Indonesia Jadi Penyelamat Singapura dari Krisis Ayam

Selasa, 11 Oktober 2022 - 23:15 WIB
loading...
Indonesia Jadi Penyelamat...
Indonesia menjadi penyelamat Singapura untuk pasokan ayam. Foto/Ilustrasi/Antara
A A A
JAKARTA - Singapura mengalami krisis ayam potong untuk konsumsi warganya. Kondisi ini terjadi saat Malaysia mengeluarkan larangan ekspor ke negara tersebut. Namun, Indonesia datang menjadi penyelamat dengan memasok kebutuhan ayam di Singapura.



Aksi Indonesia menyelamatkan pasokan ayam Singapura ini, diungkapkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat gelaran Investor Daily Summit 2022, Jakarta, Selasa (11/10/2022).



Langkah pemerintah memberikan bantuan ayam kepada Singapura, kata Erick, menjadi bagian dari upaya Indonesia menjadi lumbung pangan atau komoditas dunia. "Bagaimana kita menjadi lumbung pangan dunia, lumbung pangan Indonesia. Singapura kekurangan ayam, Indonesia yang bantu, ketika Malaysia tidak mau memberikan reserved daripada kebutuhan ayam," ungkapnya.



Malaysia memang melarang ekspor ayam ke Singapura, sejak Juni 2022. Langkah tersebut untuk menjaga pasokan makanan domestik. Hal itu, memicu panic buying di Singapura, di mana warga Singapura langsung menyerbu pasar dan swalayan untuk memborong ayam hidup dan daging ayam.

Pada Mei tahun ini, Perdana Menteri (PM) Malaysia, Ismail Sabri Yaakob, mengumumkan negeri jiran melarang ekspor 3,6 juta ayam per bulan, sampai harga domestik dan produksi stabil.

Kebijakan itu berdampak bagi Singapura, yang sepertiga kebutuhan unggasnya dipasok oleh Malaysia. Hampir semua ayam Malaysia diekspor hidup-hidup ke Singapura, kemudian disembelih dan didinginkan.



Warga Singapura telah menyerbu pasar dan swalayan untuk membeli ayam segar menjelang efektifnya larangan tersebut. Media Sigapura melaporkan persediaan unggas di beberapa pasar basah dan supermarket telah kosong. The Singapore Straits Times melaporkan penjual ayam memperkirakan biaya ayam dingin bisa naik hingga 30%, membuat harga hidangan ayam melonjak.

Pemerintah Singapura telah mendesak konsumen untuk beralih ke ayam beku dan daging alternatif lainnya, dan sedang menjajaki pasar baru untuk ayam segar. Namun ada kekhawatiran atas nasib nasi ayam yang dijual di mana-mana mulai dari jajanan kaki lima hingga hotel-hotel ternama.



Restoran populer Tian Tian Hainanese Chicken Rice, yang mendapatkan unggas sepenuhnya dari Malaysia, dilaporkan akan memperkenalkan hidangan daging babi dan makanan laut daripada menggunakan ayam beku jika gagal menemukan pemasok baru.

Langkah proteksionis Malaysia dilakukan saat negara-negara di seluruh dunia bergulat dengan melonjaknya harga pangan, yang sebagian dipicu oleh perang Ukraina. India telah membatasi ekspor gula dan gandum, sementara Indonesia menghentikan sementara CPO. Selain larangan ekspor, Malaysia juga menghapus izin impor ayam dan makanan lainnya untuk meningkatkan pasokan makanan dan menekan harga di tengah kemarahan publik.
(eyt)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1754 seconds (0.1#10.140)