Bapanas Sebut Ada Oknum yang Bikin Harga Telur Tembus Rp30.200 per Kg
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah komoditas pangan merangkak naik menjelang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru). Salah satu yang paling mencolok adalah telur ayam .
Berdasarkan data harga di Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan hari ini, Jumat (2/12/2022), harga telur ayam sudah tembus Rp30.200 per kg. Padahal untuk mengantisipasi lonjakan harga menjelang Nataru, Badan Pangan Nasional sudah menetapkan harga acuan penjualan/pembelian (HAP) terhadap telur ayam di tingkat konsumen sebesar Rp27.000 per kg.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menjelaskan, salah satu faktor penyebab kenaikan harga telur adalah kenaikan harga input produksi, terutama jagung pakan. Arief pun meminta tata kelola jagung nasional harus diperkuat karena berdampak signifikan terhadap harga pokok produksi telur dan produk peternakan unggas lainnya.
"Mengingat jagung merupakan salah satu komponen pakan unggas yang banyak digunakan," ujarnya, Jumat (2/12/2022).
Bapanas telah meminta para peternak layer dan pedagang telur untuk membeli dan menjual telur ayam ras sesuai dengan harga acuan penjualan/pembelian (HAP) yang telah disepakati dalam Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan) No. 5 Tahun 2022.
“Melalui surat resmi di pertengahan November kami telah meminta seluruh asosiasi peternak, pedagang, serta sejumlah koperasi agar mematuhi HAP sesuai Perbadan No. 5 Tahun 2022,” terangnya.
Meski demikian, Arief mengaku, masih saja ada oknum pelaku usaha yang berusaha menaikkan harga telur di atas HAP yang telah ditetapkan. Untuk itu, pihaknya telah bekerja sama secara intensif dengan para pelaku usaha serta Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri untuk memonitor pergerakan harga dan penyesuaian harga telur ini.
“Kami terus berkoordinasi dengan peternak layer besar, peternak mandiri dan Satgas Pangan untuk menyesuaikan harga jual telur di farm gate sesuai HAP,” tandasnya.
Berdasarkan data harga di Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan hari ini, Jumat (2/12/2022), harga telur ayam sudah tembus Rp30.200 per kg. Padahal untuk mengantisipasi lonjakan harga menjelang Nataru, Badan Pangan Nasional sudah menetapkan harga acuan penjualan/pembelian (HAP) terhadap telur ayam di tingkat konsumen sebesar Rp27.000 per kg.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menjelaskan, salah satu faktor penyebab kenaikan harga telur adalah kenaikan harga input produksi, terutama jagung pakan. Arief pun meminta tata kelola jagung nasional harus diperkuat karena berdampak signifikan terhadap harga pokok produksi telur dan produk peternakan unggas lainnya.
"Mengingat jagung merupakan salah satu komponen pakan unggas yang banyak digunakan," ujarnya, Jumat (2/12/2022).
Bapanas telah meminta para peternak layer dan pedagang telur untuk membeli dan menjual telur ayam ras sesuai dengan harga acuan penjualan/pembelian (HAP) yang telah disepakati dalam Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan) No. 5 Tahun 2022.
“Melalui surat resmi di pertengahan November kami telah meminta seluruh asosiasi peternak, pedagang, serta sejumlah koperasi agar mematuhi HAP sesuai Perbadan No. 5 Tahun 2022,” terangnya.
Meski demikian, Arief mengaku, masih saja ada oknum pelaku usaha yang berusaha menaikkan harga telur di atas HAP yang telah ditetapkan. Untuk itu, pihaknya telah bekerja sama secara intensif dengan para pelaku usaha serta Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri untuk memonitor pergerakan harga dan penyesuaian harga telur ini.
“Kami terus berkoordinasi dengan peternak layer besar, peternak mandiri dan Satgas Pangan untuk menyesuaikan harga jual telur di farm gate sesuai HAP,” tandasnya.
(uka)