Literasi dan Inklusi Keuangan Warga Indonesia Capai 49,68%

Selasa, 22 November 2022 - 17:49 WIB
loading...
Literasi dan Inklusi...
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia terus mengalami perbaikan dari tahun ke tahun. FOTO/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia terus mengalami perbaikan. Berdasarkan Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022 angkanya mencapai 49,68% meningkat dibandingkan tahun 2019 sebesar 38,03%.

"Hasil SNLIK 2022 menunjukkan indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia naik dengan menggembirakan," ujar Anggota Dewan Komisioner OJK (DK OJK) Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Friderica Widyasari Dewi dalam Konferensi Pers Hasil SNLIK Tahun 2022 secara virtual di Jakarta, Selasa (22/11/2022).



Dia menjelaskan indeks inklusi keuangan, tahun ini mencapai 85,1%, meningkat dibandingkan periode 2019 yang sebesar 76,19%. Selain tingkat indeks literasi dan inklusi yang meningkat, Friderica mengatakan bahwa hal yang perlu dicermati adalah gap atau selisih antara indeks literasi dan inklusi keuangan mengecil atau menurun di tahun 2022 dibandingkan dengan tahun 2019 lalu. Untuk tingkat literasi, gap-nya mengecil.

"Karena sebenarnya yang selalu kita utamakan atau pentingkan adalah supaya gap ini semakin kecil. Karena kalau kita lihat, indeks inklusinya tinggi dan bagus, tetapi kalau gap-nya jauh dari indeks literasinya, ini juga menjadi potensi menimbulkan masalah karena berarti banyak masyarakat yang menggunakan produk dan jasa keuangan tanpa memahami apa itu produk ataupun jasa keuangan yang digunakannya," tandas Friderica.



Sebagai informasi, SNLIK 2022 dilaksanakan mulai bulan Juli hingga September 2022 di 34 provinsi yang mencakup 76 kota/kabupaten dengan jumlah responden sebanyak 14.634 orang yang berusia antara 15-79 tahun. Sebagaimana tahun 2016 dan 2019 lalu, di mana OJK melaksanakan survei setiap 3 tahun sekali, SNLIK 2022 juga menggunakan metode parameter dan indikator yang sama, yaitu untuk Indeks Literasi Keuangan, terdiri dari parameter pengetahuan, keterampilan, keyakinan, sikap, dan perilaku. "Sementara untuk indeks inklusi keuangan, parameter yang digunakan adalah penggunaan atau usage," kata dia.

(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1939 seconds (0.1#10.140)