Sambut Hari Oeang, Sri Mulyani Cerita Metamorfosa Rupiah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menceritakan metamorfosa perjalanan uang rupiah dari sejak penjajahan hingga sekarang. Hal itu dalam rangka menyambut Hari Oeang ke-74 .
Menurut dia sebelum Wakil Presiden Pertama RI Mohammad Hatta meresmikan Hari Oeang ini pada 30 Oktober 1946, Indonesia masih menggunakan mata uang penjajah, yakni Jepang dan Belanda.
"Karena tahun 1946 pada tanggal 30 Oktober waktu itu Wakil Presiden Mohammad Hatta menyampaikan Indonesia mulai menerbitkan uang sendiri dan sebagai simbol kedaulatan republik Indonesia. Sehingga kita tidak tergantung atau tidak menggunakan lagi uang yang berasal dan diedarkan penjajah sebelumnya seperti Jepang dan Belanda," kata Sri Mulyani dalam video virtual, Jumat (2/10/2020).
Dia menuturkan munculnya rupiah ini sebagai simbol kedaulatan rakyat. Adapun, pengelolaan uang ini dilakukan oleh Menteri Keuangan kala itu sekaligus berdirinya Kementerian Keuangan Republik Indonesia. "Waktu itu Menkeu yang diminta mengelola, sehingga Kementerian Keuangan ada. Dan itu menyatakan bahwa 30 Oktober diperingati sebagai Hari Oeang sekaligus berdirinya Kementerian Keuangan," ungkapnya.
Di sini, imbuhnya, Kementerian Kuangan memiliki peran penting dalam menjaga menjaga kedualatan rakyat dan ikut serta membangun bangsa. Dengana demikian, lahirnya rupiah dan Kementerian Keuangan adalah simbol tekad bangsa Indonesia untuk merdeka. "Maka sesudah kita merdeka kita juga harus bertanggung jawab untuk mengurus diri kita sendiri dan institusi Kementerian Keuangan memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga cita-cita tersebut," tutur Sri Mulyani.
Menurut dia sebelum Wakil Presiden Pertama RI Mohammad Hatta meresmikan Hari Oeang ini pada 30 Oktober 1946, Indonesia masih menggunakan mata uang penjajah, yakni Jepang dan Belanda.
"Karena tahun 1946 pada tanggal 30 Oktober waktu itu Wakil Presiden Mohammad Hatta menyampaikan Indonesia mulai menerbitkan uang sendiri dan sebagai simbol kedaulatan republik Indonesia. Sehingga kita tidak tergantung atau tidak menggunakan lagi uang yang berasal dan diedarkan penjajah sebelumnya seperti Jepang dan Belanda," kata Sri Mulyani dalam video virtual, Jumat (2/10/2020).
Dia menuturkan munculnya rupiah ini sebagai simbol kedaulatan rakyat. Adapun, pengelolaan uang ini dilakukan oleh Menteri Keuangan kala itu sekaligus berdirinya Kementerian Keuangan Republik Indonesia. "Waktu itu Menkeu yang diminta mengelola, sehingga Kementerian Keuangan ada. Dan itu menyatakan bahwa 30 Oktober diperingati sebagai Hari Oeang sekaligus berdirinya Kementerian Keuangan," ungkapnya.
Di sini, imbuhnya, Kementerian Kuangan memiliki peran penting dalam menjaga menjaga kedualatan rakyat dan ikut serta membangun bangsa. Dengana demikian, lahirnya rupiah dan Kementerian Keuangan adalah simbol tekad bangsa Indonesia untuk merdeka. "Maka sesudah kita merdeka kita juga harus bertanggung jawab untuk mengurus diri kita sendiri dan institusi Kementerian Keuangan memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga cita-cita tersebut," tutur Sri Mulyani.
(nng)