Gandeng BCA, TECH Kembangkan Aplikasi buat Pebisnis Kuliner
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bergeliatnya bisnis kuliner di Indonesia menjadi potensi yang dilirik oleh PT Indosterling Technomedia (TECH). Dengan menggandeng PT Bank Central Asia Tbk (BCA), anak usaha dari TECH ini mengembangkan aplikasi kasir online KAWN.
Aplikasi ini diharapkan bisa membantu para pelaku bisnis kuliner dalam mengelola semua transaksi keuangan yang dimilikinya secara digital. “Aplikasi KAWN ini nantinya membantu keperluan pemrosesan transaksi pembayaran dengan menggunakan kartu melalui mesin EDC BCA yang dipasang pada outlet-outlet pengusaha kuliner,” tutur Yoas, Direktur KAWN (PT Technomedia Multi Sejahtera) sebagaimana dikutip dalam laman resmi KAWN, Senin (31/10/2022).
Yoas mengatakan seretnya perekonomian selepas pandemi Covid-19 tak membuat bisnis kuliner menjadi kehilangan optimistisme. Merujuk data dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), ia mencatat kuliner adalah sub sektor penyumbang PDB terbesar dari ekonomi kreatif.
(Baca juga:TECH Siap Dukung Menteri Nadiem Wujudkan Digitalisasi Pendidikan)
“Setiap tahunnya, rata-rata tiap tahun sekitar 43% dari total PDB ekonomi kreatif sehingga dengan potensi yang besar dan terbukti tangguh dalam berbagai kondisi, industri kuliner mempunyai potensi yang sangat kuat untuk berkembang,” ujarnya.
Salah satu langkah yang tengah didorong Kemenparekraf untuk semakin memajukan industri kuliner, kata Yoas, dengan melakukan upaya digitalisasi produk kuliner. Proses digitalisasi itu, kata dia, diharapkan bisa memperluas cakupan pemasaran produk dan memberikan nilai tambah bagi pelaku usahanya.
“Kerjasama KAWN dan BCA adalah penyediaan fasilitas ECR Interface oleh BCA kepada pengusaha untuk membantu integrasi antara mesin kasir dan terminal EDC yang digunakan pengusaha,” katanya.
(Baca juga:Jelang Akhir Tahun, TECH Masuk ETF State Street)
Yoas menjamin dengan adanya kerjasama ini nantinya semakin memudahkan kasir dalam memproses transaksi pada EDC BCA. “Kasir hanya perlu menginput transaksi pembelian melalui mesin kasir tanpa harus menginput ulang nominal transaksi pada mesin EDC BCA. Selain itu, secara otomatis data transaksi pada EDC dapat direkam (capture) oleh POS kasir.”
Menurut Yoas adopsi aplikasi kasir online KAWN terhadap sistem BCA secara otomatis meningkatkan kualitas layanan sistem KAWN bagi pengusaha kuliner yang menyadari pentingnya digitalisasi yang membuat bisnis semakin efisien.
Sebagai entitas anak perusahaan dari PT Indosterling Technomedia, Tbk, aplikasi kasir online KAWN memiliki visi untuk menciptakan ekosistem digital terbesar di Indonesia terutama di sektor bisnis makanan dan minuman.
Bentuk pendekatan big data yang digunakan oleh aplikasi kasir online KAWN dalam pengembangan aplikasi maupun fitur adalah ketika proses pengambilan keputusan mengenai fitur apa yang perlu untuk dikembangkan ditentukan berdasarkan data trafik pengguna aplikasi. Sebagai contoh salah satu fitur yang cukup banyak diminati oleh pengguna adalah fitur manajemen stok atau inventori.
Fitur manajemen stok memungkinkan pebisnis F&B dapat mengelola, memindahkan dan menentukan masa kedaluwarsa stok bahan baku yang digunakan untuk memproduksi sebuah produk. Fitur ini memegang fungsi yang cukup vital, karena selain menyangkut perihal persediaan bahan baku, fitur ini juga berpengaruh terhadap besaran biaya produksi dan penentuan harga jual menu.
Aplikasi ini diharapkan bisa membantu para pelaku bisnis kuliner dalam mengelola semua transaksi keuangan yang dimilikinya secara digital. “Aplikasi KAWN ini nantinya membantu keperluan pemrosesan transaksi pembayaran dengan menggunakan kartu melalui mesin EDC BCA yang dipasang pada outlet-outlet pengusaha kuliner,” tutur Yoas, Direktur KAWN (PT Technomedia Multi Sejahtera) sebagaimana dikutip dalam laman resmi KAWN, Senin (31/10/2022).
Yoas mengatakan seretnya perekonomian selepas pandemi Covid-19 tak membuat bisnis kuliner menjadi kehilangan optimistisme. Merujuk data dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), ia mencatat kuliner adalah sub sektor penyumbang PDB terbesar dari ekonomi kreatif.
(Baca juga:TECH Siap Dukung Menteri Nadiem Wujudkan Digitalisasi Pendidikan)
“Setiap tahunnya, rata-rata tiap tahun sekitar 43% dari total PDB ekonomi kreatif sehingga dengan potensi yang besar dan terbukti tangguh dalam berbagai kondisi, industri kuliner mempunyai potensi yang sangat kuat untuk berkembang,” ujarnya.
Salah satu langkah yang tengah didorong Kemenparekraf untuk semakin memajukan industri kuliner, kata Yoas, dengan melakukan upaya digitalisasi produk kuliner. Proses digitalisasi itu, kata dia, diharapkan bisa memperluas cakupan pemasaran produk dan memberikan nilai tambah bagi pelaku usahanya.
“Kerjasama KAWN dan BCA adalah penyediaan fasilitas ECR Interface oleh BCA kepada pengusaha untuk membantu integrasi antara mesin kasir dan terminal EDC yang digunakan pengusaha,” katanya.
(Baca juga:Jelang Akhir Tahun, TECH Masuk ETF State Street)
Yoas menjamin dengan adanya kerjasama ini nantinya semakin memudahkan kasir dalam memproses transaksi pada EDC BCA. “Kasir hanya perlu menginput transaksi pembelian melalui mesin kasir tanpa harus menginput ulang nominal transaksi pada mesin EDC BCA. Selain itu, secara otomatis data transaksi pada EDC dapat direkam (capture) oleh POS kasir.”
Menurut Yoas adopsi aplikasi kasir online KAWN terhadap sistem BCA secara otomatis meningkatkan kualitas layanan sistem KAWN bagi pengusaha kuliner yang menyadari pentingnya digitalisasi yang membuat bisnis semakin efisien.
Sebagai entitas anak perusahaan dari PT Indosterling Technomedia, Tbk, aplikasi kasir online KAWN memiliki visi untuk menciptakan ekosistem digital terbesar di Indonesia terutama di sektor bisnis makanan dan minuman.
Bentuk pendekatan big data yang digunakan oleh aplikasi kasir online KAWN dalam pengembangan aplikasi maupun fitur adalah ketika proses pengambilan keputusan mengenai fitur apa yang perlu untuk dikembangkan ditentukan berdasarkan data trafik pengguna aplikasi. Sebagai contoh salah satu fitur yang cukup banyak diminati oleh pengguna adalah fitur manajemen stok atau inventori.
Fitur manajemen stok memungkinkan pebisnis F&B dapat mengelola, memindahkan dan menentukan masa kedaluwarsa stok bahan baku yang digunakan untuk memproduksi sebuah produk. Fitur ini memegang fungsi yang cukup vital, karena selain menyangkut perihal persediaan bahan baku, fitur ini juga berpengaruh terhadap besaran biaya produksi dan penentuan harga jual menu.
(dar)