KA Argo Parahyangan Mau Disetop? Erick Thohir: Bisa jadi Kereta Barang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menanggapi kabar soal rencana penghentian operasi Kereta Api (KA) Argo Parahyangan rute Jakarta-Bandung PP saat Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) diresmikan pada tahun depan.
Menurut Erick, wacana penghentian operasi KA Argo Parahyangan tergantung pada kebijakan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
"Saya rasa itu kembali yang namanya kebijakan soal kereta dan lain-lain itu kan ada di Pak Menteri Perhubungan," ujarnya kepada wartawan di Gedung DPR, Senin (5/12/2022).
Meski tidak secara gamblang menyebut adanya rencana penghentian Argo Parahyangan, menurut Erick kereta eksekutif yang dikelola BUMN PT KAI (Persero) itu bisa saja dikonversi menjadi kereta kargo atau barang.
"Yang namanya kereta kan bisa juga jadi kereta barang. Karena Indonesia ini nggak punya yang namanya kereta barang, nah untuk penumpangnya bisa juga dengan kereta cepat," tukasnya.
Lebih lanjut, Erick memastikan pihaknya bersama Kementerian Perhubungan mendorong adanya integrasi moda transportasi antara Jawa Barat dan DKI Jakarta.
Menurut dia, selama ini masing-masing kementerian mangambil kebijakan sendiri-sendiri sehingga program yang berjalan tidak bisa disinkronisasikan.
"Nah tentu yang ingin Pak Menhub dorong bersama kami ialah sinkronisasi dari seluruh ekosistem di Jawa Barat. Karena gini, kita sering sekali kebiasaan mengambil kebijakan sendiri-sendiri gitu. Itu yang sering saya tekankan beberapa kali bahwa hasil sinkronisasi kami dengan Kementerian Perhubungan kan salah satunya itu Bandara Kertajati dijadikan Airport untuk kargo," kata dia.
Sebelumnya, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan rencana penghentian operasi KA Argo Parahyangan masih dalam pembahasan pemerintah.
Pembahasan itu terkait pertimbangan waktu tempuh hingga harga Argo Parahyangan dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang akan diresmikan pada Juni 2023.
"Sampai hari ini masih pembahasanya, jadi belum ini (penghentian) masih lama, 7 bulan, jadi belum ada untuk menyetop dan sebagainya gitu," ujarnya.
Sementara itu, VP Public Relations PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Joni Martinus mengatakan, jika nantinya pemerintah memutuskan menghentikan operasi KA Argo Parahyangan, pihaknya akan mematuhi kebijakan tersebut.
"Jika nantinya diputuskan pemerintah seperti itu, KAI sebagai operator tentunya akan patuh terhadap kebijakan dan peraturan pemerintah," ungkap Joni saat dihubungi, Sabtu (3/12).
Manajemen KAI, lanjut Joni, terus berkomunikasi dengan stakeholders atau pihak terkait ihwal rencana pemberhentian tersebut. Di lain sisi, KAI masih mengoperasikan Argo Parahyangan rute Stasiun Gambir-Bandung, pulang pergi (PP). "Hingga saat ini KAI masih tetap mengoperasikan KA Argo Parahyangan (Gambir - Bandung/ PP) seperti biasa," tuturnya.
Menurut Erick, wacana penghentian operasi KA Argo Parahyangan tergantung pada kebijakan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
"Saya rasa itu kembali yang namanya kebijakan soal kereta dan lain-lain itu kan ada di Pak Menteri Perhubungan," ujarnya kepada wartawan di Gedung DPR, Senin (5/12/2022).
Meski tidak secara gamblang menyebut adanya rencana penghentian Argo Parahyangan, menurut Erick kereta eksekutif yang dikelola BUMN PT KAI (Persero) itu bisa saja dikonversi menjadi kereta kargo atau barang.
"Yang namanya kereta kan bisa juga jadi kereta barang. Karena Indonesia ini nggak punya yang namanya kereta barang, nah untuk penumpangnya bisa juga dengan kereta cepat," tukasnya.
Lebih lanjut, Erick memastikan pihaknya bersama Kementerian Perhubungan mendorong adanya integrasi moda transportasi antara Jawa Barat dan DKI Jakarta.
Menurut dia, selama ini masing-masing kementerian mangambil kebijakan sendiri-sendiri sehingga program yang berjalan tidak bisa disinkronisasikan.
"Nah tentu yang ingin Pak Menhub dorong bersama kami ialah sinkronisasi dari seluruh ekosistem di Jawa Barat. Karena gini, kita sering sekali kebiasaan mengambil kebijakan sendiri-sendiri gitu. Itu yang sering saya tekankan beberapa kali bahwa hasil sinkronisasi kami dengan Kementerian Perhubungan kan salah satunya itu Bandara Kertajati dijadikan Airport untuk kargo," kata dia.
Sebelumnya, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan rencana penghentian operasi KA Argo Parahyangan masih dalam pembahasan pemerintah.
Pembahasan itu terkait pertimbangan waktu tempuh hingga harga Argo Parahyangan dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang akan diresmikan pada Juni 2023.
"Sampai hari ini masih pembahasanya, jadi belum ini (penghentian) masih lama, 7 bulan, jadi belum ada untuk menyetop dan sebagainya gitu," ujarnya.
Baca Juga
Sementara itu, VP Public Relations PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Joni Martinus mengatakan, jika nantinya pemerintah memutuskan menghentikan operasi KA Argo Parahyangan, pihaknya akan mematuhi kebijakan tersebut.
"Jika nantinya diputuskan pemerintah seperti itu, KAI sebagai operator tentunya akan patuh terhadap kebijakan dan peraturan pemerintah," ungkap Joni saat dihubungi, Sabtu (3/12).
Manajemen KAI, lanjut Joni, terus berkomunikasi dengan stakeholders atau pihak terkait ihwal rencana pemberhentian tersebut. Di lain sisi, KAI masih mengoperasikan Argo Parahyangan rute Stasiun Gambir-Bandung, pulang pergi (PP). "Hingga saat ini KAI masih tetap mengoperasikan KA Argo Parahyangan (Gambir - Bandung/ PP) seperti biasa," tuturnya.
(ind)