Yakin Ekonomi RI Tumbuh 5% di Tengah Gejolak Global, Ini Pesan Erick Thohir ke Pengelola Mal

Kamis, 13 Oktober 2022 - 22:47 WIB
loading...
Yakin Ekonomi RI Tumbuh...
Suasana pengunjung pusat perbelanjaan di kawasan Jakarta Selatan, Senin (1/8/2022). Foto/MPI/Aldhi Chandra
A A A
JAKARTA - Kondisi ekonomi dan geopolitik global masih bergejolak, ditambah resesi yang menghantui banyak negara, membuat pemerintah Indonesia waspada akan risikonya terhadap ekonomi nasional.

Meski begitu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir tetap optimistis ekonomi RI bisa bertahan dari guncangan ekonomi global. Dia pun yakin ekonomi nasional tetap akan tumbuh di angka 5%.

"Memang banyak pertanyaan ketika geopolitik saat ini, apakah pertumbuhan akan sustain? Kita harus yakini sustain," tandasnya saat acara diskusi yang digelar Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Kamis (13/10/2022).

Erick memastikan pemerintah terus mengambil langkah strategis untuk mendorong pertumbuhan makro ekonomi pasca pandemi Covid-19.



Dia pun meminta semua pihak, termasuk APPBI, mengambil inisiatif untuk menjaga pertumbuhan ekonomi nasional di kisaran 5%.

Khusus APPBI, Erick berpesan agar para pengusaha memiliki strategi jitu sehingga industri ritel dan pusat perbelanjaan atau mal tetap bisa menolong pertumbuhan ekonomi. Pasalnya, industri ritel merupakan bagian dari penyumbang konsumsi domestik di Tanah Air.

"Ini salah satu daripada kebangkitan ekonomi, di mana merupakan domestic consumption dari pertumbuhan ekonomi," tuturnya.

Erick menyadari sektor ritel menjadi salah satu industri yang terdampak pandemi Covid-19. Namun, pemerintah terus berupaya melakukan pemulihan.

"Kami, kita, tentu BUMN, perlahan tapi pasti. Kita memulai membangkitkan ekonomi bangsa dan krisis akibat pandemi yang merupakan pukulan besar di seluruh sektor bisnis dan industri, tidak terkecuali industri retail dan pusat perbelanjaan," tutur mantan bos Inter Milan itu.



Sementara itu, APPBI memastikan ada sejumlah strategi yang disiapkan menyusul prakiraan terjadinya gejolak ekonomi global pada tahun depan. Langkah ini dilakukan agar industri ritel dan pusat perbelanjaan mampu bertahan saat krisis melanda.

Ketua APPBI Alphonzus Widjaja mengatakan, pengusaha ritel dan pusat perbelanjaan harus berinovasi dengan fokus utama pada pengunjung. Pasalnya, mal saat ini tak hanya berfungsi sebagai tempat jual beli namun juga tempat berinteraksi antara pengunjung.



Untuk itu, pengelola mal harus mampu memberikan pengalaman yang menarik dan berkesan bagi para pengunjungnya.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1224 seconds (0.1#10.140)