Lampaui Target, Penyaluran KUR Pertanian hingga Oktober 2022 Capai Rp90,8 T

Jum'at, 21 Oktober 2022 - 13:17 WIB
loading...
Lampaui Target, Penyaluran KUR Pertanian hingga Oktober 2022 Capai Rp90,8 T
Realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sektor pertanian pada Oktober 2022 sudah mencapai Rp90,8 triliun dari target Rp90 triliun. Capaian itu merupakan pengulangan prestasi serupa sejak tiga tahun lalu. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) mengungkapkan bahwa realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sektor pertanian pada Oktober 2022 sudah mencapai Rp90,8 triliun dari target Rp90 triliun. Capaian itumerupakan pengulangan prestasi serupa sejak tiga tahun lalu.

"Saya dapat laporan realisasi (penyaluran KUR pertanian ) sudah lebih dari 100%," ujar Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan Ali Jamil dalam webinar bertajuk "KUR: Solusi Permodalan di Krisis Pangan Global", Rabu (19/10/2022).



Dia berpendapat bahwa capaian seperti ini terjadi sejak tiga tahun terakhir. Realisasi penyaluran KUR sektor pertanian pada 2020 mencapai Rp50 triliun. Pada 2021, penyaluran mencapai Rp85,6 triliun dari target Rp70 triliun.

"Dari sini terlihat antusiasme yang tinggi dari masyarakat di sektor pertanian. Ini sejalan dengan rencana mendorong kemandirian pembiayaan pertanian dari APBN," imbuhnya.

Adapun program KUR telah berjalan hampir 15 tahun. Skema pembiayaan ini telah berhasil mengangkat dan memperkuat kelompok usaha mikro, kecil, dan menengah.



KUR adalah langkah konkrit pemerintah meningkatkan akses pembiayaan kepada UMKM, melalui lembaga keuangan dengan penjaminan. Dana yang disediakan untuk modal kerja dan investasi ini menyasar lima sektor usaha, yakni pertanian, perikanan, kelautan, koperasi, kehutanan, perindustrian, dan perdagangan.

Plafon KUR setiap tahun terus meningkat. Di 2022, plafon KUR disediakan sebesar Rp373 triliun. Ali Jamil menuturkan di era pandemi Covid-19 terjadi relaksasi aturan pembiayaan terkait usaha pertanian.

Relaksasi ini dapat dimanfaatkan oleh para petani untuk meningkatkan produksi mereka. Harapannya lanjut Ali, produksi pangan nasional akan meningkat.

"Dengan relaksasi yang ada saat ini, kami juga akan mendorong kemudahan lain yang dapat dimanfaatkan oleh para petani. Terutama di besaran DP atau uang muka pembelian alsintan (alat dan mesin pertanian)," ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Pembiayaan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Indah Megahwati mengungkapkan bahwa Kementan sudah berkirim surat ke Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian terkait relaksasi tersebut.

"Agar tidak terlalu lama untuk pengecekan kelayakan pembiayaan. Sehingga kita bisa dorong manfaat pembiayaan KUR ini," ujar Indah.

Dia mengatakan, dukungan pembiayan KUR yang dianggap ideal oleh petani. Dari sisi plafon Rp500 juta Indah berharap bisa dinaikkan menjadi Rp2 miliar. Lalu, uang muka pembelian alsintan sebesar 30%, Indah berharap bisa diturunkan menjadi 5% atau 10% saja.

"Dan untuk jaminan, kami inginnya tidak ada jaminan lain lagi kecuali faktur pembelian alsintan itu," ujar Indah.

Indah kembali menekankan, program pembiayaan KUR untuk pembelian alsintan bukan merupakan bantuan cuma-cuma. Diharapkan, masyarakat akan mempunyai rasa memiliki terhadap alat produksi pertanian yang tinggi.

"Jadi, para petani akan merasa lebih memiliki, sehingga akan menjaga peralatan dan mesin pertanian itu lebih baik lagi. Karena alsintan itu didapat tidak dengan cuma-cuma atau gratis," pungkasnya.

(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1870 seconds (0.1#10.140)