Majukan Ekonomi Digital, Arahan Jokowi Dinilai Relevan dan Kontekstual

Selasa, 04 Oktober 2022 - 14:24 WIB
loading...
Majukan Ekonomi Digital,...
Praktisi digital juga perintis Venturra Capital John Riady saat berkunjung ke MNC Group di komplek MNC Center, Kebon Sirih, Jakarta. FOTO/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Praktisi ekonomi digital John Riady menyatakan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) meningkatkan potensi ekonomi digital sangat relevan dan kontekstual dengan visi pengembangan usaha rintisan serta berdampak nyata di tengah banyaknya usaha rintisan yang berguguran.

Jokowi menyatakan potensi ekonomi digital pada 2025 diperkirakan mencapai USD146 miliar dan kontribusi ekonomi digital Indonesia diproyeksikan naik delapan kali pada 2030, yaitu sebesar Rp 4.531 triliun. Selain itu, seluruh sektor digital juga mengalami pertumbuhan dua digit 2021.

“Berbagai inisiatif keuangan digital didorong oleh penguatan karakter untuk berubah, berani, dan mengkreasikan hal-hal baru. Ini memotivasi kita menjadi pemain digital di negara sendiri dan pemain utama di pasar global untuk pemulihan ekonomi nasional," kata John, di Jakarta, Senin (3/10/2022).



John yang juga dikenal sebagai praktisi industri kesehatan melalui Siloam International Hospital, menilai bahwa arahan Jokowi terkait usaha rintisan tepat sasaran.

“Apa yang diungkapkan Bapak Presiden merupakan visi yang bakal menyelamatkan investasi digital hingga upaya pengembangan usaha rintisan agar berdampak secara riil. Sebab semakin ke sini, ada fenomena besar terkait bergugurannya usaha teknologi digital. Sebaliknya, digitalisasi ekonomi ke depan masih merupakan keniscayaan,” jelas John.

Sebagai informasi, Jokowi mengatakan mayoritas kegagalan usaha rintisan akibat tidak mampu menjawab kebutuhan pasar dan seolah kehabisan nafas karena kalah berkompetisi.

Hal paling relevan saat ini, jelas Presiden Jokowi, adalah para pelaku usaha rintisan harus bergerak mengikuti dinamika global dan nasional yang kini dilanda krisis pangan, energi, kesehatan, dan finansial. Sayangnya, saat ini porsi ekonomi digital terkait hal fundamental seperti pangan masih memiliki porsi minim dibandingkan tekfin.

Dia mengungkapkan, sektor fundamental lainnya yang disorot Jokowi adalah keterlibatan usaha rintisan untuk mengungkit kualitas layanan kesehatan masyarakat.

“Kita ini negara dengan 17 ribu pulau, 514 kabupaten kota, dan 34 provinsi, apa yang bisa kita lakukan agar kesehatan kita ini bisa melompat? Telemedisin bisa disambungkan, operasi jarak jauh bisa disambungkan dengan platform dengan aplikasi,” kata Presiden Jokowi.

Karena itu, tambah John, arahan dan pidato Presiden Jokowi terkait usaha rintisan sangat relevan sekaligus kontekstual. “Bapak Presiden semakin memperjelas dan mempertegas strategi pengembangan ekonomi digital yang bakal ditempuh,” ungkap John.

Di lain sisi, berkaca dari upaya Lippo Group di sektor ekonomi digital melalui lengan investasi Venturra Capital, John menilai ada banyak kesamaan strategi sebagaimana diharapkan Presiden Jokowi. Investasi yang digelontorkan Lippo Group selama ini, tegasnya, selalu mengacu kepada prinsip solutif dan inspiratif.

“Artinya, usaha rintisan yang dibekali permodalan oleh Venturra Capital itu harus benar-benar membawa solusi bagi kebutuhan masyarakat. Tidak hanya itu, kami juga menilai sang pendiri usaha rintisan secara objektif, mereka yang memiliki inspirasi mengatasi problem masyarakat, itulah yang sejalan dengan kami,” kata John.

Sementara itu, sejak berdiri tujuh tahun lalu Venturra Capital telah berinvestasi di beberapa perusahaan teknologi seperti Ruangguru, OVO, Zilingo, Luno, Shopback, Kaodim, Sociolla, Bride Story, Fabelio, TADA, hingga unicorn Grab.

John mengatakan, dalam praktiknya, Venturra Capital tidak hanya fokus melakukan pendanaan terhadap startup dalam negeri saja, tapi juga mancanegara. Salah satu perusahaan rintisan teknologi yang ikut disokong Lippo adalah Prenetics yang berbasis di Hong Kong. Perusahaan yang berdiri sejak 2007 tersebut bergerak di bidang laboratorium kesehatan dan beroperasi di 10 negara.

Di sisi lain terkait pengembangan ekonomi digital pada sektor kesehatan, John mengungkapkan keresahan Presiden Jokowi adalah lumrah. Sebab, berkah kemajuan teknologi digital selayaknya bisa meningkatkan taraf kesejahteraan sekaligus kemajuan bagi masyarakat. “Dan sektor kesehatan merupakan hal vital meraih cita-cita tersebut,” kata John.



Sejauh ini, SILO menjadi pionir layanan digital kesehatan atau telehealth yang langsung digawangi rumah sakit. Melalui aplikasi MySiloam memungkinkan pasien SILO untuk membuat janji dengan dokternya, baik itu konsultasi offline atau online melalui aplikasi.

Kehadiran MySiloam ini pun memberikan dampak cukup besar bagi perluasan layanan kesehatan SILO. Bahkan, riset yang diterbitkan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia menyebutkan keberadaan MySiloam akan menjadi penopang kinerja rumah sakit di bawah Lippo Group itu.

Buktinya, terjadi peningkatan signifikan layanan berbasis digital MySiloam. Pada 2021, pemeriksaan pasien melalui MySiloam melesat 546 persen secara yoy (year on year), dan sejak awal tahun 2022 akses pasien di MySiloam terus bertumbuh.

Dengan memanfaatkan gawai, para pasien dan dokter juga dapat mengakses catatan rekam medis sehingga proses penanganan dapat berkesinambungan. MySiloam merupakan jembatan antara pasien dengan layanan rumah sakit, sekaligus memenuhi kebutuhan kesehatan jarak jauh yang terhubung dengan 1.000 dokter.

Melalui pengembangan layanan digital kesehatan MySiloam, John mengungkapkan Lippo Group berupaya agar pemanfaatan teknologi digital pun bisa memperkuat layanan kesehatan konvensional. “Terbukti, melalui MySiloam, Lippo Group menawarkan solusi bagi keterbatasan akses layanan kesehatan di manapun,” kata John.

(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1504 seconds (0.1#10.140)