Kolaborasi Perusahaan dan Komunitas Gaungkan Kampanye Penurunan Emisi Karbon
loading...
Eksibisi bertajuk #BirukanLangit Exhibition by Journey to Zero di Gedung Filateli Pasar Baru, Jakarta Pusat, 8-9 Oktober. Foto/Ist
A
A
A
JAKARTA - Komitmen pemerintah Indonesia untuk mengendalikan dampak perubahan iklim mendapat dukungan dari banyak pihak, mulai perusahaan, komunitas hingga masyarakat umum.
Sebagaimana diketahui, secara bertahap pemerintah menargetkan penurunan emisi karbon sebesar 23% pada 2025 dan 31,89% pada 2030, serta target nol emisi karbon atau Net Zero Emission (NZE) pada 2060 mendatang.
Selaras dengan program dan target pemerintah, PT Rimba Makmur Utama (RMU) selaku pemilik dan pengelola inisiatif restorasi ekosistem Katingan Mentaya Project, berkolaborasi dengan perusahaan di industri olahraga Athletica Company (Athletica), menggelar proyek kolaboratif bertajuk Journey to Zero (JTZ).
Misinya adalah menggaungkan kampanye tentang pentingnya mengurangi emisi karbon untuk menjaga kualitas udara di Indonesia tetap bersih.
Communication Manager PT Rimba Makmur Utama Syane Luntungan menjelaskan, kampanye akan dilakukan melalui sejumlah kegiatan.
Kegiatan pertama adalah ekspedisi sepeda selama tiga bulan (Juni-Agustus 2022) yang dilakukan secara estafet oleh 12 pesepeda, mulai dari Aceh hingga Bali dengan total jarak lebih dari 4.000 km.
Ekspedisi sepeda ini mengambil tema Journey from Zero, #BirukanLangit: “Dari Titik Nol Indonesia Menuju Nol Emisi Karbon”. Lebih unik lagi karena sepeda yang digunakan pada ekspedisi tersebut merupakan sepeda bambu karya Singgih Kartono.
“Kampanye ini dibuat untuk menyebarluaskan bagaimana pentingnya menjaga kualitas udara di Indonesia. Perjalanan 4.000 km lebih yang dilakukan oleh Journey to Zero ingin mengajak anak muda di Indonesia untuk semakin sadar betapa pentingnya mengurangi emisi karbon. Dan bersepeda juga menjadi salah satu cara mengurangi emisi karbon,” kata Syane melalui siaran pers, dikutip Minggu (9/10/2022).
Sebagai penutup rangkaian ekspedisi sepeda tersebut, digelar eksibisi bertajuk #BirukanLangit Exhibition by Journey to Zero di Pos Bloc (Gedung Filateli) Pasar Baru, Jakarta Pusat, 8-9 Oktober, dengan agenda talk show, pameran memorabilia dan merchandise terkait kegiatan ekspedisi.
Syane menambahkan, eksibisi ini juga memberikan gambaran bagaimana upaya kolektif dari langkah kecil yang dibawa oleh pesepeda dan komunitas akan bisa menghasilkan dampak yang besar bila dilakukan secara konsisten lewat pameran memorabilia.
Sebagai informasi, PT RMU adalah perusahaan yang menawarkan solusi berbasis alam, yang berkontribusi pada pengurangan emisi karbon melalui inisiatif berbasis lingkungan. RMU adalah pemegang konsesi untuk restorasi dan konservasi hutan gambut seluas 157.875 hektar di Kalimantan Tengah yang dikenal dengan nama Katingan Mentaya Project (KMP).
KMP merupakan nature-based solution project terbesar di dunia, ditinjau dari segi pengurangan emisi karbon yang diproyeksikan selama 60 tahun ke depan (masa berlakunya konsesi), atau sebesar 7,5 juta metrik ton karbon per tahun.
Sebagaimana diketahui, secara bertahap pemerintah menargetkan penurunan emisi karbon sebesar 23% pada 2025 dan 31,89% pada 2030, serta target nol emisi karbon atau Net Zero Emission (NZE) pada 2060 mendatang.
Selaras dengan program dan target pemerintah, PT Rimba Makmur Utama (RMU) selaku pemilik dan pengelola inisiatif restorasi ekosistem Katingan Mentaya Project, berkolaborasi dengan perusahaan di industri olahraga Athletica Company (Athletica), menggelar proyek kolaboratif bertajuk Journey to Zero (JTZ).
Misinya adalah menggaungkan kampanye tentang pentingnya mengurangi emisi karbon untuk menjaga kualitas udara di Indonesia tetap bersih.
Communication Manager PT Rimba Makmur Utama Syane Luntungan menjelaskan, kampanye akan dilakukan melalui sejumlah kegiatan.
Kegiatan pertama adalah ekspedisi sepeda selama tiga bulan (Juni-Agustus 2022) yang dilakukan secara estafet oleh 12 pesepeda, mulai dari Aceh hingga Bali dengan total jarak lebih dari 4.000 km.
Ekspedisi sepeda ini mengambil tema Journey from Zero, #BirukanLangit: “Dari Titik Nol Indonesia Menuju Nol Emisi Karbon”. Lebih unik lagi karena sepeda yang digunakan pada ekspedisi tersebut merupakan sepeda bambu karya Singgih Kartono.
“Kampanye ini dibuat untuk menyebarluaskan bagaimana pentingnya menjaga kualitas udara di Indonesia. Perjalanan 4.000 km lebih yang dilakukan oleh Journey to Zero ingin mengajak anak muda di Indonesia untuk semakin sadar betapa pentingnya mengurangi emisi karbon. Dan bersepeda juga menjadi salah satu cara mengurangi emisi karbon,” kata Syane melalui siaran pers, dikutip Minggu (9/10/2022).
Baca Juga
Sebagai penutup rangkaian ekspedisi sepeda tersebut, digelar eksibisi bertajuk #BirukanLangit Exhibition by Journey to Zero di Pos Bloc (Gedung Filateli) Pasar Baru, Jakarta Pusat, 8-9 Oktober, dengan agenda talk show, pameran memorabilia dan merchandise terkait kegiatan ekspedisi.
Syane menambahkan, eksibisi ini juga memberikan gambaran bagaimana upaya kolektif dari langkah kecil yang dibawa oleh pesepeda dan komunitas akan bisa menghasilkan dampak yang besar bila dilakukan secara konsisten lewat pameran memorabilia.
Baca Juga
Sebagai informasi, PT RMU adalah perusahaan yang menawarkan solusi berbasis alam, yang berkontribusi pada pengurangan emisi karbon melalui inisiatif berbasis lingkungan. RMU adalah pemegang konsesi untuk restorasi dan konservasi hutan gambut seluas 157.875 hektar di Kalimantan Tengah yang dikenal dengan nama Katingan Mentaya Project (KMP).
KMP merupakan nature-based solution project terbesar di dunia, ditinjau dari segi pengurangan emisi karbon yang diproyeksikan selama 60 tahun ke depan (masa berlakunya konsesi), atau sebesar 7,5 juta metrik ton karbon per tahun.
(ind)
Explore More