Sentimen Kasus Covid Membayangi Pasar, IHSG Hari Ini Diprediksi Bergerak Mixed
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) hari ini diperkirakan masih dalam tren sideways dan akan bergerak mixed cenderung menguat pada sepanjang perdagangan. Adapun pergerakan indeks saham akan berada di kisaran 6.926-7.124.
Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project, William Hartanto mengatakan, pada perdagangan kemarin, IHSG mulai mengalami net buy asing, walaupun masih berakhir melemah namun sudah jauh lebih bagus.
"Sebenarnya IHSG semakin sering mendekati level 7.100 belakangan ini yang artinya daya beli pelaku pasar sebenarnya sudah membesar. Tinggal nilai transaksi yang masih minim saja yang menjadi pemberatnya," tulis William dalam analisisnya, Rabu (23/11/2022).
Namun, lanjut dia, kondisi ini membuat kami lebih optimis akan peluang terjadinya window dressing dengan mulai mengoleksi saham big caps sebagai penggerak indeks. Garis besar tren IHSG masih sideways, namun sudah lebih terukur dan membuka peluang lebih banyak untuk buy on weakness.
"Sentimen kasus COVID kembali membayangi pasar, namun belum ditemukannya indikasi sector rotation pada sektor farmasi," ujar dia.
Sebelumnya IHSG ditutup melemah sebesar -32,65 poin (-0.46%) menuju 7030,58 pada perdagangan hari Selasa 22 November 2022. Sebanyak 242 saham menguat, 260 saham menurun, dan 201 saham tidak mengalami perubahan harga pada perdagangan kemarin.
Nilai transaksi mencapai Rp11.015 triliun (all market). Nilai transaksi mengalami peningkatan dibanding nilai transaksi sebelumnya.
Berikut beberapa saham yang di rekomendasi kan secara teknikal.
BBCA, buy, support 8675, resistance 9000.
BBNI, speculative buy on breakout, support 9000, resistance 9475.
AVIA, buy, support 710, resistance 840; 875.
MEDC, buy on weakness, support 1015, resistance 1130.
BBRI, buy, support 4410, resistance 4700.
Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project, William Hartanto mengatakan, pada perdagangan kemarin, IHSG mulai mengalami net buy asing, walaupun masih berakhir melemah namun sudah jauh lebih bagus.
"Sebenarnya IHSG semakin sering mendekati level 7.100 belakangan ini yang artinya daya beli pelaku pasar sebenarnya sudah membesar. Tinggal nilai transaksi yang masih minim saja yang menjadi pemberatnya," tulis William dalam analisisnya, Rabu (23/11/2022).
Namun, lanjut dia, kondisi ini membuat kami lebih optimis akan peluang terjadinya window dressing dengan mulai mengoleksi saham big caps sebagai penggerak indeks. Garis besar tren IHSG masih sideways, namun sudah lebih terukur dan membuka peluang lebih banyak untuk buy on weakness.
"Sentimen kasus COVID kembali membayangi pasar, namun belum ditemukannya indikasi sector rotation pada sektor farmasi," ujar dia.
Sebelumnya IHSG ditutup melemah sebesar -32,65 poin (-0.46%) menuju 7030,58 pada perdagangan hari Selasa 22 November 2022. Sebanyak 242 saham menguat, 260 saham menurun, dan 201 saham tidak mengalami perubahan harga pada perdagangan kemarin.
Nilai transaksi mencapai Rp11.015 triliun (all market). Nilai transaksi mengalami peningkatan dibanding nilai transaksi sebelumnya.
Berikut beberapa saham yang di rekomendasi kan secara teknikal.
BBCA, buy, support 8675, resistance 9000.
BBNI, speculative buy on breakout, support 9000, resistance 9475.
AVIA, buy, support 710, resistance 840; 875.
MEDC, buy on weakness, support 1015, resistance 1130.
BBRI, buy, support 4410, resistance 4700.
(akr)