Komitmen Lawan Hoaks jadi Alasan Lahirnya Platform BuddyKu
loading...
A
A
A
JAKARTA - Platform agregator berita dan media sosial (medsos) milik MNC Group BuddyKu hari ini genap berusia satu tahun. COO BuddyKu Prabu Revolusi membagikan cerita lahirnya platform yang kini telah memiliki lebih dari 1 juta pengguna aktif.
Menurut Prabu, BuddyKu hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam mendapatkan informasi yang benar. "Obrolan antara pak Hary Tanoesoedibjo, pak Wishnutama dan saya. Kami bicara tentang suatu platform yang diperlukan bangsa ini, agar informasi yang beredar di ruang publik bukanlah hoaks," ungkapnya dalam acara BuddyKu Fest 2022 di Jakarta, Jumat (25/11/2022).
Prihatin dengan maraknya peredaran informasi dan berita bohong alias hoaks, muncul gagasan untuk menciptakan platform canggih yang dapat mendeteksi informasi yang berkualitas dan bukan hoaks.
"Akhirnya kami mulai kembangkan. Memang tidak mudah, sampai muncul lah BuddyKu," tutur pria yang dikenal sebagai pembawa acara berita di televisi.
Dia berharap, BuddyKu dapat menjadi platform sekaligus teman dalam mencari kebutuhan akan informasi, konten dan berita. Lebih lanjut pihaknya mendorong para content creator agar terus bersemangat dalam membuat konten, serta mendorong para pembuat berita agar lebih produktif. Hal ini dilakukan dengan merumuskan proses monetisasi yang fair.
"Kami percaya bahwa bangsa ini pintar. Oleh karena itu, harapan kami adalah kami ingin selalu berteman dengan para content creator, news publisher, dan citizen journalism," tandas pria kelahiran 16 Juni 1980.
Lihat Juga: Sinergi Nasional CSR 2024: MNC Group Ajak Pemerintah, Lembaga Filantropi Perkuat Kegiatan Sosial
Menurut Prabu, BuddyKu hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam mendapatkan informasi yang benar. "Obrolan antara pak Hary Tanoesoedibjo, pak Wishnutama dan saya. Kami bicara tentang suatu platform yang diperlukan bangsa ini, agar informasi yang beredar di ruang publik bukanlah hoaks," ungkapnya dalam acara BuddyKu Fest 2022 di Jakarta, Jumat (25/11/2022).
Prihatin dengan maraknya peredaran informasi dan berita bohong alias hoaks, muncul gagasan untuk menciptakan platform canggih yang dapat mendeteksi informasi yang berkualitas dan bukan hoaks.
"Akhirnya kami mulai kembangkan. Memang tidak mudah, sampai muncul lah BuddyKu," tutur pria yang dikenal sebagai pembawa acara berita di televisi.
Dia berharap, BuddyKu dapat menjadi platform sekaligus teman dalam mencari kebutuhan akan informasi, konten dan berita. Lebih lanjut pihaknya mendorong para content creator agar terus bersemangat dalam membuat konten, serta mendorong para pembuat berita agar lebih produktif. Hal ini dilakukan dengan merumuskan proses monetisasi yang fair.
"Kami percaya bahwa bangsa ini pintar. Oleh karena itu, harapan kami adalah kami ingin selalu berteman dengan para content creator, news publisher, dan citizen journalism," tandas pria kelahiran 16 Juni 1980.
Lihat Juga: Sinergi Nasional CSR 2024: MNC Group Ajak Pemerintah, Lembaga Filantropi Perkuat Kegiatan Sosial
(ind)