Biomassa Kayu Potensial Dikembangkan untuk Energi Terbarukan

Kamis, 10 November 2022 - 19:33 WIB
loading...
A A A
Indroyono menuturkan pengembangan energi biomassa bisa dilakukan dengan pembangunan hutan tanaman energi. Kayu yang dipanen diubah menjadi produk kayu serpih untuk bisa langsung dimanfaatkan untuk cofiring PLTU atau bisa diubah dulu menjadi wood pellet yang bisa dipasarkan untuk kebutuhan ekspor.

“Pemanfaatan biomassa kayu sangat berkelanjutan karena dimulai dari menanam, kemudian dipanen, lalu kembali ditanam, begitu seterusnya,” katanya.

Deputy Director of Sustainability and Stakeholder Engagement APRIL Group Dian Novarina mengungkapkan sebagai produsen produk bubur kayu dan kertas terintegrasi APRIL Group berkomitmen untuk mendukung pemerintah mencegah perubahan iklim dengan mengurangi emisi gas rumah kaca.

Di hulu, komitmen itu dilaksanakan dengan melakukan konservasi kawasan, perlindungan keanekaragaman hayati, dan menerapkan kebijakan zero tolerance pada deforestasi. Di hilir, APRIL Group beralih pada penggunaan bahan bakar yang terbarukan serta berinvestasi pada teknologi sirkular.

(Baca juga:Target Bauran Energi Baru Terbarukan 23% Harus Terealisasi 2025)

“Kami menargetkan untuk mengurangi emisi hingga 50% di tahun 2030 dan mencapai Net Zero pada tahun 2050,” kata Dian.

Dian melanjutkan, sebagai salah satu industri produk alam terbesar di dunia, APRIL Group punya visi keberlanjutan APRIL2030. Salah satunya adalah menargetkan penggunaan 90% energi terbarukan untuk kebutuhan pabrik.

Sebagai sumber energi April Group memanfaatkan biomassa kayu dan black liquor, cairan yang dihasilkan dari lignin kayu dan bisa diguna ulang sebagai bahan bakar. APRIL Group juga sedang melakukan investasi pembangkit listrik tenaga surya yang akan memiliki kapasitas hingga 20 MW.

Sementara itu President Director Indika Nature Leonardus Herwindo menjelaskan saat ini pihaknya sedang mengembangkan hutan tanaman untuk sebagai bahan baku biomassa industri wood pellet.

Indika Nature memiliki anak usaha yang mengelola konsesi seluas 170.000 hektare dimaa 15.000 hektare di antara ditanami kaliandra. “Panen perdana diperkirakan akan dilakukan akhir tahun 2023,” katanya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1642 seconds (0.1#10.140)