Penyaluran Kredit di Jatim Rp343,53 T

JAKARTA - Direktur Deputi Kepala Perwakilan‎ Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Timur Syarifuddin Basara‎ mengatakan, pertumbuhan kredit di Jawa Timur (Jatim) mencapai 12,00% dengan nilai nominal Rp343,53 triliun.

Dia mengatakan, ‎penyaluran kredit di jatim masih didominasi kredit yang bersifat produktif dengan pertumbuhan sebesar 12,62% untuk kredit modal kerja dan 8,43% untuk kredit investasi. "Kedua kredit tersebut memiliki proporsi 73,47% dari total kredit," kata dia dalam rilisnya, Selasa (10/3/2015).

Sementara, untuk kredit konsumsi mengalami pertumbuhan sebesar 12,56% dan memiliki proporsi 26,53% dari total kredit. Berdasarkan sektor ekonomi, penyaluran kredit didominasi sektor-sektor utama dalam struktur PDRB Jatim, yaitu sektor industri pengolahan (29,53%) dan perdagangan besar dan eceran (25,55%) dengan pertumbuhan masing-masing secara berurut sebesar 13,36% dan 11,98%.

Tingginya penyaluran kredit di Jawa Timur menunjukkan fungsi intermediasi perbankan yang sudah cukup baik. Berdasarkan lokasi proyek atas kredit yang disalurkan, Loan to Deposit Ratio (LDR) tercatat cukup tinggi sebesar 102,29%.

"Angka LDR yang berada di atas level 100% mengindikasikan adanya dana kredit dari bank di luar wilayah Jawa Timur untuk pembiayaan proyek," jelasnya.

Dia mengungkapkan, tingginya LDR juga dipengaruhi penurunan rata-rata suku bunga kredit dari 12,38% (Desember 2014) menjadi 12,34%.

Secara umum, stabilitas sistem perbankan masih cukup kondusif meski dihadapkan pada peningkatan risiko kredit yang terlihat pada Non-Performing Loan (NPL) yang kini berada di level 2,05%.