Kabar Buruk Bagi Rusia, Kunjungan Xi Jinping ke Riyadh Mempererat Hubungan China-Arab Saudi

Jum'at, 16 Desember 2022 - 23:23 WIB
loading...
Kabar Buruk Bagi Rusia,...
Putra Mahkota Saudi Mohammed Bin Salman menyambut Presiden China Xi Jinping di Riyadh, Arab Saudi. Foto/Dok Reuters
A A A
RIYADH - Pertemuan Pemimpin China , Xi Jinping dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman pada pekan lalu diyakini bisa menjadi kabar buruk bagi Rusia . Dimana pertemuan keduanya di Riyadh untuk membahas perdagangan minyak mentah dan masalah lainnya.

Tepatnya pada 9 Desember 2022, pemimpin Arab Saudi dan China bertemu di Riyadh, untuk menjadi kunjungan pertama Xi Jinping ke Arab Saudi sejak 2016. Xi Jinping dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman sering bertemu dan menandatangani sejumlah kesepakatan yang secara luas bertujuan untuk menyelaraskan agenda pembangunan jangka menengah kedua negara.



Mulai dari Jalur Sutera Modern China dan Visi Saudi 2030. Inti dari hubungan China-Saudi adalah minyak. Meski tidak disebut secara rinci soal kesepakatan minyak selama pertemuan tersebut, tetapi pertemuan Riyadh jelas merupakan kesempatan bagi kedua negara untuk memperkuat hubungan perdagangan energi mereka yang sudah berlangsung lama.

Arab Saudi merupakan pemasok utama minyak ke China, dan China adalah pelanggan minyak terbesarnya. Dimana Beijing mengimpor minyak mentah Saudi senilai USD 43,9 miliar pada tahun 2021.

Namun sekarang ada beruang di antara mereka yakni Rusia. Di masa normal, Rusia dan negara-negara OPEC seperti Arab Saudi melihat minyak secara langsung dan berbagi niat untuk melawan Amerika Serikat (AS) dan Kanada.

Ketika Presiden AS Joe Biden mengunjungi Arab Saudi pada bulan Juni untuk mendorong OPEC meningkatkan produksi minyaknya, Arab Saudi memilih untuk mempertahankan produksinya tetap stabil.



Hal itu memperkuat posisi Rusia, pada saat ekspor minyaknya dihujani sanksi karena perang Ukraina. Keputusan Arab Saudi membuat negara lain sulit untuk menolak minyak Rusia. Tak heran hal itu juga menyebabkan hubungan AS dan Saudi memburuk.

Rusia dan OPEC Berebut bisnis di China
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Moratorium PMI ke Arab...
Moratorium PMI ke Arab Saudi Dibuka, Apjati: Peluang Tingkatkan Kapasitas
Keuntungan Aset Beku...
Keuntungan Aset Beku Rusia Rp16,4 T Mengalir ke Ukraina, Moskow Sentil Inggris
Prancis Bakal Manfaatkan...
Prancis Bakal Manfaatkan Aset Beku Rusia Senilai Rp3,4 Triliun Tahun Ini
Abaikan Soal Sanksi...
Abaikan Soal Sanksi Rusia, AS Desak G7 Lebih Galak ke China
Perang Dagang Meluas,...
Perang Dagang Meluas, China-Kanada Saling Tampar Tarif Impor
Trump Ancam Rusia: Hentikan...
Trump Ancam Rusia: Hentikan Perang atau Digempur Tarif Berskala Besar
Pencabutan Sanksi Barat...
Pencabutan Sanksi Barat Jadi Syarat Bikin Hubungan AS-Rusia Harmonis
China Pasang Target...
China Pasang Target Pertumbuhan Ekonomi 5% di Tengah Hantaman Tarif Trump
Perang Dagang China...
Perang Dagang China dan AS Makin Panas, Beijing Terapkan Tarif 15%
Rekomendasi
Market Value Timnas...
Market Value Timnas Indonesia Nomor 3 di Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia
Soal Imunitas Jaksa,...
Soal Imunitas Jaksa, Ketua BEM FH UBK: Bertentangan dengan Prinsip Kesetaraan
Marc Marquez Beri Semangat...
Marc Marquez Beri Semangat untuk Jorge Martin yang Cedera: Kami Merindukanmu di Lintasan!
Berita Terkini
Satu Dekade, Lionel...
Satu Dekade, Lionel Group Komit Beri Pelayanan Terbaik ke Pelanggan dan Mitra Bisnis
3 jam yang lalu
JPMorgan Bunyikan Alarm...
JPMorgan Bunyikan Alarm Resesi Amerika, Ini Biang Keroknya
3 jam yang lalu
14 Tahun Dipimpin Ririek,...
14 Tahun Dipimpin Ririek, Telkom Akselerasi Transformasi untuk Perkuat Ekosistem Digital Nasional
4 jam yang lalu
Konsolidasi Aset BUMN...
Konsolidasi Aset BUMN Masuk Tahap Akhir, Begini Bocoran CEO Danantara
4 jam yang lalu
Arsari Group Sangkal...
Arsari Group Sangkal Hashim Jabat Preskom di PT TMS
5 jam yang lalu
Efek FCTC Bikin Pelaku...
Efek FCTC Bikin Pelaku Industri Tembakau Was-was
5 jam yang lalu
Infografis
Balas Netanyahu, Pejabat...
Balas Netanyahu, Pejabat Arab Saudi: Pindahkan Israel ke Alaska
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved