Nyaris Setahun Berdiri, Apa Gebrakan Holding BUMN Pangan?

Senin, 07 November 2022 - 22:02 WIB
loading...
Nyaris Setahun Berdiri, Apa Gebrakan Holding BUMN Pangan?
Direktur Utama ID Food Frans Marganda Tambunan. Foto/Dok Humas RNI
A A A
JAKARTA - Hampir setahun berdiri sejak dibentuk pada 7 Januari 2022, Holding BUMN Pangan atau ID FOOD terus melakukan berbagai langkah transformasi terutama di sektor pangan dalam negeri.

Direktur Utama ID FOOD Frans Marganda Tambunan menyebut sepanjang 2022 pihaknya fokus pada komitmen, sinergi, dan inovasi yang menjadi pondasi transformasi.

“Komitmen, sinergi dan inovasi, tiga pondasi ini penghantar transformasi yang dilakukan ID FOOD,” ungkap Frans, Senin (7/11/2022).

Komitmen yang dimaksud adalah pendistribusian ketersediaan pangan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Untuk sinergi terkait dengan perbaikan hulu hingga hilir pangan. Sementara inovasi adalah memperkuat ekosistem pangan.

Hingga Oktober 2022, komitmen ID FOOD telah mendistribusi 69,35 juta liter minyak goreng di 6.452 titik lokasi, "ini salah satu komitmen kami dalam mendistribusikan pangan,” katanya.



Selain itu, lanjut Frans, inovasi holding dalam mendukung swasembada gula adalah dengan mengimplementasikan Sistem Resi Gudang (SRG) gula pertama di Indonesia. Di mana, sebanyak 72 yang sudah dilakukan resi gula dengan total 37.767 ton atau senilai Rp300 miliar.

Menurut dia, inovasi untuk implementasi SRG gula bertujuan meningkatkan kesejahteraan petani tebu, lantaran SRG bertindak sebagai instrumen manajemen stok pada saat harga komoditas menurun.

ID FOOD juga meningkatkan sinergi untuk menjaga ketersediaan pangan, Frans mengatakan pihaknya tengah mengedepankan kolaborasi stakeholders baik pemerintah, swasta dan pelaku usaha pangan.

“Kami di BUMN Pangan bermitra dengan petani, peternak, nelayan dan UMKM kerja sama baik di hulu maupun hilir, salah satunya melalui program Makmur sinergi BUMN lain yang ada dalam ekosistem pangan untuk bahu-membahu dalam proses tata niaga pertanian," ucap Frans.



Untuk offtaker, ID FOOD berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan, Badan Pangan Nasional dan stakeholder lainnya untuk menyiapkan skema dan pendanaan untuk menyerap hasil petani, peternak, dan nelayan.

Serapan tersebut diyakini dapat membangun cadangan pangan nasional, sehingga pemerintah memiliki stok pangan, sewaktu-waktu ada harga atau gejolak inflasi.

Sementara itu, Direktur Komersial Holding pangan ID FOOD Ardiansyah Chaniago mencatat pihaknya telah melakukan offtake gula petani sejak Juni - September tahun ini. Tercatat, ada 91.195 ton atau sekitar Rp 1,048 triliun dengan harga offtake 11.500 per kg, memenuhi kebutuhan masyarakat.



Selain itu, ID FOOD juga telah melakukan beberapa pengembangan produk retail di, diantaranya produk beras, gula, kecap dan komoditas lainnya.

Ardiansyah mengatakan ID FOOD group juga membuka peluang ekspor beberapa komoditas pangan, diantaranya komoditas perikanan yang pada kuartal III 2022 telah mengekspor Octopus steam, Whole cleaned cuttlefish, Ball Type Octopus, Tuna loin ke Amerika Serikat dan Jepang.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1795 seconds (0.1#10.140)