Kenakan Baju Adat Bugis, Sri Mulyani Pimpin Upacara Hari Oeang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjadi Inspektur Upacara memperingati Hari Oeang Republik Indonesia (HORI) ke-76 menggunakan baju adat bugis.
"Hari ini giliran baju Bugis Makassar. Betapa indah dan kayanya budaya Indonesia. Berpose sebelum berangkat menjadi inspektur upacara Hari Oeang ke 76 di Kantor Pusat Kementrian Keuangan," ujar Sri melalui akun Instagramnya @smindrawati di Jakarta.
Baca Juga: Peringati Hari Oeang ke-76, Sri Mulyani Ungkap RI Hadapi Ujian Bertubi-tubi
Terlebih, upacara kali ini adalah kali pertama pasca pandemi diselenggarakan upacara Hari Oeang Republik Indonesia (HORI) ke-76 secara fisik.
"Ini mesti kita syukuri semua, meski pandemi belum berakhir, namun seluruh rakyat Indonesia dan pemerintah telah mampu mengelola pandemi tersebut sehingga selama 2 tahun kita mampu untuk mulai bangkit kembali," ujar Sri.
Dia menyebutkan bahwa ini tidak terlepas dari kerja keras dan doa dari seluruh jajaran pemerintahan, terutama Kementerian Keuangan, dan juga seluruh masyarakat Indonesia. Namun, dia juga mengatakan bahwa semakin hari, tantangan semakin bertambah.
"Tema kita hari ini adalah "Sigap Hadapi Tantangan, Tangguh Kawal Pemulihan". Ini kita pilih karena meski mampu menghadapi pandemi, tantangan baru akan hadir dan harus kita sigap menghadapinya," ungkap Sri.
Dia mengatakan ada tantangan yang dapat mencelakai atau menghambat pemulihan ekonomi nasional, sehingga perlu sigap dalam menghadapinya. Maka dari itu, selain bersuka cita dalam momen HORI ke-76, perlu sigap menghadapi tantangan dan tangguh dalam mengawal pemulihan Indonesia. "Karena setiap tantangan, apapun bentuknya, dia akan terus mencelakai terwujudnya kemerdekaan RI," ucap Sri.
Terlebih, setelah pandemi, ekonomi Indonesia pulih dengan cepat dan juga kuat. Tantangan baru yang hadir setelah pandemi ini tidak selalu lebih mudah. Dia mencontohkan geopolitik dan ekonomi global yang mengalami tekanan bertubi-tubi pasti akan memberikan imbas kepada perekonomian Indonesia.
"Sebagai pengelola keuangan negara, kita harus sigap meresponnya. Kebijakan fiskal dan keuangan negara yang adaptif, responsif, dan fleksibel namun tetap akuntabel, transparan, dan tata kelola yang baik menjadi kunci untuk terus menjaga masyarakat Indonesia, perekonomian Indonesia, dan juga keuangan negara," tutur Sri Mulyani.
"Hari ini giliran baju Bugis Makassar. Betapa indah dan kayanya budaya Indonesia. Berpose sebelum berangkat menjadi inspektur upacara Hari Oeang ke 76 di Kantor Pusat Kementrian Keuangan," ujar Sri melalui akun Instagramnya @smindrawati di Jakarta.
Baca Juga: Peringati Hari Oeang ke-76, Sri Mulyani Ungkap RI Hadapi Ujian Bertubi-tubi
Terlebih, upacara kali ini adalah kali pertama pasca pandemi diselenggarakan upacara Hari Oeang Republik Indonesia (HORI) ke-76 secara fisik.
"Ini mesti kita syukuri semua, meski pandemi belum berakhir, namun seluruh rakyat Indonesia dan pemerintah telah mampu mengelola pandemi tersebut sehingga selama 2 tahun kita mampu untuk mulai bangkit kembali," ujar Sri.
Dia menyebutkan bahwa ini tidak terlepas dari kerja keras dan doa dari seluruh jajaran pemerintahan, terutama Kementerian Keuangan, dan juga seluruh masyarakat Indonesia. Namun, dia juga mengatakan bahwa semakin hari, tantangan semakin bertambah.
"Tema kita hari ini adalah "Sigap Hadapi Tantangan, Tangguh Kawal Pemulihan". Ini kita pilih karena meski mampu menghadapi pandemi, tantangan baru akan hadir dan harus kita sigap menghadapinya," ungkap Sri.
Dia mengatakan ada tantangan yang dapat mencelakai atau menghambat pemulihan ekonomi nasional, sehingga perlu sigap dalam menghadapinya. Maka dari itu, selain bersuka cita dalam momen HORI ke-76, perlu sigap menghadapi tantangan dan tangguh dalam mengawal pemulihan Indonesia. "Karena setiap tantangan, apapun bentuknya, dia akan terus mencelakai terwujudnya kemerdekaan RI," ucap Sri.
Terlebih, setelah pandemi, ekonomi Indonesia pulih dengan cepat dan juga kuat. Tantangan baru yang hadir setelah pandemi ini tidak selalu lebih mudah. Dia mencontohkan geopolitik dan ekonomi global yang mengalami tekanan bertubi-tubi pasti akan memberikan imbas kepada perekonomian Indonesia.
"Sebagai pengelola keuangan negara, kita harus sigap meresponnya. Kebijakan fiskal dan keuangan negara yang adaptif, responsif, dan fleksibel namun tetap akuntabel, transparan, dan tata kelola yang baik menjadi kunci untuk terus menjaga masyarakat Indonesia, perekonomian Indonesia, dan juga keuangan negara," tutur Sri Mulyani.
(nng)