Sukses Salurkan BLT BBM di 37 Provinsi, PT Pos Indonesia Buktikan Amanah dan Terpercaya
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Pos Indonesia (Persero) menyalurkan bantuan langsung tunai bahan bakar minyak (BLT BBM) dari Kementerian Sosial (Kemensos) kepada 20,65 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di 37 provinsi. Penyaluran BLT BBM per 13 Oktober 2022 telah tercapai 98,05%.
“Per 24 Oktober tersalurkan 98,57%, atau 20.348.155 KPM dari total 20.650.000 KPM. Tersisa 301.000 KPM, sebagian besar gagal salur yaitu sudah dilakukan penyaluran namun terkendala tidak ditemukan alamat, pindah rumah, atau KPM meninggal,” kata Direktur Bisnis Jasa Keuangan PT Pos Indonesia Haris dalam keterangan tertulisnya, Senin (24/10/2022).
Terhadap KPM yang gagal salur, kata Haris, PT Pos Indonesia tetap akan melakukan penyaluran ulang demi memastikan keberadaan KPM tersebut. “Kami masih punya dua minggu untuk menyelesaikan yang gagal salur. Ini untuk memastikan validitas data,” katanya.
(Baca juga:Pos Indonesia Kebut Penyaluran BLT BBM di Daerah 3T)
Caranya, lanjut Haris, Pos Indonesia bekerja sama dengan tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK) karena mereka yang paling tahu keberadaan KPM. Pos Indonesia juga berkoordinasi dengan aparat desa setempat. “Kemudian, memperbanyak petugas juru bayar,” katanya.
Penyaluran BLT BBM yang dilakukan oleh Pos Indonesia menuai apresiasi dari Presiden Joko Widodo. Hal ini membuktikan kinerja Pos Indonesia baik. “Pos Indonesia berhasil menjalankan amanah menyalurkan bantuan tepat waktu, dan mendapatkan apresiasi baik dari Presiden. Kami percaya kemampuan ini akan kami tingkatkan, ditambah dengan digitalisasi, Pos Indonesia menyediakan dashboard yang real time dapat dilihat langsung oleh stakeholder yang membutuhkan data,” kata Haris
Pos Indonesia juga menyalurkan bantuan tepat sasaran dengan by name, by address melalui penggunaan face recognition yang terhubung dengan server Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). “Kita tambahkan foto geotagging untuk memastikan pemutakhiran data KPM,” ucap Haris.
Menjelang penyaluran BLT BBM tahap 2, Haris mengungkapkan Pos Indonesia telah menyiapkan sejumlah strategi agar penyaluran berjalan tepat waktu dan tepat sasaran. “Kita banyak sekali pelajaran dari penyaluran tahap 1,” katanya.
(Baca juga:Salurkan BLT BBM kepada 20,65 Juta KPM, Ini Strategi Pos Indonesia)
Terkait dengan jangkauan KPM di daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal), Pos Indonesia memiliki pengalaman, di antaranya beberapa pulau butuh waktu khusus karena lokasi yang jauh, terkendala jadwal reguler transportasi, dan faktor cuaca. “Kami melakukan evaluasi dan perbaikan agar ke depan dapat menyelesaikan tepat waktu, yaitu penyaluran di daerah 3T dilakukan lebih dulu, berkoordinasi dengan TNI/Polri untuk peminjaman fasilitas kapal menuju pulau lokasi KPM, berkoordinasi dengan tokoh masyarakat atau tokoh agama setempat,” katanya.
Tak hanya itu, untuk mempercepat proses penyaluran BLT BBM, Pos Indonesia juga menambah jumlah petugas juru bayar. “Menambah petugas menjadi strategi untuk mengejar pembayaran tepat waktu. Kami menggunakan bantuan tenaga mahasiswa, pemuda Karang Taruna setempat, dan kelompok masyarakat tertentu,” tuturnya.
(Baca juga:Jelang Penyaluran BLT BBM Tahap II, PT Pos Indonesia Siapkan Strategi Khusus)
Selain dipercaya Kemensos menyalurkan BLT BBM, Pos Indonesia juga siap menyalurkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker). “Kami dipercaya Kemenaker menyaluran BSU kepada 3,7 juta penerima. Saat ini kami masih berkoordinasi dengan Kemenaker terkait juknis penyaluran, karena memang berbeda dengan penyaluran BLT BBM maupun bansos sembako. Kami akan berkoordinasi dengan perusahaan tempat penerima bekerja,” ujar Haris.
Kehadiran Pos Indonesia sebagai mitra Kemenaker dalam menyalurkan BSU menambah nilai kompetensi Pos Indonesia di bidang jasa keuangan. “BSU ini menambah kapabilitas kami. Kami punya kompetensi mengantarkan hingga ke pelosok, punya kompetensi melayani jasa keuangan masyarakat khususnya masyarakat desa,” katanya.
Terus diberikan kepercayaan untuk menyalurkan beragam bantuan dari kementerian, Pos Indonesia tak lantas jemawa. Pos Indonesia tak lelah melakukan evaluasi dan perbaikan, juga inovasi dan beragam terobosan. “Kalau secara kapabilitas, kami terus mengembangkan kemampuan tim unttuk menyalurkan bantuan tepat waktu dan tepat sasaran,” kata Haris.
Secara teknologi Pos Indonesia terus memperbaiki dashboard sehingga bisa semakin real time dan membantu monitoring eksekusi penyaluran. “Kami adalah pilihan utama sebagai mitra dalam penyaluran bantuan,” kata Haris.
Penyaluran BLT BBM senilai Rp300.000 dan bansos sembako Rp200.000 disambut suka cita KPM di Bandung, Jawa Barat. Terlebih, mereka juga menerima Bantuan Modal Kerja (BMK) dari Presiden senilai Rp1,2 juta.
Salah satunya adalah Nani Sadiah, KPM dari Kelurahan Dunguscariang, Bandung, Jawa Barat. Perempuan yang sehari-hari berjualan minyak keliling itu bahagia menerima bantuan modal.
“Saya sangat merasa terbantu sekali dengan BLT BBM Rp300.000, bansos sembako Rp200.000, dan bantuan (BMK) dari Presiden Rp1,2 juta. Uangnya akan digunakan untuk modal usaha berjualan minyak keliling,” kata Nani.
Nani pun mengucapkan terima kasih kepada Presiden dan pemerintah atas pemberian bantuan tersebut. “Saya ucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi. Semoga bantuannya berkah, semoga Pak Presiden sehat selalu, dan sejahtera. Amin,” katanya.
“Per 24 Oktober tersalurkan 98,57%, atau 20.348.155 KPM dari total 20.650.000 KPM. Tersisa 301.000 KPM, sebagian besar gagal salur yaitu sudah dilakukan penyaluran namun terkendala tidak ditemukan alamat, pindah rumah, atau KPM meninggal,” kata Direktur Bisnis Jasa Keuangan PT Pos Indonesia Haris dalam keterangan tertulisnya, Senin (24/10/2022).
Terhadap KPM yang gagal salur, kata Haris, PT Pos Indonesia tetap akan melakukan penyaluran ulang demi memastikan keberadaan KPM tersebut. “Kami masih punya dua minggu untuk menyelesaikan yang gagal salur. Ini untuk memastikan validitas data,” katanya.
(Baca juga:Pos Indonesia Kebut Penyaluran BLT BBM di Daerah 3T)
Caranya, lanjut Haris, Pos Indonesia bekerja sama dengan tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK) karena mereka yang paling tahu keberadaan KPM. Pos Indonesia juga berkoordinasi dengan aparat desa setempat. “Kemudian, memperbanyak petugas juru bayar,” katanya.
Penyaluran BLT BBM yang dilakukan oleh Pos Indonesia menuai apresiasi dari Presiden Joko Widodo. Hal ini membuktikan kinerja Pos Indonesia baik. “Pos Indonesia berhasil menjalankan amanah menyalurkan bantuan tepat waktu, dan mendapatkan apresiasi baik dari Presiden. Kami percaya kemampuan ini akan kami tingkatkan, ditambah dengan digitalisasi, Pos Indonesia menyediakan dashboard yang real time dapat dilihat langsung oleh stakeholder yang membutuhkan data,” kata Haris
Pos Indonesia juga menyalurkan bantuan tepat sasaran dengan by name, by address melalui penggunaan face recognition yang terhubung dengan server Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). “Kita tambahkan foto geotagging untuk memastikan pemutakhiran data KPM,” ucap Haris.
Menjelang penyaluran BLT BBM tahap 2, Haris mengungkapkan Pos Indonesia telah menyiapkan sejumlah strategi agar penyaluran berjalan tepat waktu dan tepat sasaran. “Kita banyak sekali pelajaran dari penyaluran tahap 1,” katanya.
(Baca juga:Salurkan BLT BBM kepada 20,65 Juta KPM, Ini Strategi Pos Indonesia)
Terkait dengan jangkauan KPM di daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal), Pos Indonesia memiliki pengalaman, di antaranya beberapa pulau butuh waktu khusus karena lokasi yang jauh, terkendala jadwal reguler transportasi, dan faktor cuaca. “Kami melakukan evaluasi dan perbaikan agar ke depan dapat menyelesaikan tepat waktu, yaitu penyaluran di daerah 3T dilakukan lebih dulu, berkoordinasi dengan TNI/Polri untuk peminjaman fasilitas kapal menuju pulau lokasi KPM, berkoordinasi dengan tokoh masyarakat atau tokoh agama setempat,” katanya.
Tak hanya itu, untuk mempercepat proses penyaluran BLT BBM, Pos Indonesia juga menambah jumlah petugas juru bayar. “Menambah petugas menjadi strategi untuk mengejar pembayaran tepat waktu. Kami menggunakan bantuan tenaga mahasiswa, pemuda Karang Taruna setempat, dan kelompok masyarakat tertentu,” tuturnya.
(Baca juga:Jelang Penyaluran BLT BBM Tahap II, PT Pos Indonesia Siapkan Strategi Khusus)
Selain dipercaya Kemensos menyalurkan BLT BBM, Pos Indonesia juga siap menyalurkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker). “Kami dipercaya Kemenaker menyaluran BSU kepada 3,7 juta penerima. Saat ini kami masih berkoordinasi dengan Kemenaker terkait juknis penyaluran, karena memang berbeda dengan penyaluran BLT BBM maupun bansos sembako. Kami akan berkoordinasi dengan perusahaan tempat penerima bekerja,” ujar Haris.
Kehadiran Pos Indonesia sebagai mitra Kemenaker dalam menyalurkan BSU menambah nilai kompetensi Pos Indonesia di bidang jasa keuangan. “BSU ini menambah kapabilitas kami. Kami punya kompetensi mengantarkan hingga ke pelosok, punya kompetensi melayani jasa keuangan masyarakat khususnya masyarakat desa,” katanya.
Terus diberikan kepercayaan untuk menyalurkan beragam bantuan dari kementerian, Pos Indonesia tak lantas jemawa. Pos Indonesia tak lelah melakukan evaluasi dan perbaikan, juga inovasi dan beragam terobosan. “Kalau secara kapabilitas, kami terus mengembangkan kemampuan tim unttuk menyalurkan bantuan tepat waktu dan tepat sasaran,” kata Haris.
Secara teknologi Pos Indonesia terus memperbaiki dashboard sehingga bisa semakin real time dan membantu monitoring eksekusi penyaluran. “Kami adalah pilihan utama sebagai mitra dalam penyaluran bantuan,” kata Haris.
Penyaluran BLT BBM senilai Rp300.000 dan bansos sembako Rp200.000 disambut suka cita KPM di Bandung, Jawa Barat. Terlebih, mereka juga menerima Bantuan Modal Kerja (BMK) dari Presiden senilai Rp1,2 juta.
Salah satunya adalah Nani Sadiah, KPM dari Kelurahan Dunguscariang, Bandung, Jawa Barat. Perempuan yang sehari-hari berjualan minyak keliling itu bahagia menerima bantuan modal.
“Saya sangat merasa terbantu sekali dengan BLT BBM Rp300.000, bansos sembako Rp200.000, dan bantuan (BMK) dari Presiden Rp1,2 juta. Uangnya akan digunakan untuk modal usaha berjualan minyak keliling,” kata Nani.
Nani pun mengucapkan terima kasih kepada Presiden dan pemerintah atas pemberian bantuan tersebut. “Saya ucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi. Semoga bantuannya berkah, semoga Pak Presiden sehat selalu, dan sejahtera. Amin,” katanya.
(dar)