Ekspor Tembus USD1 Miliar, Kinerja Industri Pengolahan Kakao Kian Legit

Senin, 14 November 2022 - 08:27 WIB
loading...
Ekspor Tembus USD1 Miliar, Kinerja Industri Pengolahan Kakao Kian Legit
Industri pengolahan kakao di Indonesia menunjukkan kinerja positif. Foto/MPI/Dhimas
A A A
JAKARTA - Industri pengolahan kakao di Indonesia menunjukkan kinerja positif dan berdampak terhadap perekonomian nasional. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) pun berkomitmen terus memacu kinerja industri pengolahan kakao agar lebih produktif dan berdaya saing global.

Dirjen Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika mengatakan, berdasarkan data International Cocoa Organization (ICCO) tahun 2021/2022, Indonesia menempati peringkat ketiga di dunia sebagai negara pengolah produk kakao. Selain itu, Indonesia berada di urutan keenam di dunia sebagai produsen biji kakao terbesar.

“Industri pengolahan kakao mampu menyumbang devisa hingga lebih dari USD1 miliar pada tahun 2020 dan 2021,” ujarnya di Jakarta, dikutip Senin (14/11/2022).



Dia melanjutkan, sekitar 85% atau 319.431 ton dari total volume produksi industri pengolahan kakao telah diekspor ke 96 negara, di antaranya ke Amerika Serikat, India, China, Estonia, dan Malaysia. “Maka dari itu pemerintah akan terus meningkatkan kinerja industri kakao," tandasnya.

Putu memaparkan, saat ini terdapat 11 industri pengolahan kakao sektor intermediate dengan kapasitas mencapai 739.250 ton per tahun. Selanjutnya, terdapat 900 industri pengolahan cokelat, dan 31 artisan cokelat (bean to bar).

“Saat ini, utilisasi industri pengolahan kakao berskala besar mencapai 54%. Pemerintah juga sedang mendorong berkembangnya para artisan yang berpotensi memiliki nilai tambah yang jauh lebih besar lagi,” tuturnya.



Dalam upaya pengembangan industri pengolahan kakao, pemerintah fokus memacu hilirirsasi industri pengolahan kakao melalui pemberian insentif tax allowance untuk industri pengolahan cokelat, baik investasi baru maupun perluasan.

Di samping itu, pemberian super deduction tax bagi industri yang berinvestasi untuk pengembangan SDM maupun R&D, serta mendorong dan memfasilitasi kemitraan antara industri pengolahan kakao dan kelompok tani.

“Pemerintah juga akan memberikan fasilitasi promosi bagi produk olahan kakao dari industri dalam negeri di berbagai ajang pameran tingkat internasional, baik yang diselenggarakan di Indonesia maupun luar negeri," pungkasnya.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4067 seconds (0.1#10.140)