2022).

Data Rumah.com menunjukkan bahwa sepanjang Q2 2022, pencarian terhadap properti dengan harga di atas Rp1 miliar mendominasi sebesar 55%, padahal dalam periode yang sama tahun sebelumnya 50%. Di saat yang sama, pencarian pada rentang harga di bawah Rp300 juta terus menurun. Sepanjang Q2 2022 hanya 13% padahal Q2 2021 sebanyak 17%.

“Pencarian rumah semakin mengerucut ke tengah,” jelas Marine.

Sementara itu, pencari rumah dengan kemampuan membeli lebih besar, mencari perumahan dengan akses yang lebih terkoneksi, lokasi yang lebih strategis, dan fasilitas yang lebih banyak, sehingga harganya pun menjadi semakin mahal.

"Dari fakta itu, kami menyimpulkan perlunya pemerintah memperhatikan kelas menengah untuk kebutuhan perumahan," urainya.

Marine menambahkan bahwa Rumah.com mendukung segala upaya untuk menjawab kebutuhan milenial kelas menengah. Namun beban bunga kredit masih menjadi masalah karena saat ini rata-rata di kisaran 7,8%, tentu akan terasa besar dengan jangka waktu pinjaman lebih lama.

Pentingnya perluasan subsidi perumahan bagi kelas menengah sebab harga rumah saat ini di atas kemampuan mereka. Sebagai contoh, penghasilan kelas menengah di Jabodetabek berada pada rentang Rp7-15 juta. Dengan penghasilan tersebut, berdasarkan Kalkulator Keterjangkauan Rumah.com, idealnya mereka mencicil rumah dengan harga Rp500 jutaan.

Namun data Rumah.com Indonesia Property Market Index Q3 2022 menunjukkan bahwa harga properti di kawasan Jabodetabek untuk tipe 36/72 berada pada kisaran Rp600 jutaan, sehingga di atas kemampuan sebagian besar kelas menengah. Situasi tersebut membutuhkan stimulus pemerintah agar lebih banyak kelas menengah bisa memiliki hunian.

Data Rumah.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) tersebut memiliki akurasi yang cukup tinggi untuk mengetahui dinamika yang terjadi di pasar properti di Indonesia, karena merupakan hasil analisis dari 700.000 listing properti dari seluruh Indonesia, dengan lebih dari 17 juta halaman yang dikunjungi setiap bulan dan diakses oleh lebih dari 5,5 juta pencari properti setiap bulannya.



"Bisa jadi salah satu solusi yang tepat bagi milenial kelas menengah adalah rumah susun dengan skema kepemilikan jangka waktu terbatas untuk disediakan oleh pemerintah," pungkas Marine.

(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1925 seconds (0.1#10.140)