Sembawa Jadi Penyangga Pangan Nasional

Sabtu, 04 Juli 2020 - 14:08 WIB
loading...
A A A
"Capaian berat badannya sendiri seberat 1,1 sampai 1,3 kilogram pada umur 80 sampai 90 hari menjadikan ayam jenis ini cocok untuk dikembangkan sebagai tipe pedaging yang menguntungkan," jelas Sugiono.

Hasil kerja keras kelompok peternak dan dedikasi dari dinas yang membidangi fungsi peternakan di tingkat kabupaten dan provinsi juga dikatakan Sugiono mulai menunjukan hasil yang menjanjikan. Kondisi ini bisa dilihat dari mulai munculnya produk peternakan di wiayah tersebut berupa produksi DOC dan telur unggas lokal yang bermutu.

Ia menegaskan, pandemi covid-19 juga tidak menjadi penghalang bagi peternak pulau Borneo untuk terus merintis usaha pembibitan ayam lokal dalam rangka memenuhi ceruk pasar lokal yang selama ini dipenuhi dari pulau Jawa.

Salah satunya, kelompok Kalis yang beralamat di Desa Putai, Kecamatan Dusun Tengah, Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah. Kelompok yang diketuai oleh Bapak Soerojo ini menyatakan kegembiraannya setelah mampu eksis dalam pengembangan usaha pembibitan unggas lokalnya.

Mahalnya harga pakan yang salah satunya disebabkan karena mahalnya biaya transportasi dari Pulau Jawa dapat disikapi dengan memanfaatkan produk lokal berupa sisa pengolahan ikan air tawar, harga jagung lokal yang relatif murah dan limbah produk pertanian lainnya.

"Saat ini kemampuan produksi DOC per minggu sejumlah 200 ekor semuanya ludes untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal," ungkap Sugiono.

Kreatifitas kelompok peternak ini, tidak sampai di situ, Sugiono menyebut mereka sudah berhasil membuat persilangan yang diberi nama ayam Kalis (Kalimantan Sembawa). Ayam yang merupakan persilangan antara ayam lokal Kalimantan dan ayam Sembawa.

"Ayam Kalis ini diketahui memiliki kelebihan pertumbuhan berat badan yang lebih baik," tambah Sugiono.

Perkembangan usaha unggas lokal dari kelompok peternak lainnya juga menunjukan peningkatan. Antara lain di kelompok Makmur, Barito Selatan, Kalimantan Tengah yang sudah mulai memproduksi DOC dan menjual telur konsumsi untuk peningkatan gizi keluarga.

Perkembangan unggas lokal di Provinsi Kalimantan Timur ini sejatinya lebih fokus pada produksi telur untuk konsumsi yang dilaksanakan dengan pola pemasaran ke toko atau warung dengan terlebih dahulu dipacking. Pola ini diyakini bisa menjadi pilihan.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2093 seconds (0.1#10.140)