Raja Ekonomi Digital di Asia Tenggara, RI Butuh 17 Juta Tenaga Kerja Melek Teknologi

Senin, 31 Oktober 2022 - 11:28 WIB
loading...
Raja Ekonomi Digital di Asia Tenggara, RI Butuh 17 Juta Tenaga Kerja Melek Teknologi
Indonesia berpeluang menjadi raja di Asia Tenggara untuk urusan ekonomi digital, karenanya Menteri BUMN, Erick Thohir memproyeksikan, dibutuhkan 17 juta tenaga kerja yang melek teknologi. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Indonesia berpeluang menjadi raja di Asia Tenggara untuk urusan ekonomi digital , karenanya Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir memproyeksikan, dibutuhkan 17 juta tenaga kerja yang melek teknologi. Kebutuhan itu untuk mendorong ekonomi digital dalam negeri yang diperkirakan mencapai Rp4.500 triliun pada 2030.

Lebih lanjut, Erick Thohir memastikan perusahaan pelat merah akan menciptakan talenta muda yang memiliki kapasitas di bidang teknologi.

"Hal itu dibutuhkan karena ekonomi digital Indonesia akan tumbuh menjadi 4.500 triliun rupiah di tahun 2030. Itu artinya di Asia Tenggara kita rajanya dengan menguasai 30 persen. Jadi kalian harus siapkan diri karena 2030 itu delapan tahun lagi. Generasi muda harus kembangkan inovasi karena itu akan menjadi kekuatan di masa depan untuk bersaing," ucap Erick Thohir di Jakarta, Senin (31/10/2022).

Menurutnya, negara membutuhkan generasi muda untuk mengembangkan knowledge base economy sehingga akan lahir banyak inovasi yang dibutuhkan Indonesia untuk bersaing dengan negara lain. Dia juga meminta kepada para anak muda tak henti mengembangkan potensi digital sehingga akan terbangun ekosistem digital.

"Jika sekarang masih main games buatan asing, maka selanjutnya harus ada games lokal yang menarik minat orang kita sendiri. Jangan sampai penduduk kita yang banyak ini dimanfaatkan pihak lain. Ayo jadilah kreator-kreator lokal, sekaligus pecinta produk lokal agar ekosistemnya tumbuh," lanjutnya.



Erick Thohir memastikan BUMN mendukung ekosistem digital agar terus berkembang. Salah satu strategis yang dilakukan adalah memberikan penugasan spesifik kepada Telkom dan Telkomsel agar tidak tumpang tindih.

"Jika Telkom ditugaskan untuk urusan B to B dan infrastruktur digital, seperti data cloud, fiber optic, maka Telkomsel menangani B to C dengan bangun konten-konten seperti health, fintech, dan lain-lain. Jadi kalian generasi muda harus manfaatkan apa yang disiapkan pemerintah demi masa depan," ujarnya.

(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1468 seconds (0.1#10.140)