Industri Mamin Desak Impor Gula, Mendag Zulhas: Surat Izinnya Belum Ada
loading...
A
A
A
JAKARTA - Industri makanan dan minuman (Mamin) mendesak pemerintah melakukan impor gula , usai mengeluhkan pasokan gula kristal rafinasi atau GKR yang semakin menipis. Menurut pelaku industri, langkah impor diperlukan agar produksi perusahaan bisa terus berlanjut.
Menanggapi hal itu, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan, bahwa hingga saat ini dirinya belum menerima surat izin mengenai impor gula. Menurutnya, impor gula diatur ke dalam neraca komoditas.
"Surat Izin impornya belom ada soal impor gula," ujarnya Mendag Zulhas -sapaan akrabnya- kepada awak media di Kantor Kementerian Perdagangan, Rabu (7/12/2022).
"Yang menentukan melalui neraca komoditas dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Tahun depan saya enggak ngurus pangan lagi, sudah ada Perpresnya," tambah Zulhas.
Sebelumnya, Head of Corporate Communication and Relation PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk, Dian Astriana mengatakan, industri makanan dan minuman terancam berhenti produksi, pasalnya pasokan gula kristal rafinasi (GKR) semakin seret.
Hal itu dilakukan agar industri makanan dan minuman dapat melanjutkan aktivitas produksinya. Dian berharap pemerintah dapat membuka keran impor bahan baku untuk gula kristal rafinasi agar dapat memenuhi kebutuhan industri makanan dan minuman.
"Tentu kami berharap pemerintah dapat menambah kuota (impor) sehingga dapat memenuhi kebutuhan industri mamin," kata Dian dikutip dari keterangan resminya, Jumat (2/12/2022).
Menurut Dian, gula kristal rafinasi merupakan salah satu bahan baku utama yang harus terpenuhi dalam memproduksi mayoritas produk Garudafood, bila terkendala maka bisa berdampak pada penghentian kegiatan produksi.
"Garudafood menggunakan GKR sebagai bahan baku produksinya. Terkait ketersediaan pasokan GKR, apabila terkendala maka tentu berpotensi mempengaruhi kelancaran produksi kami," ungkapnya.
Menanggapi hal itu, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan, bahwa hingga saat ini dirinya belum menerima surat izin mengenai impor gula. Menurutnya, impor gula diatur ke dalam neraca komoditas.
"Surat Izin impornya belom ada soal impor gula," ujarnya Mendag Zulhas -sapaan akrabnya- kepada awak media di Kantor Kementerian Perdagangan, Rabu (7/12/2022).
"Yang menentukan melalui neraca komoditas dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Tahun depan saya enggak ngurus pangan lagi, sudah ada Perpresnya," tambah Zulhas.
Sebelumnya, Head of Corporate Communication and Relation PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk, Dian Astriana mengatakan, industri makanan dan minuman terancam berhenti produksi, pasalnya pasokan gula kristal rafinasi (GKR) semakin seret.
Hal itu dilakukan agar industri makanan dan minuman dapat melanjutkan aktivitas produksinya. Dian berharap pemerintah dapat membuka keran impor bahan baku untuk gula kristal rafinasi agar dapat memenuhi kebutuhan industri makanan dan minuman.
"Tentu kami berharap pemerintah dapat menambah kuota (impor) sehingga dapat memenuhi kebutuhan industri mamin," kata Dian dikutip dari keterangan resminya, Jumat (2/12/2022).
Menurut Dian, gula kristal rafinasi merupakan salah satu bahan baku utama yang harus terpenuhi dalam memproduksi mayoritas produk Garudafood, bila terkendala maka bisa berdampak pada penghentian kegiatan produksi.
"Garudafood menggunakan GKR sebagai bahan baku produksinya. Terkait ketersediaan pasokan GKR, apabila terkendala maka tentu berpotensi mempengaruhi kelancaran produksi kami," ungkapnya.
(akr)