Awas, Efek Pelemahan Ekonomi China ke Indonesia Lebih Besar Daripada Perang Ukraina

Selasa, 18 Oktober 2022 - 22:21 WIB
loading...
Awas, Efek Pelemahan...
Data ekonomi China menjadi perhatian, Pengamat menyampaikan bahwa Indonesia perlu waspada terhadap pelemahan ekonomi China dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Penundaan rilis data pertumbuhan ekonomi China yang dijadwalkan bakal diumumkan hari ini, memicu kekhawatiran ekonomi terbesar kedua di dunia itu bakal mengalami perlambatan. Data ekonomi China menjadi perhatian, lantaran efeknya tidak hanya dirasakan dunia tetapi juga bagi Indonesia sebagai mitra dagangnya.



China dijadwalkan merilis indikator ekonomi termasuk data Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal III pada Selasa (18/10). Namun sehari sebelum diumumkan, China menyampaikan penundaan.

Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira mengatakan jika rilis pertumbuhan ekonomi China di bawah ekspektasi pasar, atau terjadi pelemahan pertumbuhan, ini efeknya jauh lebih besar daripada perang Ukraina . Resesi di Inggris dan zona Eropa maupun Amerika Serikat.

"Karena dari segi perdagangan maupun dari sisi investasi China merupakan mitra dagang yang paling besar di Indonesia," ungkapnya kepada MPI, Selasa (18/10/2022).



Dia menjelaskan, jika dilihat dari sektor perdagangan, 30% impor Indonesia terutama bahan baku dan barang jadi diperoleh dari China. Sedangkan 20% pasar ekspor Indonesia adalah ke China.

"Sementara dari sisi investasi, China selalu masuk dalam lima besar negara asal investasi utama dan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir terjadi peningkatan realisasi investasi China ke Indonesia," jelasnya.

Menurutnya, jika China mengalami tekanan ekonomi yang disebabkan oleh zero covid policy atau pembatasan sosial ketat untuk meningkatkan pengawasan terhadap penyebaran pandemi Covid 19 dan juga krisis properti. Maka efeknya akan langsung dirasakan pada ekonomi Indonesia setidaknya satu kuartal berikutnya.

Dia menyebut, efeknya sudah mulai terlihat dari surplus neraca perdagangan yang mulai berkurang karena permintaan bahan baku di China untuk kebutuhan industri manufaktur mengalami penurunan permintaan. Jadi Bhima menyampaikan bahwa Indonesia perlu waspada terhadap pelemahan ekonomi China dibandingkan dengan negara-negara lainnya.

"Karena efek dari pelemahan ekonomi China bisa membuat realisasi investasi terutama di proyek konstruksi dan infrastruktur bisa tertunda dan juga pendanaan bahkan kepada startup-startup yang selama ini sebagian mengandalkan pendanaan dari China itu juga akan bermasalah, bisa menimbulkan banyak masalah ke depannya," terang Bhima.

(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1183 seconds (0.1#10.140)