OJK: Penyaluran Kredit UMKM Tumbuh 16 Persen di Sumut
loading...
A
A
A
MEDAN - Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Yusup Ansori mengatakan, penyaluran kredit bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Sumatera Utara tumbuh seiring dengan ekonomi yang mulai tumbuh.
Sejak pandemi Covid-19 (Maret 2020) hingga Desember 2020, sektor UMKM mengalami penurunan kinerja yang signifikan. Akibatnya angka pengangguran meningkat tajam. Namun di awal 2021, kinerja penyaluran kredit UMKM mulai membaik dan terus bertumbuh.
Utamanya di tahun 2022, di mana pertumbuhannya sangat pesat. Bahkan share kredit UMKM terhadap total kredit terus meningkat setiap tahunnya.
"Share kredit terus meningkat mulai dari 26,80 persen pada tahun 2020, 31,07 persen pada tahun 2021, dan sebesar 32,11 persen pada Oktober 2022. Adapun angka tersebut sudah melebihi angka 30 persen yang merupakan target share kredit UMKM nasional yang ditetapkan oleh Presiden RI," ujar Yusuf, Jumat (16/12/2022).
Peningkatkan share kredit UMKM tersebut, kata Yusup, didukung oleh penyaluran kredit yang terus bertumbuh dengan pesat. Di mana per Oktober 2022 tercatat pertumbuhan sebesar 16,26 persen secara tahunan.
Sementara itu, penyaluran kredit atau pembiayaan oleh bank yang berlokasi di Sumatera Utara tercatat sebesar Rp 224,31 triliun dengan pertumbuhan 1,76 persen secara tahunan (YoY).
"Pertumbuhan kredit tersebut ditopang oleh kredit investasi bank umum yang bertumbuh 9,46 persen (yoy) menjadi Rp 61,46 triliun dan kredit kepemilikan rumah tinggal yang bertumbuh 10,14 persen (yoy) menjadi Rp 20,38 triliun," kata Yusuf.
Lanjutnya, Yusuf mengatakan pertumbuhan kredit investasi berbanding terbalik saat tahun 2021 saat kredit investasi mengalami kontraksi paling dalam.
"Jika dibandingkan dengan tren historis dari Desember 2021 yang lalu, kredit investasi justru mengalami kontraksi yang paling dalam. Hal ini menunjukkan sektor dunia usaha di Sumut sudah bergerak pulih dan mulai melakukan ekspansi usaha yang signifikan," tandasnya.
Sejak pandemi Covid-19 (Maret 2020) hingga Desember 2020, sektor UMKM mengalami penurunan kinerja yang signifikan. Akibatnya angka pengangguran meningkat tajam. Namun di awal 2021, kinerja penyaluran kredit UMKM mulai membaik dan terus bertumbuh.
Utamanya di tahun 2022, di mana pertumbuhannya sangat pesat. Bahkan share kredit UMKM terhadap total kredit terus meningkat setiap tahunnya.
"Share kredit terus meningkat mulai dari 26,80 persen pada tahun 2020, 31,07 persen pada tahun 2021, dan sebesar 32,11 persen pada Oktober 2022. Adapun angka tersebut sudah melebihi angka 30 persen yang merupakan target share kredit UMKM nasional yang ditetapkan oleh Presiden RI," ujar Yusuf, Jumat (16/12/2022).
Peningkatkan share kredit UMKM tersebut, kata Yusup, didukung oleh penyaluran kredit yang terus bertumbuh dengan pesat. Di mana per Oktober 2022 tercatat pertumbuhan sebesar 16,26 persen secara tahunan.
Sementara itu, penyaluran kredit atau pembiayaan oleh bank yang berlokasi di Sumatera Utara tercatat sebesar Rp 224,31 triliun dengan pertumbuhan 1,76 persen secara tahunan (YoY).
Baca Juga
"Pertumbuhan kredit tersebut ditopang oleh kredit investasi bank umum yang bertumbuh 9,46 persen (yoy) menjadi Rp 61,46 triliun dan kredit kepemilikan rumah tinggal yang bertumbuh 10,14 persen (yoy) menjadi Rp 20,38 triliun," kata Yusuf.
Lanjutnya, Yusuf mengatakan pertumbuhan kredit investasi berbanding terbalik saat tahun 2021 saat kredit investasi mengalami kontraksi paling dalam.
"Jika dibandingkan dengan tren historis dari Desember 2021 yang lalu, kredit investasi justru mengalami kontraksi yang paling dalam. Hal ini menunjukkan sektor dunia usaha di Sumut sudah bergerak pulih dan mulai melakukan ekspansi usaha yang signifikan," tandasnya.
(don)