Industri Manufaktur RI 2014 Tumbuh 4,47%
A
A
A
JAKARTA - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin menyampaikan, pertumbuhan produksi industri manufaktur Indonesia tumbuh 4,74% selama 2014 dibanding tahun sebelumnya.
"Kenaikan ini terutama disebabkan naiknya produksi industri makanan sebesar 10,56%, industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional sebesar 9,92%, industri peralatan listrik sebesar 9,84%," tuturnya di Gedung BPS, Jakarta, Senin (2/2/2015).
Sementara, pertumbuhan produksi manufaktur besar dan sedang di triwulan IV/2014 juga mengalami kenaikan sebesar 5,44% terhadap periode lalu.
Kenaikan ini terutama akibat naiknya produksi industri peralatan listrik sebesar 17,70%, industri kayu, barang dari kayu dan sejenisnya serta barang galian bukan logam sebesar 9,76%, dan pengelolaan tembakau sebesar 9,38%.
"Industri yang mengalami penurunan produksi terbesar berasal dari industri tekstil, pakaian jadi, dan industri komputer, barang elektronik, dan optik," pungkas Suryamin.
"Kenaikan ini terutama disebabkan naiknya produksi industri makanan sebesar 10,56%, industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional sebesar 9,92%, industri peralatan listrik sebesar 9,84%," tuturnya di Gedung BPS, Jakarta, Senin (2/2/2015).
Sementara, pertumbuhan produksi manufaktur besar dan sedang di triwulan IV/2014 juga mengalami kenaikan sebesar 5,44% terhadap periode lalu.
Kenaikan ini terutama akibat naiknya produksi industri peralatan listrik sebesar 17,70%, industri kayu, barang dari kayu dan sejenisnya serta barang galian bukan logam sebesar 9,76%, dan pengelolaan tembakau sebesar 9,38%.
"Industri yang mengalami penurunan produksi terbesar berasal dari industri tekstil, pakaian jadi, dan industri komputer, barang elektronik, dan optik," pungkas Suryamin.
(izz)