Keripik Tempe Produksi UMKM Indonesia Tembus Pasar Global
loading...
A
A
A
JAKARTA - Upaya mendorong produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Indonesia agar diterima pasar mancanegara terus dilakukan. Tentunya, diperlukan pendampingan dan fasilitator.
Belum lama ini, Bea Cukai Bogor dan Bea Cukai Ambon telah mengantarkan serta melakukan pendampingan produsen keripik tempe dan udang untuk mengekspor produknya ke luar negeri.
Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai Hatta Wardhana mengatakan Bea Cukai Bogor mengawal kegiatan ekspor 15.000 paket keripik tempe yang menghasilkan devisa sebesar Rp13.250.000 untuk negara.
Produsen keripik tempe tersebut adalah CV Kahla Global Persada yang merupakan UMKM di wilayah Bea Cukai Bogor yang telah terseleksi sebagai supplier tetap Forever Harvest Corp Ltd – Hongkong.
"Keberhasilan perusahaan melaksanakan ekspor tidak terlepas dari peran aktifnya mengikuti coaching UMKM, expo, dan pameran, baik skala lokal maupun internasional. Termasuk aktif berkonsultasi dengan Tim Klinik Ekspor Bea Cukai Bogor yang gencar mengasistensi dan mendampingi UMKM," kata Hatta dalam keterangan tertulis, Rabu (9/11/2022).
Hatta berharap semakin banyak UMKM yang kompeten dan berkapasitas global agar bisa meyusul UMKM lain yang telah berhasil melakukan ekspor.
"Dengan semakin banyak UMKM yang memasarkan produknya ke pasar internasional, tidak hanya akan menambah keuntungan pelaku UMKM, tetapi juga akan memberikan dampak bagi pertumbuhan perekonomian nasional," terang dia.
Sementara itu, Bea Cukai juga melakukan pendampingan kepada PT Wahana Lestari Investama (WLI) yang telah mengekspor udang sejumlah 118.700 karton dengan berat 1.175.130 kg ke Cina.
Dari ekspor tersebut, perusahaan telah menyumbang devisa USD5,68 juta atau sekitar Rp88,2 miliar ke negara. "Untuk menjamin kelancaran ekspor tersebut, petugas Bea Cukai Ambon telah melaksanakan pengawasan pemuatan ekspor pada sarana pengangkut laut yang digunakan, yaitu MV Fu Yuan Yu Yun 993 dari China," paparnya.
Disebutkan Hatta, sampai dengan awal kuartal IV/2022, perusahaan tercatat sudah melakukan empat kali ekspor dan impor langsung dari Seram Utara menggunakan sarana pengangkut laut yang sama.
PT WLI melakukan impor spare part dan beberapa barang kebutuhan produksi dengan tujuan untuk menunjang kegiatan ekspor mereka.
Jadi, di samping membawa barang impor khusus PT WLI, kapal tersebut juga akan kembali ke Cina membawa komoditas ekspor PT WLI berupa udang.
Mengingat dermaga khusus PT WLI yang digunakan untuk membongkar barang impor dan memuat barang ekspor bukan kawasan pabean, maka petugas yang bertugas tetap mengawasi pembongkaran sampai dengan penimbunan barang impor di gudang milik PT WLI.
"Kami berharap kegiatan eskpor komoditas daerah ini akan berkesinambungan. Bea Cukai berkomitmen untuk terus mengoptimalkan kinerja pelayanan dan pengawasan demi kelancaran ekspor komoditas daerah," pungkasnya.
Belum lama ini, Bea Cukai Bogor dan Bea Cukai Ambon telah mengantarkan serta melakukan pendampingan produsen keripik tempe dan udang untuk mengekspor produknya ke luar negeri.
Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai Hatta Wardhana mengatakan Bea Cukai Bogor mengawal kegiatan ekspor 15.000 paket keripik tempe yang menghasilkan devisa sebesar Rp13.250.000 untuk negara.
Produsen keripik tempe tersebut adalah CV Kahla Global Persada yang merupakan UMKM di wilayah Bea Cukai Bogor yang telah terseleksi sebagai supplier tetap Forever Harvest Corp Ltd – Hongkong.
"Keberhasilan perusahaan melaksanakan ekspor tidak terlepas dari peran aktifnya mengikuti coaching UMKM, expo, dan pameran, baik skala lokal maupun internasional. Termasuk aktif berkonsultasi dengan Tim Klinik Ekspor Bea Cukai Bogor yang gencar mengasistensi dan mendampingi UMKM," kata Hatta dalam keterangan tertulis, Rabu (9/11/2022).
Hatta berharap semakin banyak UMKM yang kompeten dan berkapasitas global agar bisa meyusul UMKM lain yang telah berhasil melakukan ekspor.
"Dengan semakin banyak UMKM yang memasarkan produknya ke pasar internasional, tidak hanya akan menambah keuntungan pelaku UMKM, tetapi juga akan memberikan dampak bagi pertumbuhan perekonomian nasional," terang dia.
Sementara itu, Bea Cukai juga melakukan pendampingan kepada PT Wahana Lestari Investama (WLI) yang telah mengekspor udang sejumlah 118.700 karton dengan berat 1.175.130 kg ke Cina.
Dari ekspor tersebut, perusahaan telah menyumbang devisa USD5,68 juta atau sekitar Rp88,2 miliar ke negara. "Untuk menjamin kelancaran ekspor tersebut, petugas Bea Cukai Ambon telah melaksanakan pengawasan pemuatan ekspor pada sarana pengangkut laut yang digunakan, yaitu MV Fu Yuan Yu Yun 993 dari China," paparnya.
Disebutkan Hatta, sampai dengan awal kuartal IV/2022, perusahaan tercatat sudah melakukan empat kali ekspor dan impor langsung dari Seram Utara menggunakan sarana pengangkut laut yang sama.
PT WLI melakukan impor spare part dan beberapa barang kebutuhan produksi dengan tujuan untuk menunjang kegiatan ekspor mereka.
Jadi, di samping membawa barang impor khusus PT WLI, kapal tersebut juga akan kembali ke Cina membawa komoditas ekspor PT WLI berupa udang.
Mengingat dermaga khusus PT WLI yang digunakan untuk membongkar barang impor dan memuat barang ekspor bukan kawasan pabean, maka petugas yang bertugas tetap mengawasi pembongkaran sampai dengan penimbunan barang impor di gudang milik PT WLI.
"Kami berharap kegiatan eskpor komoditas daerah ini akan berkesinambungan. Bea Cukai berkomitmen untuk terus mengoptimalkan kinerja pelayanan dan pengawasan demi kelancaran ekspor komoditas daerah," pungkasnya.
(ind)