Pertahankan Kinerja Saat Pandemi, BRINS Raih 2 Penghargaan Top 20 Financial Institution Awards

Sabtu, 26 November 2022 - 09:12 WIB
loading...
A A A
Dengan raihan tersebut, pada tahun lalu BRINS mengantongi laba sebelum pajak sebesar Rp393,26 miliar atau tumbuh 38,75%. Untuk tahun ini, merujuk data per kuartal II/2022, laba bersih BRINS meningkat 3,48% yoyo di angka Rp156,28 miliar.

Kinerja BRINS dalam mencetak laba maupun pengelolaan keuangan yang sehat untuk keberlangsungan perusahaan yang berkelanjutan sesuai dengan komitmen kepada stakeholder sebagai mitra yang andal untuk solusi perlindungan.

Chairman The Finance Eko B Supriyanto mengatakan, penghargaan ‘Top 20 Financial Institution Awards 2022’ merupakan bentuk apresiasi kepada institusi dan eksekutif dari empat lembaga keuangan dengan kinerja terbaik selama tiga periode laporan keuangan.

“Mereka layak mendapat penghargaan, sebab meski dalam tekanan pandemi Covid-19, mereka mampu menunjukkan kinerja terbaiknya,” ujarnya melalui siaran pers, dikutip Sabtu (26/11/2022).



Selain pemberian penghargaan kepada para industri jasa keuangan yang berprestasi, pada ajang ini juga digelar sharing session bersama industri jasa keuangan dalam menghadapi resesi ekonomi yang akan mengancam perekonomian global.

Sebagaimana diketahui, kondisi geopolitik (perang), krisis pangan dan energi, lonjakan inflasi, hingga kenaikan suku bunga, menjadi faktor risiko yang harus diwaspadai.

Bank Dunia juga memproyeksikan pertumbuhan ekonomi negara-negara maju akan berada di level minus pada 2023. Kondisi tersebut dikhawatirkan akan memengaruhi perekonomian Indonesia, dan tentu saja berdampak pada para pelaku usaha negeri ini.

Mulai dari peningkatan beban biaya, hingga pendapatan yang menurun. Imbasnya juga akan terjadi pada industri jasa keuangan. Akan ada efek pada penyaluran pembiayaan, pendapatan premi, hingga peningkatan kredit bermasalah.

Selain kondisi geopolitik, ancaman lain yang juga mesti diantisipasi dengan baik oleh industri keuangan adalah serangan siber. Persoalan yang kembali muncul belakangan ini menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan dengan cermat oleh para pelaku usaha di sektor keuangan, seiring pengembangan digital di sektor keuangan. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pengembangan digital dibarengi dengan peningkatan probabilitas serangan siber.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1791 seconds (0.1#10.140)