Wall Street Dibuka Loyo, Pelaku Pasar Tunggu Data Makro dan Suku Bunga
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tiga indeks utama Wall Street hari ini dibuka melemah. Para pelaku pasar modal di Amerika Serikat (AS) tengah menunggu data sektor jasa atau non-manufaktur, di samping penetapan suku bunga oleh bank sentral AS Federal Reserve atau The Fed pada pertengahan bulan ini.
Dow Jones Industrial Average turun 0,61% menjadi 34.218,98, S&P 500 merosot 0,67% di 4.044,25, sedangkan Nasdaq Composite melemah 0,60% di level 11.392,77.
Komponen saham yang paling aktif diperdagangkan di bawah indeks S&P 500 di antaranya Tesla, Amazon.com, dan Meta Platforms.
Tiga top gainers diduduki oleh Diamondback menguat 2,70%, CF Industries menanjak 2,59%, dan Marathon Oil menanjak 2,52%. Adapun top losers ditempati oleh VF turun 7,19%, PVH merosot 3,76%, dan Ralph Lauren A tertekan 3,24%.
Saat ini para investor menantikan data Institute of Supply Management periode November 2022 yang akan melaporkan kondisi sektor jasa atau non-manufaktur, setelah sebelumnya tumbuh dalam fase yang lamban di Oktober.
"Jika data hari ini masuk lebih rendah, maka itu berarti ada satu alasan lagi untuk percaya bahwa resesi tidak lama lagi," kata kepala ekonom pasar di Spartan Capital Securities Peter Cardillo, dilansir Reuters, Senin (5/12/2022).
Indikator Fedwatch melihat terdapat peluang 89% bahwa bank sentral AS akan mengerek suku bunga acuan 50 basis poin pada pertemuan bulan ini.
The Fed dijadwalkan akan bertemu pada 13-14 Desember 2022 yang notabene akan menjadi pertemuan terakhir pada tahun yang penuh gejolak ini.
Sebelumnya, Wall Street mencatatkan reli pada akhir pekan lalu, memicu aksi ambil untung investor alias aksi jual pada pekan ini menjelang akhir tahun. "Saya menilai ini bukan tren penurunan, tapi memang ada sedikit jeda," papar Cardillo.
Dow Jones Industrial Average turun 0,61% menjadi 34.218,98, S&P 500 merosot 0,67% di 4.044,25, sedangkan Nasdaq Composite melemah 0,60% di level 11.392,77.
Komponen saham yang paling aktif diperdagangkan di bawah indeks S&P 500 di antaranya Tesla, Amazon.com, dan Meta Platforms.
Tiga top gainers diduduki oleh Diamondback menguat 2,70%, CF Industries menanjak 2,59%, dan Marathon Oil menanjak 2,52%. Adapun top losers ditempati oleh VF turun 7,19%, PVH merosot 3,76%, dan Ralph Lauren A tertekan 3,24%.
Saat ini para investor menantikan data Institute of Supply Management periode November 2022 yang akan melaporkan kondisi sektor jasa atau non-manufaktur, setelah sebelumnya tumbuh dalam fase yang lamban di Oktober.
"Jika data hari ini masuk lebih rendah, maka itu berarti ada satu alasan lagi untuk percaya bahwa resesi tidak lama lagi," kata kepala ekonom pasar di Spartan Capital Securities Peter Cardillo, dilansir Reuters, Senin (5/12/2022).
Indikator Fedwatch melihat terdapat peluang 89% bahwa bank sentral AS akan mengerek suku bunga acuan 50 basis poin pada pertemuan bulan ini.
The Fed dijadwalkan akan bertemu pada 13-14 Desember 2022 yang notabene akan menjadi pertemuan terakhir pada tahun yang penuh gejolak ini.
Sebelumnya, Wall Street mencatatkan reli pada akhir pekan lalu, memicu aksi ambil untung investor alias aksi jual pada pekan ini menjelang akhir tahun. "Saya menilai ini bukan tren penurunan, tapi memang ada sedikit jeda," papar Cardillo.
(ind)