Berburu Modal, Erick Thohir Dorong Pertamina Geothermal IPO Tahun Ini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendorong PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) melantai di bursa (Initial Public Offering/IPO) tahun ini. Namun, perusahaan diminta meningkatkan bisnis di sektor panas bumi.
"Kita berupaya agar PGE bisa mendapatkan akses dana tambahan untuk pengembangan panas bumi, salah satunya dengan go public," ungkap Erick dalam Forum Road to G20 dengan Himpuni, Selasa (25/10/2022).
Menurut dia pemanfaatan sektor geothermal dalam negeri perlu dilakukan secara maksimal. Ia beranggapan, pemanfaatan panas bumi saat ini belum dilakukan secara maksimal sehingg perlu terus didorong untuk meningkatkan bauran EBT.
Berdasarkan potensi, panas bumi dapat menyediakan listrik mencapai 24 gigawatt (GW), sementara saat ini baru mencapai 2 GW. Sebab itu, panas bumi perlu terus dioptimalkan. Terkait IPO, PGE didorong ditargetkan melantai di bursa pada November - Desember 2022 mendatang. Aksi ini menjadi bagian dari reformasi BUMN senilai USD606 miliar.
Dia mengatakan PGE yang bergerak di bidang pemanfaatan energi panas bumi diperkirakan mencapai USD2,2 miliar atau setara Rp32 triliun. Penawaran umum saham perdana tersebut akan memberikan peningkatan modal dan kemitraan strategis bagi perusahaan. "Ini pertama kalinya salah satu subholding Pertamina akan go public," ujar dia.
Ia menyampaikan BUMN punya kontribusi besar bagi perekonomian nasional, yang mana separuh pendapatan domestik bruto (PDB) Indonesia atau USD1,2 triliun berasal dari BUMN, mulai dari sektor telekomunikasi, minyak, hingga semen.
"Kita berupaya agar PGE bisa mendapatkan akses dana tambahan untuk pengembangan panas bumi, salah satunya dengan go public," ungkap Erick dalam Forum Road to G20 dengan Himpuni, Selasa (25/10/2022).
Menurut dia pemanfaatan sektor geothermal dalam negeri perlu dilakukan secara maksimal. Ia beranggapan, pemanfaatan panas bumi saat ini belum dilakukan secara maksimal sehingg perlu terus didorong untuk meningkatkan bauran EBT.
Berdasarkan potensi, panas bumi dapat menyediakan listrik mencapai 24 gigawatt (GW), sementara saat ini baru mencapai 2 GW. Sebab itu, panas bumi perlu terus dioptimalkan. Terkait IPO, PGE didorong ditargetkan melantai di bursa pada November - Desember 2022 mendatang. Aksi ini menjadi bagian dari reformasi BUMN senilai USD606 miliar.
Dia mengatakan PGE yang bergerak di bidang pemanfaatan energi panas bumi diperkirakan mencapai USD2,2 miliar atau setara Rp32 triliun. Penawaran umum saham perdana tersebut akan memberikan peningkatan modal dan kemitraan strategis bagi perusahaan. "Ini pertama kalinya salah satu subholding Pertamina akan go public," ujar dia.
Ia menyampaikan BUMN punya kontribusi besar bagi perekonomian nasional, yang mana separuh pendapatan domestik bruto (PDB) Indonesia atau USD1,2 triliun berasal dari BUMN, mulai dari sektor telekomunikasi, minyak, hingga semen.
(nng)