Kementan Kawal Pertumbuhan Petani Milenial Banjar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pertanian ( Kementan ) terus menggaungkan program regenerasi petani dalam upaya melahirkan wirausahawan muda pertanian. Bersama International Fund for Agricultural Development (IFAD), Kementan menciptakan wirausahawan milenial melalui Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS).
Salah satunya dilakukan di Kalimantan Selatan (Kalsel). Tak kurang dari USD55,3 juta digelontorkan IFAD untuk enam tahun program berjalan (2019-2025).
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menegaskan sektor pertanian selama ini selalu terjaga dengan baik. Ada dua hal yang membuat sektor pertanian terus tumbuh positif. Pertama, optimalisasi budidaya atau produksi dengan menggunakan mekanisasi secara merata di semua daerah.
(Baca juga:Membangkitkan Petani Milenial)
“Kedua, kita melakukan korporasi berskala besar, terutama di daerah penunjang ekspor seperti dalam mapping yang kita lakukan. Demikian juga dengan ekspor yang akan kita petakan secara baik,” kata Mentan dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (5/11/2022).
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengungkapkan harapannya melalui Program YESS akan terwujud regenerasi pertanian, meningkatnya kompetensi SDM dari perdesaan dan meningkatnya jumlah wirausaha muda di bidang pertanian.
“Program YESS sangat mendukung pengembangan SDM pertanian, dengan memberdayakan para pemuda tani untuk memanfaatkan sumberdaya alam pertanian di perdesaan. Tentunya mereka ini akan siap menghadapi era milenial,” kata Dedi.
(Baca juga:Peran Petani Milenial Dongkrak Perekonomian)
Untuk itu, Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PPN) Banjarbaru yang merupakan UPT lingkup BPPSDMP Kementan selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Kalsel menggelar District Multi Stakeholder Forum (DMSF) di Hotel Tree Park, Kabupaten Banjar, Kalsel.
DMSF kali ini mengundang 36 peserta seperti dinas terkait di wilayah Kabupaten Banjar, PPIU Kalsel, bank nasional serta daerah, Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), mobilizer, mentor, off taker, finansial advisor, penerima manfaat Program YESS, dan fasilitator muda.
Kegiatan DMSF di Kabupaten Banjar dibuka oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Banjar, Mokhamad Hilman yang kemudian dilanjutkan pemaparan berupa “Dukungan Kebijakan Pemerintah Kabupaten terhadap Program YESS”.
Melalui pemaparan tersebut, Sekda Kabupaten Banjar menyampaikan, kegiatan ini sebagai tahapan lanjutan yang harus kita lalui untuk mendukung pelaksanaan Program YESS di Kabupaten Banjar. Tujuannya menggali informasi dan sinergikan seluruh stakeholder dalam berkontribusi mensukseskan program YESS.
“Tentunya, perlu dukungan SKPD melalui program kegiatan yang selaras, kemudian dunia usaha, lembaga dan organisasi masyarakat dalam dukungannya untuk permagangan dan pembinaan, selanjutnya perbankan dukungan dalam akses permodalan,” paparnya.
Peserta diberikan pemaparan materi dari dua narasumber di antaranya dari Dinas KUMPP terkait perizinan dan legalitas produk serta kemasan. Kedua, dari Disnakertrans terkait data perusahaan pertanian dan perkebunan di Kabupaten Banjar serta permagangan dan job fair.
Sebagaimana pelaksanaan DMSF sebelumnya, juga dilakukan evaluasi Program YESS tahun 2022 serta Rencana Kerja Program Yess 2023. Selain itu, dari DMSF ini PPIU Kalsel juga berharap kegiatan ini bukan hanya sekedar pertemuan, juga ada tindak lanjut yang akan bermanfaat bagi calon penerima manfaat di Kabupaten Banjar.
PPIU Kalimantan Selatan yang diwakili oleh Wakil Project Manager, Airin Nurmarita mengatakan DMSF ini dapat terbentuk kolaborasi, integrasi, dan harmonisasi supaya program ini benar-benar bermanfaat bagi milenial, khususnya di Kabupaten Banjar. Pada sesi terakhir DMSF Kabupaten Banjar 2022 dilakukan penandatanganan bentuk nyata dari semua stakeholders untuk menyukseskan Program YESS di Kabupaten Banjar.
Salah satunya dilakukan di Kalimantan Selatan (Kalsel). Tak kurang dari USD55,3 juta digelontorkan IFAD untuk enam tahun program berjalan (2019-2025).
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menegaskan sektor pertanian selama ini selalu terjaga dengan baik. Ada dua hal yang membuat sektor pertanian terus tumbuh positif. Pertama, optimalisasi budidaya atau produksi dengan menggunakan mekanisasi secara merata di semua daerah.
(Baca juga:Membangkitkan Petani Milenial)
“Kedua, kita melakukan korporasi berskala besar, terutama di daerah penunjang ekspor seperti dalam mapping yang kita lakukan. Demikian juga dengan ekspor yang akan kita petakan secara baik,” kata Mentan dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (5/11/2022).
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengungkapkan harapannya melalui Program YESS akan terwujud regenerasi pertanian, meningkatnya kompetensi SDM dari perdesaan dan meningkatnya jumlah wirausaha muda di bidang pertanian.
“Program YESS sangat mendukung pengembangan SDM pertanian, dengan memberdayakan para pemuda tani untuk memanfaatkan sumberdaya alam pertanian di perdesaan. Tentunya mereka ini akan siap menghadapi era milenial,” kata Dedi.
(Baca juga:Peran Petani Milenial Dongkrak Perekonomian)
Untuk itu, Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PPN) Banjarbaru yang merupakan UPT lingkup BPPSDMP Kementan selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Kalsel menggelar District Multi Stakeholder Forum (DMSF) di Hotel Tree Park, Kabupaten Banjar, Kalsel.
DMSF kali ini mengundang 36 peserta seperti dinas terkait di wilayah Kabupaten Banjar, PPIU Kalsel, bank nasional serta daerah, Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), mobilizer, mentor, off taker, finansial advisor, penerima manfaat Program YESS, dan fasilitator muda.
Kegiatan DMSF di Kabupaten Banjar dibuka oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Banjar, Mokhamad Hilman yang kemudian dilanjutkan pemaparan berupa “Dukungan Kebijakan Pemerintah Kabupaten terhadap Program YESS”.
Melalui pemaparan tersebut, Sekda Kabupaten Banjar menyampaikan, kegiatan ini sebagai tahapan lanjutan yang harus kita lalui untuk mendukung pelaksanaan Program YESS di Kabupaten Banjar. Tujuannya menggali informasi dan sinergikan seluruh stakeholder dalam berkontribusi mensukseskan program YESS.
“Tentunya, perlu dukungan SKPD melalui program kegiatan yang selaras, kemudian dunia usaha, lembaga dan organisasi masyarakat dalam dukungannya untuk permagangan dan pembinaan, selanjutnya perbankan dukungan dalam akses permodalan,” paparnya.
Peserta diberikan pemaparan materi dari dua narasumber di antaranya dari Dinas KUMPP terkait perizinan dan legalitas produk serta kemasan. Kedua, dari Disnakertrans terkait data perusahaan pertanian dan perkebunan di Kabupaten Banjar serta permagangan dan job fair.
Sebagaimana pelaksanaan DMSF sebelumnya, juga dilakukan evaluasi Program YESS tahun 2022 serta Rencana Kerja Program Yess 2023. Selain itu, dari DMSF ini PPIU Kalsel juga berharap kegiatan ini bukan hanya sekedar pertemuan, juga ada tindak lanjut yang akan bermanfaat bagi calon penerima manfaat di Kabupaten Banjar.
PPIU Kalimantan Selatan yang diwakili oleh Wakil Project Manager, Airin Nurmarita mengatakan DMSF ini dapat terbentuk kolaborasi, integrasi, dan harmonisasi supaya program ini benar-benar bermanfaat bagi milenial, khususnya di Kabupaten Banjar. Pada sesi terakhir DMSF Kabupaten Banjar 2022 dilakukan penandatanganan bentuk nyata dari semua stakeholders untuk menyukseskan Program YESS di Kabupaten Banjar.
(dar)