Maksimalkan Perjanjian Dagang RI-Australia, Kemendag Gelar Forum Bisnis di Ajang TEI 2022
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menggelar forum bisnis bertajuk “Memahami Pasar Australia” di sela gelaran Trade Expo Indonesia (TEI) ke-37 untuk memaksimalkan berbagai perjanjian perdagangan antara Indonesia dengan Australia, salah satunya Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA).
“Dengan ekonomi terbesar ke-13 di dunia, dan kedekatan dengan Indonesia secara geografis, Australia merupakan pasar menarik bagi Indonesia,” kata Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Didi Sumedi di Tangerang, Banten, Sabtu (22/10/2022).
Didi memaparkan, Kerangka IA-CEPA, yang merupakan perjanjian perdagangan internasional terlengkap dan terdalam dibanding perjanjian perdagangan bilateral lainnya, memperluas akses pasar dan meningkatkan daya saing produk pertanian, perikanan, industri dan kehutanan, termasuk produk UMKM.
Menurut Didi, implementasi IA-CEPA yang makin bergulir membuka peluang bagi eksportir Indonesia untuk mendalami pasar negara tetangga itu.
Didi menyebut bahwa keunggulan komoditas seperti barang elektronik dan produk karet beserta turunannya juga alas kaki menjadi produk favorit dari Indonesia ke Australia.
Adapun, implementasi IA-CEPA yang makin bergulir membuka peluang bagi eksportir Indonesia untuk mendalami pasar negara tetangga, Australia.
Selain menghapus seluruh tarif bea masuk Australia, IA-CEPA juga mendorong potensi kemitraan ‘powerhouse’ antara dunia usaha Indonesia dan Australia.
Lebih lanjut Didi juga menyebut peluang kendaraan listrik dan suku cadang buatan Indonesia untuk menembus pasar Negeri Kanguru.
"Kita ingin sangat menggunakan IA-CEPA ini sebagai ‘jalan tol’ kalau istilah Pak Menteri (Mendag Zulkifli Hasan) untuk bisa memasarkan produk-produk yang punya nilai tambah tinggi. Kita kan sudah punya electric vehicle, jadi bisa kita coba untuk menembus pasar Australia," tuturnya.
“Dengan ekonomi terbesar ke-13 di dunia, dan kedekatan dengan Indonesia secara geografis, Australia merupakan pasar menarik bagi Indonesia,” kata Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Didi Sumedi di Tangerang, Banten, Sabtu (22/10/2022).
Didi memaparkan, Kerangka IA-CEPA, yang merupakan perjanjian perdagangan internasional terlengkap dan terdalam dibanding perjanjian perdagangan bilateral lainnya, memperluas akses pasar dan meningkatkan daya saing produk pertanian, perikanan, industri dan kehutanan, termasuk produk UMKM.
Menurut Didi, implementasi IA-CEPA yang makin bergulir membuka peluang bagi eksportir Indonesia untuk mendalami pasar negara tetangga itu.
Didi menyebut bahwa keunggulan komoditas seperti barang elektronik dan produk karet beserta turunannya juga alas kaki menjadi produk favorit dari Indonesia ke Australia.
Adapun, implementasi IA-CEPA yang makin bergulir membuka peluang bagi eksportir Indonesia untuk mendalami pasar negara tetangga, Australia.
Selain menghapus seluruh tarif bea masuk Australia, IA-CEPA juga mendorong potensi kemitraan ‘powerhouse’ antara dunia usaha Indonesia dan Australia.
Lebih lanjut Didi juga menyebut peluang kendaraan listrik dan suku cadang buatan Indonesia untuk menembus pasar Negeri Kanguru.
"Kita ingin sangat menggunakan IA-CEPA ini sebagai ‘jalan tol’ kalau istilah Pak Menteri (Mendag Zulkifli Hasan) untuk bisa memasarkan produk-produk yang punya nilai tambah tinggi. Kita kan sudah punya electric vehicle, jadi bisa kita coba untuk menembus pasar Australia," tuturnya.