Asuransi Ini Bikin Warga Taiwan Rela Rogoh Kocek untuk Mudik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Standar medis Taiwan sangat diakui oleh masyarakat Taiwan dan internasional, dengan kualitas medis yang sangat baik dan harga yang relatif rendah dibandingkan dengan negara lain. Banyak warga Taiwan yang bekerja atau belajar di luar negeri, rela menghabiskan uang untuk membeli tiket pesawat pulang hanya demi perawatan medis.
Pihak yang berjasa di balik pencapaian semua ini adalah sistem Asuransi Kesehatan Nasional Taiwan. Sistem asuransi itu bisa membuat 270.000 pekerja migran dan lebih dari 10.000 pelajar Indonesia di Taiwan dapat bergabung dengan asuransi kesehatan yang memiliki fasilitas medis tingkat internasional ini.
Taiwan telah menerapkan sistem asuransi kesehatan nasional sejak 1995, dan merupakan sistem asuransi kesehatan yang bersifat wajib. Semua orang yang memiliki kewarganegaraan Republic of China (Taiwan) dan memiliki kartu keluarga di Taiwan harus ikut dalam asuransi kesehatan nasional ini. ( Baca juga:Iuran BPJS Kesehatan, PKS Minta Pemerintah Jangan Terus Bebani Rakyat )
Selain itu, warga negara asing yang memiliki Resident Visa Taiwan dan memenuhi peraturan terkait, juga harus ikut dalam asuransi kesehatan nasional Taiwan untuk melindungi hak kesehatan mereka.
Semangat dasar asuransi kesehatan nasional Taiwan adalah satu untuk semua, semua untuk satu (one for all, all for one). Sumber utama dari dana asuransi kesehatan ini berasal dari tiga pihak: tertanggung, pemberi kerja, dan subsidi pemerintah. Jika orang berpenghasilan rendah atau tidak berpenghasilan, pemerintah akan mensubsidi biaya asuransi kesehatan.
Biaya asuransi kesehatan nasional yang dibayarkan oleh tertanggung setiap bulan berdasarkan pada gaji bulanan. Semakin tinggi pendapatan, semakin besar biaya asuransi kesehatan yang dibayarkan setiap bulan.
Untuk para pekerja, kisaran gaji yang ditetapkan oleh asuransi kesehatan ini dibagi menjadi 48 tingkat. Gaji bulanan terendah adalah NTD 23.800 (sekitar Rp12 juta), dan gaji bulanan tertinggi yang di tingkat 48 adalah NTD 182.000 (sekitar Rp89 juta). Masyarakat menanggung sendiri 30% dari premi asuransi kesehatan bulanan, pemberi kerja menanggung 60%, dan pemerintah menanggung 10%.
Dengan mengambil gaji bulanan tingkat pertama sebesar NTD 23.800 sebagai contoh, masyarakat harus membayar NTD 335 (sekitar Rp160.000) per bulan, pemberi kerja harus membayar NTD 1.058 (sekitar Rp 520.000), dan Pemerintah Taiwan harus membayar NTD 176 (sekitar Rp 86.000).
Sistem asuransi kesehatan nasional Taiwan ini membuat warga mayoritas penerima gaji dapat memperoleh standar medis kelas dunia dengan biaya yang relatif rendah. Tidak mengherankan bahwa asuransi kesehatan nasional Taiwan menempati urutan terbaik dalam survei kepuasan dan dukungan publik.
Asuransi kesehatan nasional Taiwan memiliki banyak jenis klaim pembayaran. Di banyak negara, asuransi kesehatan menggunakan tanggungan terbatas, bahkan tidak bisa menanggung untuk obat-obatan dan perawatan gigi.
Sementara, asuransi kesehatan nasional Taiwan bisa menanggungnya. Biaya rawat jalan umum, operasi, rawat inap dan obat-obatan semuanya ditanggung oleh asuransi kesehatan nasional.
Kenyamanan perawatan medis di Taiwan juga menyenangkan. Lebih dari 90% rumah sakit besar dan klinik kecil di Taiwan adalah rekanan khusus Asuransi Kesehatan Nasional. Selama masyarakat memiliki kartu asuransi kesehatan nasional, mereka dapat memasuki rumah sakit besar atau klinik paling kecil di Taiwan kapan saja dan mendapatkan bantuan medis sesegera mungkin. Di beberapa negara, kemudahan seperti itu perlu beberapa minggu atau beberapa bulan.
Keunggulan lain dari asuransi kesehatan nasional Taiwan adalah digitalisasi dan cloudisasi dari catatan medis para pasien tersebut. Hasil diagnosis dan nama obat pasien setiap kali mereka pergi berobat akan ditransmisikan ke cloud untuk penyimpanan data, sebagai rujukan diagnosis bagi dokter lain ke depannya, guna menghindari pemborosan sumber daya medis serta efek penolakan obat.
Kali ini, pandemi COVID-19 telah merebak di seluruh dunia. Taiwan melalui Kantor Imigrasi untuk mencatat sejarah perjalanan warga baru-baru ini ke dalam catatan asuransi kesehatan, sehingga dokter yang berada di manapun dapat mengetahui apakah pasien pernah masuk keluar dari daerah atau negara berisiko tinggi. Ini adalah salah satu faktor utama Taiwan berhasil mengendalikan pandemi Covid-19.
Menurut survei dari badan InterNations Jerman, Taiwan berada di urutan teratas untuk tahun 2019 dalam daftar negara di dunia yang paling layak huni dan bekerja. Salah satu alasan utamanya adalah Taiwan memiliki kualitas medis yang baik.
Taipei juga menempati peringkat pertama oleh badan ini sebagai kota yang paling cocok untuk bekerja dan layak huni tahun 2020. Salah satu alasan penyebab Taiwan mendapatkan pengakuan dari masyarakat seluruh dunia di antaranya adalah kemudahan dalam perawatan medis.
Taiwan bersedia bekerja sama dengan negara-negara lain di dunia dalam bidang medis dan berbagi pengalaman untuk memajukan asuransi kesehatan nasional. Taiwan juga berharap dapat bertukar pikiran dengan BPJS Kesehatan Indonesia untuk bersama-sama meningkatkan kesehatan warga kedua negara.
Pihak yang berjasa di balik pencapaian semua ini adalah sistem Asuransi Kesehatan Nasional Taiwan. Sistem asuransi itu bisa membuat 270.000 pekerja migran dan lebih dari 10.000 pelajar Indonesia di Taiwan dapat bergabung dengan asuransi kesehatan yang memiliki fasilitas medis tingkat internasional ini.
Taiwan telah menerapkan sistem asuransi kesehatan nasional sejak 1995, dan merupakan sistem asuransi kesehatan yang bersifat wajib. Semua orang yang memiliki kewarganegaraan Republic of China (Taiwan) dan memiliki kartu keluarga di Taiwan harus ikut dalam asuransi kesehatan nasional ini. ( Baca juga:Iuran BPJS Kesehatan, PKS Minta Pemerintah Jangan Terus Bebani Rakyat )
Selain itu, warga negara asing yang memiliki Resident Visa Taiwan dan memenuhi peraturan terkait, juga harus ikut dalam asuransi kesehatan nasional Taiwan untuk melindungi hak kesehatan mereka.
Semangat dasar asuransi kesehatan nasional Taiwan adalah satu untuk semua, semua untuk satu (one for all, all for one). Sumber utama dari dana asuransi kesehatan ini berasal dari tiga pihak: tertanggung, pemberi kerja, dan subsidi pemerintah. Jika orang berpenghasilan rendah atau tidak berpenghasilan, pemerintah akan mensubsidi biaya asuransi kesehatan.
Biaya asuransi kesehatan nasional yang dibayarkan oleh tertanggung setiap bulan berdasarkan pada gaji bulanan. Semakin tinggi pendapatan, semakin besar biaya asuransi kesehatan yang dibayarkan setiap bulan.
Untuk para pekerja, kisaran gaji yang ditetapkan oleh asuransi kesehatan ini dibagi menjadi 48 tingkat. Gaji bulanan terendah adalah NTD 23.800 (sekitar Rp12 juta), dan gaji bulanan tertinggi yang di tingkat 48 adalah NTD 182.000 (sekitar Rp89 juta). Masyarakat menanggung sendiri 30% dari premi asuransi kesehatan bulanan, pemberi kerja menanggung 60%, dan pemerintah menanggung 10%.
Dengan mengambil gaji bulanan tingkat pertama sebesar NTD 23.800 sebagai contoh, masyarakat harus membayar NTD 335 (sekitar Rp160.000) per bulan, pemberi kerja harus membayar NTD 1.058 (sekitar Rp 520.000), dan Pemerintah Taiwan harus membayar NTD 176 (sekitar Rp 86.000).
Sistem asuransi kesehatan nasional Taiwan ini membuat warga mayoritas penerima gaji dapat memperoleh standar medis kelas dunia dengan biaya yang relatif rendah. Tidak mengherankan bahwa asuransi kesehatan nasional Taiwan menempati urutan terbaik dalam survei kepuasan dan dukungan publik.
Asuransi kesehatan nasional Taiwan memiliki banyak jenis klaim pembayaran. Di banyak negara, asuransi kesehatan menggunakan tanggungan terbatas, bahkan tidak bisa menanggung untuk obat-obatan dan perawatan gigi.
Sementara, asuransi kesehatan nasional Taiwan bisa menanggungnya. Biaya rawat jalan umum, operasi, rawat inap dan obat-obatan semuanya ditanggung oleh asuransi kesehatan nasional.
Kenyamanan perawatan medis di Taiwan juga menyenangkan. Lebih dari 90% rumah sakit besar dan klinik kecil di Taiwan adalah rekanan khusus Asuransi Kesehatan Nasional. Selama masyarakat memiliki kartu asuransi kesehatan nasional, mereka dapat memasuki rumah sakit besar atau klinik paling kecil di Taiwan kapan saja dan mendapatkan bantuan medis sesegera mungkin. Di beberapa negara, kemudahan seperti itu perlu beberapa minggu atau beberapa bulan.
Keunggulan lain dari asuransi kesehatan nasional Taiwan adalah digitalisasi dan cloudisasi dari catatan medis para pasien tersebut. Hasil diagnosis dan nama obat pasien setiap kali mereka pergi berobat akan ditransmisikan ke cloud untuk penyimpanan data, sebagai rujukan diagnosis bagi dokter lain ke depannya, guna menghindari pemborosan sumber daya medis serta efek penolakan obat.
Kali ini, pandemi COVID-19 telah merebak di seluruh dunia. Taiwan melalui Kantor Imigrasi untuk mencatat sejarah perjalanan warga baru-baru ini ke dalam catatan asuransi kesehatan, sehingga dokter yang berada di manapun dapat mengetahui apakah pasien pernah masuk keluar dari daerah atau negara berisiko tinggi. Ini adalah salah satu faktor utama Taiwan berhasil mengendalikan pandemi Covid-19.
Menurut survei dari badan InterNations Jerman, Taiwan berada di urutan teratas untuk tahun 2019 dalam daftar negara di dunia yang paling layak huni dan bekerja. Salah satu alasan utamanya adalah Taiwan memiliki kualitas medis yang baik.
Taipei juga menempati peringkat pertama oleh badan ini sebagai kota yang paling cocok untuk bekerja dan layak huni tahun 2020. Salah satu alasan penyebab Taiwan mendapatkan pengakuan dari masyarakat seluruh dunia di antaranya adalah kemudahan dalam perawatan medis.
Taiwan bersedia bekerja sama dengan negara-negara lain di dunia dalam bidang medis dan berbagi pengalaman untuk memajukan asuransi kesehatan nasional. Taiwan juga berharap dapat bertukar pikiran dengan BPJS Kesehatan Indonesia untuk bersama-sama meningkatkan kesehatan warga kedua negara.
(uka)