Harga Pertalite Bisa Saja Turun, Kementerian ESDM Ungkap Syaratnya

Rabu, 05 Oktober 2022 - 09:27 WIB
loading...
Harga Pertalite Bisa Saja Turun, Kementerian ESDM Ungkap Syaratnya
Harga Bahan Bakar Minyak atau BBM Pertalite bisa turun harga, setelah sebelumnya di awal September 2022 kemarin mengalami penyesuaian, ini syaratnya. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Harga Bahan Bakar Minyak atau BBM Pertalite bisa turun harga, setelah sebelumnya di awal September 2022 kemarin mengalami penyesuaian. Namun ada syaratnya yakni jika harga minyak mentah dunia mengalami penurunan yang signifikan.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengatakan, bahwa harga BBM Pertalite bisa turun jika harga minyak dunia menurun drastis.



Tutuka menuturkan, bahwa Pertalite sebagai Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) harganya bisa turun jika berhubungan langsung dengan harga minyak dunia.

"Pertalite itu kan harganya memang subsidi dan di bawah harga keekonomian, masih jauh dari harga keekonomiannya. Kalau harga minyak turun banget bisa aja (harga Pertalite turun)," tutur Tutuka dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kebijakan Satu Peta di Hotel Borobudur, Jakarta Selasa (4/10).

Namun Tutuka tidak menjelaskan, berapa tolok ukur penurunan harga minyak dunia agar Pertalite bisa turun harga. Saat ini Pertalite dijual dengan harga Rp10 ribu per liter usai mengalami kenaikan di awal September 2022. Sebelumnya, Pertalite dijual seharga Rp7.650 per liter.

Sementara Pertamax yang sempat naik harga ke Rp14.500 per liter kembali turun sejak 1 Oktober ke angka Rp13.900.

Sebagaimana diketahui, harga minyak dunia naik tipis di perdagangan Asia pada Selasa sore, karena ekspektasi bahwa OPEC+ mungkin menyetujui pengurangan besar produksi minyak mentah ketika bertemu pada Rabu (5/10/2022) mengimbangi kekhawatiran tentang ekonomi global.



Minyak mentah berjangka Brent terangkat 46 sen atau 0,5 persen, menjadi diperdagangkan di 89,32 dolar AS per barel pada pukul 06.29 GMT, setelah melonjak lebih dari 4,0 persen di sesi sebelumnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1266 seconds (0.1#10.140)