Pos Indonesia Sediakan Gudang Mikro Konsolidasi Ekspor di Medan
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Pos Indonesia (Persero) kembali berinovasi pada portofolionya. Kali ini Pos Indonesia memperluas pelayanan di logistik dengan merintis dan menyediakan gudang mikro konsolidasi ekspor di Medan, Sumatera Utara. Penyediaan layanan ini ditujukan untuk mempermudah UMKM mengirim produk ekspor skala mikro.
Sebagai penanda beroperasinya Gudang Mikro Konsolidasi Ekspor di Medan, pada Sabtu (29/10/2022), Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Faizal R. Djoemadi melakukan pelepasan ekspor perdana kiriman UMKM Provinsi Sumatera Utara dan Aceh dari Gudang Mikro Konsolidasi Ekspor Regional I Sumatera, di SPP Medan.
(Baca juga:Pos Indonesia Luncurkan Nomor Halo Pos Baru)
Menurut Faizal R. Djoemadi, ekspor perdana kopi dengan sistem konsolidasi mikro ini sangat membantu UMKM agar mendapatkan harga yang lebih murah dan mempermudah pengurusan dokumen ekspor melalui mekanisme satu pintu.
“Mereka (UMKM) tidak perlu sewa gudang. Kalau mau kirim barang, baru membayar. Intinya, UMKM tidak perlu mengeluarkan uang dulu di depan. Gudang ini dilengkapi layanan kepengurusan kepabeanan, karantina untuk hasil pertanian dan peternakan. Gudang konsolidasi ini akan dilengkapi pelayanan satu pintu dari instansi-instansi terkait dokumen ekspor sehingga memudahkan UMKM, efisien, dan tentu bisa menekan biaya,” kata Faizal dalam keterangan tertulisnya, Minggu (30/10/2022).
(Baca juga:Perluas Market Internasional, Pos Indonesia Luncurkan Pos Migran Indonesia)
Kepala Pelayanan Pabean Kualanamu, Medan, Elfi Haris, mengapresiasi kehadiran gudang tersebut. Menurutnya, inisiatif yang dilakukan Pos Indonesia ini sangat membantu ekspor UMKM.
“Karena ekspor itu ditangani banyak instansi, perlu banyak logistik, kali ini PT Pos merintis mikro konsolidasi ekspor. UMKM bisa menyimpan barangnya di sini, yang mengurus PT Pos, ada bea cukai untuk ekspor, dan karantina. Kegiatan ini sangat membantu dalam pemulihan ekonomi nasional,” kata Elfi.
Dengan inisiatif PT Pos Indonesia menyediakan gudang mikro konsolidasi ekspor, maka UMKM yang hendak mengekspor barang tidak butuh waktu lama dalam mengurus dokumen sehingga lebih hemat waktu dan biaya.
“Kadang orang yang mau ekspor barangnya sedikit, 100 kg, 500 kg, kalau satu orang itu mengurus ke Bea Cukai, karantina, menyewa kontainer, biayanya tinggi, dan waktu lama. Tidak efisien. Dengan adanya PT Pos membuat gudang mikro konsolidasi, mereka tinggal meletakkan barang di sini digabung dengan barang milik orang lain. Kepengurusan dokumen hanya satu kali, kemudian berangkat satu kontainer. Lebih cepat dan efisien,” katanya.
(Baca juga:Bidik City Courier, Pos Indonesia Luncurkan Produk Pos Instan)
Elfi berharap gudang serupa turut dikembangkan di daerah lain sehingga dapat membantu UMKM dalam kegiatan ekspor. “Harapannya bisa berkembang di semua daerah, sehingga masyarakat terbantu. Barang ekspor cepat sampai ke luar negeri dengan biaya lebih rendah,” katanya.
Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan Kualanamu Lenny Hartati menyatakan bahwa pihaknya mendukung kegiatan tersebut. “Kami dari Badan Karantina Medan sangat mendukung adanya mikro konsolidasi ini. Akan tercipta satu pintu layanan, yaitu karantina, bea cukai, logistik, semua ada di sini. Tentu akan memudahkan pelayanan dan memperpendek waktu sehingga tercipta pelayanan yang prima untuk masyarakat,” ujar Lenny.
Ia berharap UMKM dapat terbantu dalam pengiriman logistik ke luar negeri. “Sehingga akan meningkatkan kesejahteraan UMKM, meningkatkan permintaan dari diaspora di luar negeri untuk komoditas yang mereka inginkan dikirim dari Indonesia,” kata Lenny.
Sebagai penanda beroperasinya Gudang Mikro Konsolidasi Ekspor di Medan, pada Sabtu (29/10/2022), Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Faizal R. Djoemadi melakukan pelepasan ekspor perdana kiriman UMKM Provinsi Sumatera Utara dan Aceh dari Gudang Mikro Konsolidasi Ekspor Regional I Sumatera, di SPP Medan.
(Baca juga:Pos Indonesia Luncurkan Nomor Halo Pos Baru)
Menurut Faizal R. Djoemadi, ekspor perdana kopi dengan sistem konsolidasi mikro ini sangat membantu UMKM agar mendapatkan harga yang lebih murah dan mempermudah pengurusan dokumen ekspor melalui mekanisme satu pintu.
“Mereka (UMKM) tidak perlu sewa gudang. Kalau mau kirim barang, baru membayar. Intinya, UMKM tidak perlu mengeluarkan uang dulu di depan. Gudang ini dilengkapi layanan kepengurusan kepabeanan, karantina untuk hasil pertanian dan peternakan. Gudang konsolidasi ini akan dilengkapi pelayanan satu pintu dari instansi-instansi terkait dokumen ekspor sehingga memudahkan UMKM, efisien, dan tentu bisa menekan biaya,” kata Faizal dalam keterangan tertulisnya, Minggu (30/10/2022).
(Baca juga:Perluas Market Internasional, Pos Indonesia Luncurkan Pos Migran Indonesia)
Kepala Pelayanan Pabean Kualanamu, Medan, Elfi Haris, mengapresiasi kehadiran gudang tersebut. Menurutnya, inisiatif yang dilakukan Pos Indonesia ini sangat membantu ekspor UMKM.
“Karena ekspor itu ditangani banyak instansi, perlu banyak logistik, kali ini PT Pos merintis mikro konsolidasi ekspor. UMKM bisa menyimpan barangnya di sini, yang mengurus PT Pos, ada bea cukai untuk ekspor, dan karantina. Kegiatan ini sangat membantu dalam pemulihan ekonomi nasional,” kata Elfi.
Dengan inisiatif PT Pos Indonesia menyediakan gudang mikro konsolidasi ekspor, maka UMKM yang hendak mengekspor barang tidak butuh waktu lama dalam mengurus dokumen sehingga lebih hemat waktu dan biaya.
“Kadang orang yang mau ekspor barangnya sedikit, 100 kg, 500 kg, kalau satu orang itu mengurus ke Bea Cukai, karantina, menyewa kontainer, biayanya tinggi, dan waktu lama. Tidak efisien. Dengan adanya PT Pos membuat gudang mikro konsolidasi, mereka tinggal meletakkan barang di sini digabung dengan barang milik orang lain. Kepengurusan dokumen hanya satu kali, kemudian berangkat satu kontainer. Lebih cepat dan efisien,” katanya.
(Baca juga:Bidik City Courier, Pos Indonesia Luncurkan Produk Pos Instan)
Elfi berharap gudang serupa turut dikembangkan di daerah lain sehingga dapat membantu UMKM dalam kegiatan ekspor. “Harapannya bisa berkembang di semua daerah, sehingga masyarakat terbantu. Barang ekspor cepat sampai ke luar negeri dengan biaya lebih rendah,” katanya.
Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan Kualanamu Lenny Hartati menyatakan bahwa pihaknya mendukung kegiatan tersebut. “Kami dari Badan Karantina Medan sangat mendukung adanya mikro konsolidasi ini. Akan tercipta satu pintu layanan, yaitu karantina, bea cukai, logistik, semua ada di sini. Tentu akan memudahkan pelayanan dan memperpendek waktu sehingga tercipta pelayanan yang prima untuk masyarakat,” ujar Lenny.
Ia berharap UMKM dapat terbantu dalam pengiriman logistik ke luar negeri. “Sehingga akan meningkatkan kesejahteraan UMKM, meningkatkan permintaan dari diaspora di luar negeri untuk komoditas yang mereka inginkan dikirim dari Indonesia,” kata Lenny.
(dar)