Perkuat UMKM Lokal untuk Masuk Pasar Global
loading...
A
A
A
Semedo Manise sudah mengekspor gula semut melalui eksportir sebanyak 60 ton per bulan ke Jerman. Tercatat, dengan hasil ekspor itu, omzet Semedo Manise sekitar Rp3,5 miliar per tahun. Namun, sejak April 2022, ekspor mandeg, karena terkendala dengan kondisi global. Padahal, hasil olahan petani terus mengalir. Saat ini, Semedo Manise sedang menjajal ekspor secara mandiri dibantu oleh DSA.
Meskipun demikian, Sobirin berharap gula semut bisa diterima pasar domestik. “Kami ingin masyarakat Indonesia bisa mengenal gula semut yang dari sisi kesehatan lebih baik ketimbang gula pasir,” ujar dia. Menurut Sobirin, di Eropa, gula semut sudah menjadi substitusi gula pasir. Hal itu karena kadar kandungan gula di gula semut netral. Artinya, saat dikonsumsi, tidak menaikkan gula darah.
Dia menambahkan, gula semut produksi Semedo Manise tanpa campuran bahan kimia dan telah dibuktikan dengan sertifikat organik dari LSO Inofice. Glycemic Index atau GI gula semut yaitu 35, jauh di bawah gula putih yang memiliki kadar GI sebesar 85-93 dan gula Aren (70).
Hal itu berarti, gula darah menjadi stabil, mencegah penyakit diabetes dan obesitas, dan juga lebih aman bagi penderita diabetes, obesitas, dan autis. Jumlah kalori pada gula semut di dalam adonan kue pun lebih rendah hingga 30% dibandingkan dengan gula putih.
(fai)