Orang Kaya Baru dalam Daftar Miliarder Paling Tajir di Indonesia Tahun 2022
loading...
Dalam daftar 50 orang terkaya Indonesia tahun 2022 terdapat 6 wajah baru yang didominasi miliarder dari industri batu bara, intip daftarnya. Foto/Dok
A
A
A
JAKARTA - Dalam daftar 50 orang terkaya Indonesia tahun 2022 terdapat 6 wajah baru yang didominasi miliarder dari industri batu bara. Tercatat ada tiga orang dari sektor energi yang menyodok masuk dalam jajaran orang paling tajir di Tanah Air.
Debutan pertama yakni Dewi Kam yang langsung melesat ke posisi 18 dalam orang terkaya Indonesia , dengan harta kekayaan mencapai USD 2 miliar setara dengan Rp 31 triliun (Kurs Rp 15.526 per USD). Mempunyai 10% saham dalam Bayan Resources menjadikan Dewi Kam sebagai pendatang baru terkaya.
Dewi Kam yang berusia 72 tahun itu mendapatkan sebagian besar kekayaannya dari saham minoritas di penambang batu bara, Bayan Resources. Seperti diketahui saham Bayan Resources meningkat tiga kali lipat pada tahun 2022 di tengah krisis energi global.
Diterangkan juga oleh Forbes bahwa Dewi Kam juga memiliki kepentingan dalam pembangunan dan pengoperasian pembangkit listrik. Selanjutnya sektor energi masih menyumbang dua orang lagi sebagai debutan orang terkaya di Indonesia pada tahun 2022.
Ia adalah, Ghan Djoe Hiang dengan Grup Baramulti yang didirikan oleh mendiang suaminya Athanasius Tossin Suharya. Grup Baramulti bergerak dalam sektor pertambangan dan perdagangan batu bara yang didirikan oleh taipan Indonesia Athanasius Tossin Suharya yang meninggal pada 2020 lalu di usia 77 tahun.
Suharya memulai grup tersebut pada tahun 1971 dengan mendirikan PT Ensicon Indonesia, kontraktor umum untuk kemudian melakukan diversifikasi ke perdagangan batubara pada tahun 1988. Baramulti Group saat ini memiliki 11 konsesi batubara di Kalimantan dan Sumatera.
Selanjutnya ada Eddy Sugianto, yang membawa perusahaan tambang batu baranya Prima Andalan Mandiri ke publik pada 2021. Eddy Sugianto adalah pendiri grup pertambangan batubara Mandiri dan komisaris utama Prima Andalan Mandiri yang terdaftar di Indonesia.
Menjadikannya perusahaan publik pada tahun 2021, dimana Ia mengumpulkan USD 32 juta. Prima Andalan Mandiri tercatat memproduksi 7,5 juta ton batubara pada tahun 2021, dan dipasarkan dengan brand Mandiri Coal.
Debutan pertama yakni Dewi Kam yang langsung melesat ke posisi 18 dalam orang terkaya Indonesia , dengan harta kekayaan mencapai USD 2 miliar setara dengan Rp 31 triliun (Kurs Rp 15.526 per USD). Mempunyai 10% saham dalam Bayan Resources menjadikan Dewi Kam sebagai pendatang baru terkaya.
Dewi Kam yang berusia 72 tahun itu mendapatkan sebagian besar kekayaannya dari saham minoritas di penambang batu bara, Bayan Resources. Seperti diketahui saham Bayan Resources meningkat tiga kali lipat pada tahun 2022 di tengah krisis energi global.
Diterangkan juga oleh Forbes bahwa Dewi Kam juga memiliki kepentingan dalam pembangunan dan pengoperasian pembangkit listrik. Selanjutnya sektor energi masih menyumbang dua orang lagi sebagai debutan orang terkaya di Indonesia pada tahun 2022.
Ia adalah, Ghan Djoe Hiang dengan Grup Baramulti yang didirikan oleh mendiang suaminya Athanasius Tossin Suharya. Grup Baramulti bergerak dalam sektor pertambangan dan perdagangan batu bara yang didirikan oleh taipan Indonesia Athanasius Tossin Suharya yang meninggal pada 2020 lalu di usia 77 tahun.
Suharya memulai grup tersebut pada tahun 1971 dengan mendirikan PT Ensicon Indonesia, kontraktor umum untuk kemudian melakukan diversifikasi ke perdagangan batubara pada tahun 1988. Baramulti Group saat ini memiliki 11 konsesi batubara di Kalimantan dan Sumatera.
Selanjutnya ada Eddy Sugianto, yang membawa perusahaan tambang batu baranya Prima Andalan Mandiri ke publik pada 2021. Eddy Sugianto adalah pendiri grup pertambangan batubara Mandiri dan komisaris utama Prima Andalan Mandiri yang terdaftar di Indonesia.
Menjadikannya perusahaan publik pada tahun 2021, dimana Ia mengumpulkan USD 32 juta. Prima Andalan Mandiri tercatat memproduksi 7,5 juta ton batubara pada tahun 2021, dan dipasarkan dengan brand Mandiri Coal.
Explore More