Bandingkan Makassar New Port dan Pelabuhan Patimban Jabar, Begini Kata Wakil Ketua MTI

Minggu, 11 Desember 2022 - 17:01 WIB
loading...
Bandingkan Makassar...
Wakil Ketua MTI, Bambang Haryo Soekartono, membandingkan Makassar New Port (MNP) dan Pelabuhan Patimban di Jawa Barat saat mengunjungi Pelabuhan MNP, Sabtu (10/12/2022). Foto: Istimewa
A A A
MAKASSAR - Wakil Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia ( MTI ), Bambang Haryo Soekartono, membandingkan Makassar New Port (MNP) dan Pelabuhan Patimban di Jawa Barat. Dia membandingkan efektivitas dari dua pelabuhan itu.

Hal tersebut dikemukakan saat mengunjungi Pelabuhan Makassar New Port, Sabtu (10/12/2022). Dalam kunjungannya, Bambang melihat efektifitas MNP yang dibangun dengan anggaran 1.3 Triliun itu mempunyai kapasitas 800.000 TEUs dan saat ini dalam satu tahun sudah digunakan untu menampung sekitar 300.000 TEUs.



"Pelabuhan Makassar New Port sudah berfungsi dengan baik, dan masih harus terus dikembangkan secara bertahap hingga daya tampung kontainer di terminal mencapai 2 juta TEUs, dengan anggaran tambahan hanya sebesar Rp2.6 Triliun,” ujar anggota DPR RI periode 2014 - 2019.

Bambang membandingkan Makassar New Port dengan pelabuhan Patimban yang ada di Kabupaten Subang, Jawa Barat, yang mempunyai anggaran total Rp50 Triliun, yang hingga saat ini sudah mendekati 50% yang digelontornya.



Namun menurut dia, sangat disayangkan terminal dari pelabuhan dengan luas 300 hektare ini masih belum difungsikan sebagai terminal peti kemas. Karena fasilitas cranenya tidak ada, sedangkan di pelabuhan Makassar New Port sudah dilengkapi dengan 8 crane yang sudah berfungsi.

"Masyarakat di Jawa Barat belum bisa memanfaatkan Pelabuhan Patimban, padahal potensinya sangat baik, karena rencana pembangunan berkapasitas hingga 7 juta TEUs setahun, namun terkendala karena belum memiliki tower crane," ujarnya.



Mestinya, kata Bambang Haryo, Pemerintah Pusat mencontoh apa yang dilakukan Pelindo IV Makassar terkait pengembangan terminal di Pelabuhan Patimban agar berfungsi dan dimanfaatkan dengan baik, Apalagi sampai saat ini dikatakan oleh petugas, menteri perhubungan belum pernah berkunjung ke Makassar New Port.

“Maka diharapkan anggaran pembangunan dari pelabuhan Patimban dapat dirasakan langsung oleh masyarakat Jawa Barat khususnya oleh pengguna jasa peti kemas,” katanya.

Dia pun mengapresiasi PT Pelindo IV yang bisa membuat Makassar New Port dengan biaya minim, namun produktivitas yang luar biasa. Didukung kedalaman perairan di pelabuhan itu mencapai 16 meter, bahkan di fase 3 dan 4 dapat mencapai 20-25 meter dalamnya.

"Sehingga kapal yang berkapasitas besar seperti 4.000-5.000 TEUs sudah bisa berlabuh di Makassar New Port, berbeda dengan Pelabuhan Patimban yang kedalamnya tidak sampai 10 meter, hanya bisa masuk kapal yang tidak lebih dari 1.000 TEUs, sehingga target 7 juta TEUs sulit tercapai,” tutur dia.



Wakil ketua MTI ini juga mengatakan, Makassar adalah pelabuhan hub penghubung untuk Indonesia timur dan barat, sedangkan Pelabuhan Patimban hanya sebagai pendamping pelabuhan Tanjung Priok jika mengalami overload.

Dia menjelaskan, Pelabuhan Makassar New Port ini bahkan bisa dimanfaatkan untuk menampung pelayaran internasional yang menghubungkan transportasi dari Asia timur dengan Australia, bisa jadi pelabuhan transit tingkat Internasional karena posisinya ada di Alki 2.

Sehingga katanya, memungkinkan untuk bersaing dengan pelabuhan-pelabuhan luar lainnya, seperti misalnya saat ini yang memanfaatkan pasar internasional itu adalah Filiphina yang sudah menampung 7.5 juta TEUs dalam satu tahun. “Diharapkan New Makassar Port bisa mengambil alih peran dari pelabuhan Filiphina tersebut,” tandasnya.
(nic)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2206 seconds (0.1#10.140)