Serapan Beras Bulog Tak Sesuai Target, Buwas Ungkap Ada Permainan Jumlah dan Harga

Rabu, 07 Desember 2022 - 18:09 WIB
loading...
Serapan Beras Bulog Tak Sesuai Target, Buwas Ungkap Ada Permainan Jumlah dan Harga
Direktur Utama Bulog, Budi Waseso atau yang biasa disapa Buwas mengungkapkan, fakta-fakta baru apa yang menyebabkan serapan beras Bulog tidak sesuai dengan target. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Direktur Utama Bulog , Budi Waseso atau yang biasa disapa Buwas mengungkapkan, fakta-fakta baru apa yang menyebabkan serapan beras Bulog tidak sesuai dengan target. Perum Bulog buka-bukaan adanya kenaikan harga beras di penggilingan yang tidak sesuai dengan isi kontrak.

Kenaikan harga di penggilingan dicurigai lantaran adanya perintah pihak tertentu. Buwas mencatat harga beras berdasarkan kontrak senilai Rp 10.200 per kilogram (kg). Namun, saat Buwas melakukan pengecekan langsung di lapangan, harga justru dipatok menjadi Rp 11.000 per kg.



Harga yang tak sesuai isi kontrak ini sontak mengagetkan Bulog. Buwas pun meyakini perubahan tarif pangan dasar itu karena diperintah oleh pihak tertentu. Hanya saja, dia tidak menyebut pihak yang dimaksudkan.

Saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPR RI, Buwas menegaskan, bahwa pernyataan yang dia sampaikan adalah fakta di lapangan dan bukan informasi palsu. Penegasan ini sekaligus mengungkapkan fakta lain terkait serapan beras Bulog yang tidak sesuai dengan target.

"Bahkan harganya juga enggak masuk akal, karena situ, di penggilingan itu ditanya, 'loh kan kamu kontrak sama kita, kemarin harganya Rp 10.200, kenapa hari ini Rp 11.000?' Perintah pak, disuruh dinaikan harga itu, ini fakta, jadi saya bukan ngarang-ngarang," ungkap Dirut Bulog, Rabu (7/12/2022).



Bukan soal perubahan harga saja, jumlah beras dalam isi kontrak antara Bulog dan pihak penggilingan pun tidak sesuai. Buwas menyebut jumlah beras yang dijanjikan sebesar 30.000 ton, begitu ketika di cek di lapangan jumlahnya hanya mencapai 3.000 ton.

"Jadi, yang tadinya ada 30.000 ton, padahal orang ini kontrak sama kita, itu hanya adanya 3.000 ton. Tapi dalam data yang ada pada kita, dia memiliki 30.000 ton," ucap dia.

Buwas mengaku memiliki data berupa rekaman terkait masalah tersebut. Rekaman itu diambil saat Tim Bulog melakukan pengecekan langsung di langsung. Dia memastikan rekaman bisa ditayangkan, bila dianggap perlu.

"Nanti saya yang cerita dikira saya lagi yang cari pembenaran, tim pengecekan ini langsung di bawah kendali langsung dari Direktur Pengadaan, ini kita rekam, random, semua kita rekam, ditayangkan semuanya pak, wah ini lama pak, karena satu-satu. Saya terus terang di wilayah, satu-satu saya perintahkan untuk direkam, didengarkan, ditanya pak, ditugasi, didengarkan sendiri," tutur Buwas.

(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1837 seconds (0.1#10.140)