PGE Tuntaskan Proyek PLTP Binary Organic Rankine Cycle di Sulut

Jum'at, 09 Desember 2022 - 20:12 WIB
loading...
PGE Tuntaskan Proyek PLTP Binary Organic Rankine Cycle di Sulut
PGE berhasil menuntaskan proyek PLTP Binary Organic Rankine Cycle 500 kW di Kota Tomohon, Sulawesi Utara. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) menuntaskan project EPCC (Engineering Procurement Construction & Commissioning) Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Binary Organic Rankine Cycle 500 kW PGE Area Lahendong di Kota Tomohon, Sulawesi Utara. Ditandai berhasilnya proses commissioning pada Kamis (8/12) malam, PLTP Binary Organic Rankine Cycle 500 kW di lokasi PGE Area Lahendong dinyatakan laik operasi.

General Manager PGE Area Lahendong Ahmad Yani mengatakan, berhasilnya proyek commissioning PLTP Binary Organic Rankine Cycyle merupakan bukti dukungan penuh Pertamina dalam akselerasi transisi energi untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) dan pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT). Hal ini, tegas dia, merupakan langkah nyata PGE dalam mendukung target pemerintah yang tengah berupaya mengurangi emisi menuju NZE pada 2060.



"Kami berupaya mencapai target NZE yang menargetkan pengurangan emisi sebesar 314 juta ton CO2e pada 2030 dan 1.526 juta ton CO2e pada 30 tahun kemudian," terang Ahmad Yani, Jumat (9/12/2022).

PLTP Binary Organic Rankine Cycle (ORC Power Plant) merupakan pembangkit listrik yang menggunakan fluida organik sebagai penggerak turbin-generator dimana fluida dipanaskan dengan memanfaatkan energi dari fluida panas bumi yang sebelumnya belum terutilisasi. Proyek ini dimulai pada 2021 dengan skema Quick Win untuk mencapai Fast Delivery Project.

Direktur Utama PGE Ahmad Yuniarto secara terpisah menjelaskan, keberhasilan proyek ini merupakan perwujudan kompetensi dan semangat juang seluruh Perwira PGE dalam pengelolaan pengembangan energi geothermal serta dipersembahkan sebagai kado ulang tahun Pertamina dan PGE.



Dia mengatakan, dalam menjalankan bisnisnya, PGE terus berkomitmen untuk pengembangan panas bumi dan memastikan implementasi Environment, Social, and Governance (ESG) menjadi bagian terintegrasi dari bisnis panas bumi PGE. Penerapan aspek-aspek ESG ini merupakan upaya dalam memberikan nilai tambah serta dukungan PGE pada program pemerintah terkait pemanfaatan energi baru terbarukan yang ramah lingkungan khususnya panas bumi.

"Komitmen PGE dalam pengembangan energi panas bumi dapat berkontribusi dalam mencapai target pembangunan berkelanjutan goals ke 7 (energi bersih dan terjangkau), goals 12 (konstruksi dan produksi yang bertanggungjawab), goals 13 (penanganan perubahan iklim), dan goals 15 (ekosistem darat) pada SDGs (Sustainable Development Goals)," paparnya.

PGE saat ini mengelola 13 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) dengan kapasitas terpasang sebesar lebih dari 1,8 GW, dimana 672 MW dioperasikan dan dikelola langsung oleh PGE dan 1.205 MW dikelola dengan skenario Kontrak Operasi Bersama. Kapasitas terpasang panas bumi di wilayah kerja PGE berkonstribusi sekitar 82% dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia. Sementara, potensi pengurangan emisi CO2 tercatat sekitar 9,7 juta ton CO2 per tahun.
(fai)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3174 seconds (0.1#10.140)