Akhirnya, 5.000 Ton Beras Impor dari Vietnam Tiba di Jakarta Hari Ini

Jum'at, 16 Desember 2022 - 11:12 WIB
loading...
Akhirnya, 5.000 Ton...
Aktivitas pekerja di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Senin (29/11/2022). Foto/MPI/Aldhi Chandra
A A A
JAKARTA - Perum Bulog hari ini menyambut kedatangan beras impor sebanyak hampir 5.000 ton dari Vietnam. Masuknya bahan kebutuhan pokok ini menjawab penantian para pedagang perantara atau tengkulak beras yang mengeluh kekurangan stok.

"Per hari ini 4.900 ton atau kurang lebih 5.000 ton dari Vietnam," ungkap Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (16/12/2022).

Buwas, sapaan akrab Budi Waseso, menyebut importasi ini akan terus berlanjut hingga akhir tahun 2022. Sehingga, diharapkan pada Desember nanti jumlah stok beras di gudang Bulog bisa mencapai 200.000 ton.

"Jadi mulai hari ini terus sampai akhir Desember itu mulai kedatangan 200.000 ton yang kita datangkan dari beberapa negara seperti hari ini dari Vietnam,” ujarnya.

Selain dari Vietnam, ungkap Buwas, hari ini juga akan tiba beras impor dari Thailand dengan jumlah yang sama. “Ada yang datang juga dari Thailand. Nanti (sore) ada di Serang, Merak sebanyak 5.000 ton, itu juga dari Thailand," sebut dia.



Menurut Buwas, pengiriman beras impor ini memang sengaja tidak didatangkan ke satu titik pelabuhan melainkan ke 14 titik di seluruh wilayah Indonesia. Hal itu guna meminimalisasi penumpukan beras di satu daerah.

"Kita belajar dari 2018. Kita mendatangkan 1,8 juta ton impor beras itu langsung dipusatkan di DKI dan Surabaya. Sebagian ada yang di Medan, akhirnya terjadi penumpukan, terus kita dua kali kerja kan, nah habis itu kita bagikan ke wilayah-wilayah," bebernya.

Sebelumnya, Buwas menyampaikan stok beras saat ini sudah menipis. Bahkan, data beras yang disebut Kementerian Pertanian surplus pun realitanya susah didapat atau dengan kata lain tidak ada barangnya.

Hal itu ia sampaikan saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dan Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi IV DPR RI di Jakarta, Rabu (7/12).



"Berdasarkan di lapangan, karena saya bukan harus mengecek data ini benar atau tidak, tapi berdasarkan di lapangan dengan data yang kita dapat juga, kita punya juga hasil di lapangan dengan kontrak orang penggilingan, memang barangnya nggak ada," tukasnya.

Maka dari itu, guna memenuhi cadangan beras pemerintah (CBP) tersebut, salah satu upaya yang dilakukan kementerian dan lembaga pangan terkait yakni dengan melakukan impor beras. Adapun Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan sudah menandatangani persetujuan impor sebanyak 500.000 ton beras.

(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1900 seconds (0.1#10.140)