Erick Thohir: Sumber Daya Alam dan Bonus Demografi Jadi Modal Indonesia Maju di 2030

Selasa, 13 Desember 2022 - 22:21 WIB
loading...
Erick Thohir: Sumber...
Menteri BUMN Erick Thohir. FOTO/ANTARA
A A A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan Indonesia harus memanfaatkan bonus demografi sebagai fondasi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dengan anak muda sebagai mayoritas penduduk bangsa, Erick menilai hal ini menjadi kesempatan emas bagi Indonesia untuk terus berkembang dan sejajar dengan negara maju lainnya.

"It's good to be here. It's go to be in Indonesia. Percayalah sama Indonesia. pertumbuhan kita akan terus lima persen sampai 2045," ujar Erick saat menerima penghargaan sebagai Minister of the Year 2022, di Jakarta, Senin (12/12/2022) malam.



Tidak hanya itu, lanjut Erick, Indonesia juga akan menjadi salah satu negara dengan bonus demografi berupa lapisan besar penduduk muda usia produktif dan mereka menjadi kelas menengah terbesar di dunia pada 2030. Indikator ini menjadi gambaran konkret akan potensi besar ekonomi Indonesia di masa yang akan datang.

"Di 2030, tidak usah jauh-jauh, kelas menengah kita akan menjadi 145 juta, lalu naik menjadi 180 juta dan naik lagi ke 220-an. Tidak banyak negara di dunia yang punya kelas menengah sebesar ini, hanya ada beberapa negara," kata Erick.

Dalam beberapa kesempatan saat menghadiri acara berskala internasional, baik di panggung Forbes maupun KTT G20 di Bali, Erick acapkali mendapat pertanyaan dari negara lain perihal keyakinannya akan tren positif pertumbuhan ekonomi Indonesia. Erick mengaku begitu optimistis dengan potensi ekonomi Indonesia.

Keyakinan tersebut didasari pada sejumlah sektor yang akan menjadi tumpuan ekonomi Indonesia ke depan, baik dari sektor sumber daya alam (SDA), pangan, industri kreatif dan pariwisata, hingga ekonomi digital.

"Karena itu, ketika di G20 banyak pimpinan negara dan beberapa media asing saat itu menanyakan kepada saya yang begitu yakin angka 5% dan pertumbuhan kelas menengah itu akan terjangkau. Saya bilang yakin karena Indonesia punya sumber daya alam dan market yang besar," ungkap pria berdarah Lampung-Majalengka tersebut.

Erick menyampaikan pemerintah saat ini serius mendorong hilirisasi dan industrialisasi SDA. Dengan ini, ucap Erick, Indonesia bisa bergerak maju menjadi pemain global dan tak menjadi penonton yang sekadar mengirimkan bahan baku SDA untuk pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja bagi negara lain.

"Ini sudah terbukti bagaimana dulu nikel yang value-nya hanya USD1 miliar sekarang menjadi USD27 miliar ini baru nikel. Pemerintah juga akan mendorong hilirisasi bauksit," sambungnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1538 seconds (0.1#10.140)