Pembicaraan Pembatasan Harga Minyak Rusia Ditunda Seminggu, Uni Eropa Terpecah?

Sabtu, 26 November 2022 - 18:37 WIB
loading...
Pembicaraan Pembatasan Harga Minyak Rusia Ditunda Seminggu, Uni Eropa Terpecah?
Pertemuan perwakilan pemerintah Uni Eropa (UE) yang dijadwalkan pada Jumat malam untuk membahas proposal G7 untuk membatasi harga minyak lintas laut Rusia dibatalkan. Ada Apa?. Foto/Dok
A A A
BRUSELLS - Pertemuan perwakilan pemerintah Uni Eropa (UE) yang dijadwalkan pada Jumat malam untuk membahas proposal G7 untuk membatasi harga minyak lintas laut Rusia dibatalkan. Hal ini disampaikan oleh diplomat Uni Eropa yang tidak disebutkan namanya seperti dilansir CNBC.

"Tidak ada cukup satu pandangan," kata seorang diplomat.

"Tidak akan ada pertemuan malam ini atau akhir pekan ini," kata diplomat kedua.



Pada hari Kamis, pemerintah Uni Eropa terpecah soal pembatasan harga minyak Rusia untuk mengekang kemampuan Moskow membayar perangnya di Ukraina tanpa menyebabkan kejutan pada pasokan minyak global. Dijadwalkan kebijakan pembatasan harga minyak mentah Rusia bakal mulai diterapkan UE pada 5 Desember 2022, mendatang.

Ide awal dari pembatasan tersebut bertujuan melarang perusahaan pengiriman, asuransi, dan re-insurance dalam menangani kargo minyak mentah Rusia di seluruh dunia. Terkecuali jika dijual dengan harga kurang dari harga yang ditetapkan oleh kelompok negara-negara G7 dan sekutunya.

Karena perusahaan pelayaran dan asuransi utama dunia berbasis di negara-negara G7, maka pembatasan harga akan sangat menyulitkan Moskow untuk menjual minyaknya. Diketahui minyak merupakan produk ekspor terbesar Rusia yang menyumbang sekitar 10% dari pasokan dunia.



Sementara itu Polandia, Estonia, dan Lithuania mendorong batas yang jauh lebih rendah daripada USD65-70 per barel yang diusulkan oleh G7. Selanjutnya Yunani, Siprus, dan Malta melobi untuk batas yang lebih tinggi, atau beberapa bentuk kompensasi atas perkiraan hilangnya bisnis ke sektor pelayaran mereka yang berkontribusi besar.

Para diplomat Uni Eropa yang menolak untuk diidentifikasi mengatakan, belum diketahui seberapa dekat kedua belah pihak bakal mencapai kesepakatan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1125 seconds (0.1#10.140)