Warganet Ragukan Keamanan Data Face Recognition di Stasiun KA, Begini Respons KAI

Rabu, 05 Oktober 2022 - 18:16 WIB
loading...
Warganet Ragukan Keamanan...
Fasilitas pengenalan wajah atau Face Recognition di pintu keberangkatan penumpang di stasiun Bandung. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Fasilitas pengenalan wajah atau Face Recognition telah tersedia dan diuji coba di pintu keberangkatan penumpang di stasiun kereta api Bandung sejak 28 September 2022 lalu.

Namun, keberadaan alat canggih ini dipertanyakan oleh sejumlah warganet (netizen) terutama terkait aspek keamanan datanya.

Kehadiran fasilitas Face Recognition tersebut menjadi buah bibir, semisal di media sosial twitter, ada netizen yang pro dan kontra. Sejumlah netizen yang kontra meragukan keamanan data dari penggunaan Face Recognition tersebut.

"Jadi KAI akan punya file wajah penumpang saat check in? Kalau kalian kena hack, kumplit lah sudah paket e-KTP, record perjalanan, dan wajah terkini penumpang tersebar? Gusti. No," tulis salah satu pemilik akun di kolom komentar KAI, dikutip Rabu (5/10/2022).



"Keamanan data kita gimana min? Apa yang bisa meyakinkan kita bahwa data yang kita upload aman?" tulis akun lainnya.

"Big No!!! Jumawa dengan ISO waswiswus fafifu!?! Namanya sistem pasti ada lemahnya! Sudah jangan ambil resiko! Lebih baik lama dikit daripada cepet tapi resiko bocor selalu menghantui! Hiiii ngeri ah ngebayangin klo datanya bocyor2!!" kata akun lainnya.

Bahkan salah satu akun yang mengklaim dirinya sebagai seorang profesional di bidang kecerdasan artifisial atau AI mengaku tidak akan menggunakan fasilitas Face Recognition.

"Makasih. Saya secara profesional kerja di bidang AI tapi tidak akan pernah berpartisipasi (termasuk sbg pengguna) untuk penerapan AI yang seperti ini,” tulis akun tersebut.

“Absolute mess. Hanya karena kamu bisa, bukan berarti kamu perlu melakukannya. Apalagi di negara yang penerapan kebijakan keamanan datanya amburadul,” tambahnya.

Meski banyak netizen yang mempertanyakan keamanan data dari layanan tersebut, tak sedikit juga yang mengapresiasi inisiatif KAI dalam memudahkan penggunanya.

"Memang keren. Kurun waktu 9 tahun (2013 -> 2022). PT KAI bisa berubah dari vrindavan menuju masa depan," tulis salah satu akun yang mengapresiasi inovasi KAI.

"Semakin keren nih," tulis akun lainnya.



Menanggapi keamanan data pada fasilitas layanan Face Recognition tersebut, VP Public Relations PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Joni Martinus menyatakan masyarakat tidak perlu khawatir terkait keamanan datanya.

Pasalnya, KAI telah memiliki manajemen keamanan informasi yang baik dan secara rutin terus meningkatkan keamanan data yang dikelola oleh perusahaan.

"Masyarakat juga tidak perlu khawatir terkait keamanan datanya karena KAI telah memiliki manajemen keamanan informasi yang baik dan secara rutin terus meningkatkan keamanan data yang dikelola oleh perusahaan," tuturnya.

Sementara itu, akun resmi @KAI121 juga menuliskan hal senada. "Data penumpang aman dan hanya dipergunakan untuk kepentingan boarding ya Kak. KAI juga mengimplementasikan Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI) dan telah memiliki sertifikat ISO 27001.|1," tulis akun resmi KAI.

Lebih lanjut, KAI menjelaskan bahwa bagi penumpang yang tidak bersedia menggunakan fasilitas Face Recognition nantinya masih dapat boarding secara manual.

Sebelumnya, Joni Martinus mengatakan, Face Recognition Boarding Gate tersebut bertujuan untuk mempermudah pelanggan KA Jarak Jauh yang ingin naik kereta api, tanpa perlu repot-repot menunjukan berbagai dokumen seperti boarding pass fisik, e-boarding pass, KTP, ataupun dokumen vaksinasi.

"Fasilitas Face Recognition Boarding Gate di Stasiun Bandung dalam rangka memastikan dan menyempurnakan layanan inovatif terbaru dari KAI ini. Ditargetkan pada awal tahun 2023, layanan ini sudah bisa diterapkan di seluruh stasiun KA Jarak Jauh di berbagai daerah," terang dia dalam keterangan tertulis, Jumat (30/9/2022).



Joni menjelaskan, Face Recognition Boarding Gate merupakan fasilitas layanan boarding yang dilengkapi dengan kamera yang berfungsi untuk mengidentifikasi dan memvalidasi indentitas seseorang melalui wajah yang datanya sudah diintegrasikan dengan data tiket kereta yang dimiliki hingga status vaksinasi pelanggan.

Untuk dapat menggunakan fasilitas terebut, pelanggan harus melakukan satu kali registrasi di awal yang berlaku untuk selamanya.

"Registrasi dilakukan dengan menempelkan e-KTP pada alat e-KTP Reader kemudian menempelkan jari telunjuk kanan atau kiri pada pemindai yang ada di e-KTP reader," paparnya.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1504 seconds (0.1#10.140)