KTT G20 Diyakini Akan Bangkitkan Ekonomi Masyarakat Adat Bali
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penyelenggaraan KTT G20 diyakini akan sangat membantu kebangkitan ekonomi masyarakat adat di Bali. Akan banyak delegasi negara asing yang hadir dan secara otomatis mendongkrak pariwisata serta ekonomi rakyat .
Ketua Forum Komunikasi Taksu Bali I Ketut Wisna menyampaikan, dirinya sangat mendukung penuh kelangsungan KTT G20 di Bali. Menurutnya, ajang itu merupakan momen terbaik untuk bisa menunjukkan eksistensi Indonesia, khususnya Bali di mata dunia.
“Kami sangat mendukung keberadaan dan diadakannya G20 di Bali. Kami sangat mendukung penuh karena ini adalah momen untuk bisa memberikan kepercayaan dunia,” ungkapnya dikutip Sabtu (22/10/2022).
Dengan keberlangsungan forum internasional yang mendatangkan banyak delegasi dari negara luar ke Pulau Dewata, Ketut Wisna merasa kondisi itu tersebut sangatlah membantu. Pasalnya, Bali bisa mempromosikan bahwa mereka sudah terbebas dan memiliki penanganan pandemi Covid-19 yang baik.
Bukan hanya itu, harapannya, tatkala banyak pengunjung luar negeri kembali ke Bali, maka juga akan meningkatkan perekonomian. “Kepada kami khususnya, terkait Bali ini bebas dari pandemi, kemudian kami bisa kembali meningkatkan ekonomi,” tambahnya.
Lebih lanjut, Ketut Wisna menyatakan bahwa tentu dengan diselenggarakannya G20 di Bali, akan mampu kembali menarik minat pariwisata di sana. Selama ini memang Bali dikenal menjadi salah satu tempat yang menyajikan pariwisata khas karena mengusung adat budaya sangat kental.
“Bali ini tidak mempunyai sumber daya alam yang lain, kecuali adat budaya. Dengan adanya kepercayaan ini, dan diadakannya KTT G20 , kami masyarakat di Bali kembali bisa hidup di dunia pariwisata yang berbasis adat budaya tradisi,” katanya.
Selanjutnya, Ketut Wisna menerangkan bahwa sebenarnya posisi pariwisata di Bali bisa dikatakan cukup krusial bagi negara. Bukan tanpa alasan, dengan aktifnya pariwisata Bali itu saja sudah mampu menyumbangkan sekitar Rp150 triliun untuk devisa negara. Sehingga jelas sekali bahwa terselenggaranya KTT G20 akan menjadi momentum terbaik bagi Bali untuk kembali bangkit dan memperkenalkan potensi pariwisata di mata dunia.
Dengan peningkatan pariwisata yang terjadi, secara otomatis pula kondisi perekonomian masyarakat adat di Bali yang selama ini sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19 akan membaik pula. Terakhir, dia berharap agar seluruh jajaran pemerintah pusat hingga pemerintah daerah mampu untuk meningkatkan sinergitasnya.
Terutama dalam hal memberikan dan menyiapkan fasilitas yang baik kepada semua tamu undangan agar penyelenggaraan KTT G20 bisa berjalan dengan lancar. “Dengan harapan, kepada pemerintah, aparatur negara, TNI, Polri dan pemerintah daerah mampu menyiapkan fasilitas yang baik, kemudian pelayanan yang baik terhadap tamu,” tutupnya.
Baca Juga
Ketua Forum Komunikasi Taksu Bali I Ketut Wisna menyampaikan, dirinya sangat mendukung penuh kelangsungan KTT G20 di Bali. Menurutnya, ajang itu merupakan momen terbaik untuk bisa menunjukkan eksistensi Indonesia, khususnya Bali di mata dunia.
“Kami sangat mendukung keberadaan dan diadakannya G20 di Bali. Kami sangat mendukung penuh karena ini adalah momen untuk bisa memberikan kepercayaan dunia,” ungkapnya dikutip Sabtu (22/10/2022).
Dengan keberlangsungan forum internasional yang mendatangkan banyak delegasi dari negara luar ke Pulau Dewata, Ketut Wisna merasa kondisi itu tersebut sangatlah membantu. Pasalnya, Bali bisa mempromosikan bahwa mereka sudah terbebas dan memiliki penanganan pandemi Covid-19 yang baik.
Bukan hanya itu, harapannya, tatkala banyak pengunjung luar negeri kembali ke Bali, maka juga akan meningkatkan perekonomian. “Kepada kami khususnya, terkait Bali ini bebas dari pandemi, kemudian kami bisa kembali meningkatkan ekonomi,” tambahnya.
Lebih lanjut, Ketut Wisna menyatakan bahwa tentu dengan diselenggarakannya G20 di Bali, akan mampu kembali menarik minat pariwisata di sana. Selama ini memang Bali dikenal menjadi salah satu tempat yang menyajikan pariwisata khas karena mengusung adat budaya sangat kental.
“Bali ini tidak mempunyai sumber daya alam yang lain, kecuali adat budaya. Dengan adanya kepercayaan ini, dan diadakannya KTT G20 , kami masyarakat di Bali kembali bisa hidup di dunia pariwisata yang berbasis adat budaya tradisi,” katanya.
Selanjutnya, Ketut Wisna menerangkan bahwa sebenarnya posisi pariwisata di Bali bisa dikatakan cukup krusial bagi negara. Bukan tanpa alasan, dengan aktifnya pariwisata Bali itu saja sudah mampu menyumbangkan sekitar Rp150 triliun untuk devisa negara. Sehingga jelas sekali bahwa terselenggaranya KTT G20 akan menjadi momentum terbaik bagi Bali untuk kembali bangkit dan memperkenalkan potensi pariwisata di mata dunia.
Dengan peningkatan pariwisata yang terjadi, secara otomatis pula kondisi perekonomian masyarakat adat di Bali yang selama ini sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19 akan membaik pula. Terakhir, dia berharap agar seluruh jajaran pemerintah pusat hingga pemerintah daerah mampu untuk meningkatkan sinergitasnya.
Terutama dalam hal memberikan dan menyiapkan fasilitas yang baik kepada semua tamu undangan agar penyelenggaraan KTT G20 bisa berjalan dengan lancar. “Dengan harapan, kepada pemerintah, aparatur negara, TNI, Polri dan pemerintah daerah mampu menyiapkan fasilitas yang baik, kemudian pelayanan yang baik terhadap tamu,” tutupnya.
(uka)